
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Asosiasi Pengemudi Ojek Online (Ojol) Garda Indonesia menyesalkan sikap Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka yang justru memanggil ojol secara personal, bukan melalui organisasinya.
Kekecewaan itu disampaikan Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online (Ojol) Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono. Dia malah mempertanyakan alasan Wapres Gibran hanya berani mengundang sopir ojol secara personal.
Padahal, para asosiasi ojol telah memiliki sejumlah masukan untuk pemerintah yang selama ini tidak didengar. Ia menilai pertemuan itu tidak mencerminkan suara jutaan pengemudi ojol di Indonesia.
“7 juta pengemudi ojek online seluruh Indonesia itu tidak bisa diwakili oleh hanya perorangan. Atau orang per orang saja yang menghadap kepada pejabat tinggi negara. Nah, ini yang dikecewakan oleh rekan-rekan pengemudi ojek online seluruh Indonesia,” ujarnya dilansir JawaPos.com, Selasa (2/9).
Diketahui pertemuan Wakil Presiden (Wapres), Gibran Rakabuming Raka dengan sejumlah pengemudi ojek online (ojol) di Istana Wapres, Minggu (31/8), ramai jadi sorotan.
Igun Wicaksono pun mempertanyakan alasan Wapres hanya menerima perorangan, bukan asosiasi resmi.
“Apakah sekelas Wakil Presiden hanya menerima perorangan yang tidak mewakili 7 juta ojek online? Atau ini hanya rekayasa yang memang diambil untuk pencitraan dari pihak Wakil Presiden,” ungkapnya.
Igun Wicaksono juga menyoal pernyataan ojol yang bertemu wapres tersebut yang menyinggung tragedi 28 Agustus 2025, ketika pengemudi ojol Affan Kurniawan tewas terlindas rantis Brimob.