
FAJAR.CO.ID — Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) meminta para pejabat dan anggota dewan menahan diri. Tokoh perdamaian dunia ini menilai pernyataan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang asal bicara dan menghina rakyat penyebab utama gelombang demo besar-besaran sejak Senin (25/8/2025) hingga Jumat (29/8/2025)
Menurut JK, sebagai legislator yang mewakili rakyat di parlemen, anggota DPR sewajarnya tidak berbicara sembarangan ketika menanggapi kritik dan keresahan masyarakat akibat sejumlah kebijakan.
“Jangan bicara asal-asal dan jangan menghina masyarakat. Ini semua yang menjadi penyebab daripada masalah,” kata Jusuf Kalla dalam keterangan resmi dalam sebuah video yang disampaikan kepada Kompas.com, Jumat (29/8/2025).
Sejumlah pernyataan kontroversial anggota DPR RI memicu kemarahan publik. Gaya komunikasi legislator DPR yang menyebut dirinya wakil rakyat, justru dinilai telah menghina dan menyinggung perasaan rakyat.
Kenaikan tunjangan DPR yang kontroversial disertai aksi joget-joget anggota DPR di gedung parlemen menjadi sorotan publik.
Rakyat semakin tersulut emosinya ketika para wakil rakyat merespons masyarakat dengan tindakan yang dinilai menhina rakyat yang memberikan kritik lewat media sosial maupun aksi demonstrasi di depan DPR RI.
Kritikan masyarakat itu awalnya merespons isu gaji dan tunjangan jumbo anggota Dewan yang menjadi perdebatan publik.
Beberapa anggota dewan memberikan klarifikasi soal tunjangan rumah senilai Rp 50 juta per bulan yang diterimanya, tetapi justru memanaskan suasana.