Jakarta, Gizmologi – Langkah hukum baru saja ditempuh oleh Sony Interactive Entertainment terhadap Tencent. Perusahaan asal Jepang tersebut mengajukan gugatan atas dugaan pelanggaran hak kekayaan intelektual terkait kemiripan game terbaru Tencent, Light of Motiram, dengan seri Horizon. Gugatan ini pertama kali dilaporkan oleh Reuters dan langsung menarik perhatian publik, terutama karena keterlibatan dua raksasa industri game dunia.
Light of Motiram adalah game bertema survival yang dikembangkan oleh Polaris Quest, anak perusahaan Tencent. Game ini berlatar dunia terbuka luas yang dihuni oleh makhluk mekanik raksasa bernama Mechanimals, dan manusia yang hidup dalam komunitas tribal. Konsep ini dianggap terlalu mirip dengan semesta Horizon, terutama Zero Dawn dan Forbidden West, yang juga menampilkan dunia post-apocalyptic dengan mesin hewan sebagai ancaman utama.
Mengutip dari Reuters, isu ini mencuat saat berbagai media game mengulas kemiripan keduanya sejak pengumuman resmi Light of Motiram. Namun, gugatan Sony bukan hanya berdasarkan opini publik atau kemiripan visual. Dalam dokumen hukum yang diajukan, Sony menyebut bahwa Tencent sempat mengusulkan kerja sama untuk menjadikan Light of Motiram sebagai bagian dari dunia Horizon. Usulan tersebut ditolak, namun Tencent tetap melanjutkan pengembangan tanpa izin.
Baca Juga: Mortal Kombat Legacy Kollection, Dapatkan Waktu Rilis dan Daftar Judul yang Terlibat
Tuduhan Pelanggaran yang Melibatkan Gameplay hingga Desain Dunia
Menurut Sony, dugaan pelanggaran tidak berhenti pada kesamaan latar atau karakteristik visual semata. Dalam berkas gugatan, perusahaan menyebut adanya elemen gameplay, desain art, bahkan tema cerita yang sangat mirip dengan Horizon. Salah satu poin yang ditekankan adalah gaya pergerakan karakter, mekanisme bertarung melawan makhluk mesin, dan estetika dunia tribal yang dikombinasikan dengan teknologi kuno.
Sony juga menyoroti bahwa niat awal Tencent untuk menjalin kerja sama menjadi bukti bahwa pengembang menyadari adanya inspirasi langsung dari IP milik Sony. Setelah kerja sama ditolak, keputusan untuk tetap melanjutkan proyek dianggap sebagai bentuk pelanggaran yang disengaja.
Meski demikian, Tencent bisa jadi memiliki argumen pembelaan yang kuat. Secara teknis, Light of Motiram dikembangkan sebagai game MMO survival-crafting, genre yang berbeda dari game Horizon yang berfokus pada petualangan single-player berbasis narasi. Perbedaan ini kemungkinan akan menjadi salah satu titik penting dalam proses hukum yang berjalan.
Reaksi Publik dan Potensi Dampaknya
Di kalangan gamer dan industri kreatif, gugatan ini memunculkan perdebatan soal batas inspirasi dan plagiarisme dalam dunia game. Tidak sedikit yang menganggap Tencent memang terlalu mengambil banyak elemen dari Horizon, namun ada juga yang menilai bahwa tema dunia pasca-apokaliptik dengan mesin sudah cukup umum di genre sci-fi dan bukan eksklusif milik Sony.
Beberapa analis hukum menyebut kasus ini bisa menjadi preseden penting untuk industri game ke depan. Jika Sony berhasil membuktikan pelanggaran, maka ke depannya pengembang harus lebih berhati-hati dalam mengambil inspirasi dari IP besar. Sebaliknya, jika Tencent menang, maka akan muncul pertanyaan baru soal batasan kreativitas dalam pengembangan game.
Hingga kini belum ada tanggapan resmi dari pihak Tencent terkait gugatan ini. Sementara itu, Light of Motiram masih dijadwalkan rilis sebagai game free-to-play di beberapa pasar Asia, dengan fase beta tertutup yang kabarnya akan digelar dalam beberapa bulan ke depan.
Langkah hukum Sony terhadap Tencent menandai babak baru dalam perdebatan mengenai perlindungan kekayaan intelektual di industri game global. Di satu sisi, ada kebutuhan untuk melindungi kreativitas dan orisinalitas. Di sisi lain, industri game juga dikenal dengan evolusi cepat dan kecenderungan genre yang saling memengaruhi.
Apakah Light of Motiram benar-benar meniru Horizon, atau hanya mengambil inspirasi dari dunia yang serupa? Pengadilan akan menjadi pihak penentu. Namun satu hal pasti, kasus ini memperlihatkan betapa pentingnya transparansi dan batas etika dalam kerja sama antar studio besar.
Artikel berjudul Tencent Dituding Jiplak Horizon, Sony Ajukan Gugatan Hukum yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id