
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Di tengah megahnya Menara Syariah, gema selawat mengalun menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah yang digelar Agung Sedayu Group (ASG), Jumat (5/9/2025). Jemaah duduk rapi di dalam Masjid Al Khairiyah, menyimak lantunan doa dan zikir yang mengiringi perayaan penuh khidmat itu.
Bagi Direktur Utama ASG Letjen TNI (Purn) Nono Sampono, peringatan Maulid tak boleh berhenti pada seremoni. Lebih dari itu, ia melihatnya sebagai momentum refleksi, mengukur sejauh mana umat Islam telah meneladani Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
“Intinya adalah meneladani akhlak Rasulullah, bukan sekadar merayakan,” ujarnya.
Nono kemudian mengurai empat teladan Nabi Muhammad SAW yang relevan untuk umat kini. Pertama, kejujuran, yang menjadi fondasi kepercayaan di tengah derasnya arus informasi dan hoaks.
Kedua, kesederhanaan hidup, sebagai penyeimbang gaya hidup modern yang kerap konsumtif.
Ketiga, kepedulian sosial, sebuah sikap yang dibutuhkan di tengah kesenjangan sosial. Dan keempat, persatuan, modal penting menjaga bangsa tetap kokoh menghadapi perbedaan.
“Keempat nilai ini harus terus dihidupkan agar Maulid benar-benar membawa manfaat,” tegas Nono.
Kehadiran Menteri Agama Nasaruddin Umar menambah bobot acara. Ia dijadwalkan memberikan ceramah sekaligus menunaikan salat Jumat bersama jamaah. Rangkaian acara juga mencakup istigasah dan doa bersama, memperkuat makna spiritual peringatan ini.
Secara nasional, Kementerian Agama telah menetapkan tema besar “Ekoteologi; Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Kelestarian Bumi dan Negeri.” Tema ini menekankan pentingnya menjaga bumi dan memperkuat nilai kebangsaan melalui teladan Nabi.