
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Nicho Silalahi, menduga adanya skenario besar di balik dinamika politik dan sosial yang belakangan memanas di Indonesia.
Ia mempertanyakan apakah saat ini sedang berlangsung kudeta merangkak yang menyasar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Apakah sedang ada yang melakukan kudeta merangkak?” ujar Nicho di X @Nicho_Silalahi, Rabu (3/9/2025).
Nicho menyinggung sejumlah peristiwa yang menurutnya tidak wajar, mulai dari banyaknya menteri yang menghadap Jokowi, hingga munculnya kebijakan kontroversial yang memicu kemarahan publik.
Disebutkan, deretan pejabat seperti Bahlil Lahadalia, Wihaji, Zulkifli Hasan, Budi Gunadi Sadikin, Sakti Wahyu Trenggono, Luhut Binsar Pandjaitan, Budi Arie Setiadi, Pratikno, Sri Mulyani, hingga kepala daerah seperti Bima Arya dan pejabat tinggi lainnya ikut mendatangi Jokowi.
Bahkan, kata Nicho, perwira peserta didik Sespimmen Polri juga terlihat menghadap mantan presiden tersebut.
Di sisi lain, Nicho menilai munculnya kebijakan yang menambah amarah rakyat seperti pengumuman PPN 12 persen dan kenaikan PBB oleh Menkeu Sri Mulyani, serta isu yang dipicu oleh pejabat lain.
“Tito Karnavian picu konflik Aceh–Sumut masalah empat pulau. Bahlil picu kemarahan rakyat masalah tambang di Raja Ampat,” Nicho menuturkan.
“Nusron Wahid bilang semua tanah milik negara. Sakti Wahyu Trenggono menolak pencabutan pagar laut dengan alasan barang bukti,” tambahnya.
Ia juga menyinggung adanya teriakan untuk menggulingkan Presiden Prabowo yang disuarakan kader PSI dan disebarkan masif di media sosial, kemudian diikuti ajakan demonstrasi besar-besaran pada 25 dan 28 Agustus.