
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Gerakan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” makin ramai dibicarakan. Meminta masyarakat tidak memberi jalan kepada pejabat yang dikawal sirine.
Konten Kreator dengan akun Instagram @fithriw, salah satu yang menyuarakan gerakan tersebut. Videonya berjudul “Normalisasi Ga Usah Kasi Jalan Sama yang Modelan Begini,” sudah ditonton sampai 1,1 juta.
Video tu menunjukkan dirinya mengendarai mobil. Lalu di belakang mobil sirine meraung-raung meminta jalan.
“Maaf saya tidak kasi jalan, bapak bukan Damkar. Bapak bukan ambulance,” ujarnya dikutip Senin (22/9/2025).
Unggahannya sontak mendapat apresiasi. Di unggahan itu, @fithriw mengajak masyarakat tidak membiasakan memberi jalan kepada pejabat.
“Yuk kompakan yuk, untuk ga ngasi jalan mobil pejabat, mobil instansi, yang pake lampu gengges gini, dan minta diutamakan di jalan,” tulisnya.
Meski begitu, ia menegaskan ada pengecualian. Misalnya Damkar dan ambulance.
“Maaf pak, kecuali ambulance dan Damkar, saya ga akan kasi jalan. Belajar ANTRI! belajar SABAR,” ucapnya.
Gerakan ini sudah sampai di telinga Istana. Menteri Sekretariat Negara Prasetyo Hadi mengatakan pihaknya telah mengeluarkan surat edaran. Mengingatkan jajaran pejabat negara untuk menjaga kepatutan, meskipun ada undang-undang yang mengatur penggunaan fasilitas tersebut.
“Bukan berarti menggunakan fasilitas tersebut, semena-mena atau semau-maunya itu,” kata Prasteyo di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
“Sebagaimana saudara-saudara perhatikan bahwa Bapak Presiden memberikan contoh, bahwa beliau sendiri, di dalam mendapatkan pengawalan di dalam berlalu lintas, itu juga sering ikut bermacet-macet, kalau pun lampu merah juga berhenti, ketika tidak ada sesuatu yang sangat terburu-buru mencapai tempat tertentu. Semangatnya, semangatnya itu,” sambungnya.
(Arya/Fajar)