
Jakarta, Gizmologi – AICO Community hadirkan program edukasi untuk mahasiswa membuat kecerdasan buatan (AI) dari nol atau dari awal. Program ini bernama Program Nasional Digital AI (Workshop PANDAI) dengan tajuk “Bikin AI dari Nol”.
AICO Community bekerja sama dengan Insititut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) dalam menggelar program ini. Kementerian Komunikasi dan Digital, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia juga turut mengapresiasi workshop PANDAI: Bikin AI dari Nol.
”Saya mengapresiasi AICO Community yang mempelopori program ini. Harapannya, makin banyak generasi muda Indonesia yang lahir sebagai talenta digital unggul,” ujar Wamen Komdigi, Nezar Patria pada video virtual yang ditayangkan.
Baca Juga: Samsung Galaxy Tab S11 Series Resmi Meluncur, Tablet Tipis dengan AI untuk Produktivitas
Alasan AICO Community Hadirkan Workshop Bikin AI dari Nol
Menurut survei Statista Consumer Insights 2024, Indonesia menempati posisi keempat dunia, dengan 41 persen responden mengaku gemar menggunakan AI dalam kehidupan sehari-hari. Hasil survei Ipsos juga memperlihatkan hal serupa.
Secara umum, masyarakat Asia punya tingkat pengetahuan yang lebih tinggi tentang produk dan layanan AI. Indonesia bahkan berada di posisi kedua dunia (80 persen), hanya sedikit di bawah China (81 persen).
Dengan hasil serta data tersebut menunjukkan bahwa Indonesia punya modal besar berupa minat tinggi dan literasi dasar tentang AI. Namun, ada kesenjangan antara antusiasme masyarakat dengan kemampuan praktis untuk benar-benar membangun teknologi AI. Maka dari itu, AICO Community menghadirkan program edukasi yang langsung bisa dipraktekkan.
“Lewat workshop Bikin AI dari Nol, kami mengajak 400 peserta yang hadir bukan hanya jadi konsumen, tapi pencipta AI, arsitek yang bikin model AI sendiri dan kembangkan solusi lokal untuk Indonesia,” kata Reynaldi Francois, Co-Founder AICO Community.
Acara workshop PANDAI berlangsung pada Selasa, 23 September 2025 di Auditorium ISTN, Jakarta. Kegiatan ini diikuti lebih dari 400 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, hingga praktisi.
Seluruh materi teknis dibimbing langsung oleh Akmal Muzakki, AI Engineer dari AICO Community, yang menyampaikan pembelajaran dengan pendekatan ramah bagi pemula. Mereka mendapatkan materi mulai dari pengenalan AI dan Large Language Model (LLM), pemahaman dataset dan proses tokenisasi, praktik melatih model GPT sederhana, hingga live demo pembuatan AI interaktif.
Workshop juga mencakup diskusi mendalam mengenai dampak sosial serta etika penggunaan AI. Fokus utama workshop ini adalah memperkenalkan literasi teknis, sehingga masyarakat tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga kreator AI. Dengan metode pembelajaran bertahap, peserta diajak memahami dasar hingga praktik pembuatan model AI.
”Harapannya, ilmu ini bisa jadi langkah awal untuk melahirkan AI yang nyata manfaatnya, misalnya membantu petani di Garut, mendukung UMKM di Tanah Abang, atau membuat algoritma diagnosis penyakit bagi rumah sakit di Papua,” ungkap Reynaldi.
Artikel berjudul AICO Community Ajari 400 Mahasiswa Bikin AI dari Nol yang ditulis oleh Zihan Fajrin pertama kali tampil di Gizmologi.id