
Jakarta, Gizmologi – MSI memperkenalkan DigiMe 2.0 yang diklaim menjadi asisten virtual guna memberikan pengguna kemudahan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kabarnya, DigiMe 2.0 sendiri mendapatkan banyak peningkatan dengan berbagai inovasi yang diklaim cukup canggih, salah satunya adalah dengan membantu pengguna dalam memonitoring PC mereka.
Namun, di sisi lain, muncul pertanyaan mengenai sejauh mana teknologi asisten virtual bisa benar-benar membantu pengguna, terutama dalam konteks perangkat keras. Apakah fitur ini akan menjadi nilai tambah yang nyata, atau sekadar gimmick pemasaran yang belum tentu dibutuhkan oleh semua orang?
Baca Juga: Dirancang Untuk Pelajar, Laptop Advan Soulmate X Dibanderol Rp2 Jutaan
Inovasi Baru dari DigiME 2.0
Micro-Star International (MSI) resmi memperkenalkan DigiME 2.0, sebuah platform yang kini dilengkapi dengan MSI Intelligent Assistant (MIA). Dengan tambahan ini, DigiME bukan lagi sekadar avatar digital, melainkan asisten virtual berbasis AI yang dirancang untuk memberikan dukungan lebih personal kepada pengguna produk MSI.
Melalui MIA, DigiME dapat berfungsi sebagai Smart Tech Advisor, yang memberikan rekomendasi spesifik terkait laptop, desktop, monitor, motherboard, hingga GPU. Selain itu, hadir pula fitur Product Specialist untuk menjelaskan spesifikasi, fitur, dan kompatibilitas produk secara lebih detail. Pengguna juga dapat berinteraksi secara langsung dengan MIA melalui percakapan real-time layaknya berbicara dengan seorang ahli.
MSI menekankan bahwa integrasi ini bukan hanya untuk memberikan informasi teknis, tetapi juga membantu proses riset produk hingga pengalaman pembelian. Bahkan, DigiME 2.0 masih mempertahankan fungsi awalnya sebagai avatar 3D yang dapat digunakan dalam livestreaming, presentasi interaktif, atau sekadar memperkaya pengalaman digital sehari-hari.
Potensi Manfaat dan Tantangan
Bagi sebagian pengguna, hadirnya MIA bisa menjadi solusi praktis untuk menjawab pertanyaan teknis yang biasanya membutuhkan pencarian manual di forum atau situs resmi. Misalnya, gamer yang ingin mengetahui kompatibilitas GPU tertentu dengan motherboard MSI bisa langsung bertanya pada asisten virtual ini. Hal ini bisa memangkas waktu sekaligus memberikan rasa aman sebelum melakukan pembelian.
Namun, ada juga tantangan yang perlu diperhatikan. Ketergantungan pada AI dalam memberikan informasi menimbulkan pertanyaan soal akurasi dan konsistensi jawaban. Jika MIA memberikan informasi yang kurang tepat, hal ini justru bisa menimbulkan kebingungan baru. Selain itu, tidak semua pengguna mungkin tertarik dengan konsep avatar digital, sehingga adopsinya bisa berbeda-beda tergantung kebutuhan.
Dari sisi pasar, MSI perlu memastikan bahwa teknologi ini tidak hanya sekadar fitur tambahan, tetapi benar-benar mampu memberikan nilai nyata. Apalagi, kompetitor di industri teknologi juga mulai meluncurkan inovasi serupa yang menggabungkan AI dengan produk mereka.
Promo dan Ekspektasi ke Depan
Sebagai bagian dari peluncuran, MSI menawarkan promo berupa tambahan 150 poin reward bagi anggota yang masuk ke platform DigiME. Penawaran ini berlaku sekali klaim per anggota dan hanya tersedia di wilayah tertentu. Meski terdengar sederhana, strategi ini menjadi langkah awal untuk mendorong lebih banyak pengguna mencoba fitur terbaru DigiME 2.0.
Ke depan, jika berhasil dieksekusi dengan baik, DigiME 2.0 berpotensi menjadi bagian penting dalam ekosistem MSI. Bukan hanya membantu pengguna memilih produk, tetapi juga menjadi sarana interaksi yang lebih modern di era di mana layanan berbasis AI semakin dibutuhkan.
Namun, semua kembali pada respons pengguna. Apakah DigiME 2.0 akan diterima sebagai inovasi nyata yang relevan, atau justru dianggap sekadar pelengkap di tengah persaingan produk teknologi yang semakin ketat? Hal ini hanya bisa dijawab setelah teknologi ini benar-benar digunakan secara luas.
Artikel berjudul MSI Perkenalkan DigiME 2.0 dengan Dukungan Asisten Virtual AI MIA yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id