
FAJAR.CO.ID, BANGGAI — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diproyeksi sebagai langkah strategis negara untuk memutus rantai stunting sekaligus menyiapkan generasi Indonesia yang sehat dan unggul di masa depan.
Namun pelaksanaannya di lapangan menunjukkan sebaliknya. Tak sedikit kasus dugaan keracunan usai menyantap makanan MBG. Salah satunya di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Tak tanggung-tanggung, sebanyak 157 siswa dari tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK di wilayah Kota Salakan, mengalami keracunan massal usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (17/9/2025).
Para siswa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Trikora Salakan dengan keluhan utama berupa mual, muntah, sesak napas, gatal-gatal, dan kram perut.
Sedikitnya 77 siswa masih dalam perawatan serius dan 80 lainnya telah dipulangkan untuk rawat jalan. Jumlah tersebut diperkirakan masih dapat bertambah karena beberapa siswa masih berdatangan dengan keluhan sama.
Berdasarkan laporan awal, dugaan penyebab keracunan berasal dari menu lauk ikan cakalang yang diduga dalam kondisi tidak layak konsumsi.
Bupati Banggai Kepulauan Rusli Moidady menyampaikan keprihatinan mendalam dan memastikan bahwa seluruh korban mendapat penanganan medis terbaik.
Bupati menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan program MBG, mulai dari rantai distribusi bahan makanan, keamanan pangan, hingga prosedur penyajian, akan segera dilakukan guna mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
“Pemerintah Daerah akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG,” ungkap Bupati Rusli.