
Jakarta, Gizmologi – Akademi Edukreator 2025, program yang diinisiasikan oleh YouTube, Kok Bisa?, dan Senyawa+ akhirnya telah selesai dan meluluskan para pesertanya. Program ini juga berkolaborasi dengan guru, kreator, dan profesional di bidang pendidikan.
Akademi Edukreator 2025 memiliki tujuan untuk memperluas ketersediaan konten edukasi berkualitas di Indonesia. Program ini juga sudah berjalan selama lima tahun terakhir sejak 2020.
“Kami sangat bangga dengan pencapaian yang telah diraih oleh seluruh peserta Akademi Edukreator. Selama lima tahun ini, kami berhasil menjangkau lebih dari 4.000 peserta dari 34 provinsi yang telah mengikuti pelatihan ini,” ujar Suwandi Widjaja, Country Head YouTube Indonesia.
Baca Juga: YouTube Mulai Batasi Berbagi Akun Premium Family di Lokasi Berbeda
Akademi Edukreator 2025 Diperlukan di Masa Kini
Hadirnya Akademi Edukreator 2025 ini sesuai dengan kebutuhan di era digital atau masa kini. Karena, pembelajaran tak hanya di ruang kelas saja, teknologi telah membuka akses pembelajaran jadi lebih luas lagi.
Menurut studi Oxford Economics menemukan bahwa 83% guru yang menggunakan YouTube sepakat bahwa platform ini membantu siswa untuk terus belajar di luar lingkungan kelas. Dengan begitu, Akademi Edukreator 2025 hadir dengan program yang bisa menjawab kebutuhan tersebut.
Program Akademi Edukreator dirancang untuk memberdayakan para pendidik melalui pengembangan keterampilan, pengakuan, dan adopsi alat-alat inovatif, termasuk kecerdasan buatan (AI). Sepanjang program berlangsung, para peserta dilatih untuk beberapa hal.
Yaitu menguasai advanced masterclass, sehingga peserta bisa mengasah keterampilan untuk memaksimalkan dampak konten. YouTube, Kok Bisa? dan Senyawa+ juga memberi pelajaran tentang menerapkan keamanan digital untuk remaja. Pembelajaran ini membuat peserta bisa menciptakan lingkungan digital yang aman dan sehat bagi audiens muda.
Pembelajaran ketiga ialah soal mengeksplorasi Gemini AI. Para talenta digital diajak untuk memanfaatkan Gemini untuk meningkatkan proses pembuatan konten dari ideasi hingga produksi akhir.
Selain menciptakan konten edukasi berkualitas, komitmen pada inovasi dan keamanan juga menjadi pilar utama dalam program Akademi Edukreator 2025. Google dan YouTube bekerja sama dengan ID Child Online Protection untuk mengedukasi orang tua, guru, dan anak-anak tentang keselamatan daring.
Pada tahun 2024, inisiatif ini berhasil melatih lebih dari 1.800 orang. Produk-produk Google seperti Family Link, YouTube Kids, dan fitur pengawasan YouTube yang dilengkapi dengan fitur Digital Wellbeing telah dirancang untuk memastikan ruang digital yang aman bagi semua usia.
Upaya ini mendapat sambutan positif dari para orang tua. Data Oxford Economics menunjukkan bahwa 75% orang tua yang menggunakan YouTube merasa lebih percaya diri dalam membimbing anak-anak mereka menggunakan YouTube atau YouTube Kids secara bertanggung jawab.
”Kami akan terus mendukung para kreator untuk membuat konten yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga melindungi audiens mereka. Kami harap para alumni Akademi Edukreator dapat terus menginspirasi dan memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan di Indonesia,” jelas Suwandi.
Artikel berjudul Akademi Edukreator 2025 Telah Selesai, Luluskan 568 Talenta Digital yang ditulis oleh Zihan Fajrin pertama kali tampil di Gizmologi.id