
Jakarta, Gizmologi – Sudah semakin banyak smartphone Android yang hadir dengan kecepatan pengisian daya satu instan, bahkan sudah mencapai tiga digit angka untuk besaran watt yang ditawarkan. Namun tentu masih ada sejumlah batasan, seperti suhu perangkat yang bakal panas. Dan Qualcomm lewat Quick Charge 5+ mencoba berikan solusi baru.
Sebagai informasi, selama ini sejumlah pabrikan seperti OPPO, vivo, realme, hingga Xiaomi hadirkan solusi pengisian daya bikinan sendiri, dengan nilai voltase dan ampere yang lebih variatif—dihadirkan dalam wujud adaptor charger lebih besar, salah satunya agar suhu panas bisa dialihkan pada aksesori tersebut. Namun tetap saja, suhu bodi smartphone bisa meningkat derastis dalam kecepatan pengisian maksimum.
Sementara flagship Apple seperti iPhone 17, baru mendukung fast charging kisaran 40W, yang kini memerlukan waktu sekitar 20 menit untuk mencapai 50%, alias masih jauh dari klaim Qualcomm untuk Quick Charge 5 yang disebut bisa isi daya baterai 4500 mAh dari nol sampai 50% dalam waktu 5 menit saja. Lantas apakah Quick Charge 5+ bisa lebih cepat lagi?
Baca juga: Qualcomm Hadirkan Cip Snapdragon 7s Gen 4 dengan Peningkatan Minor
Fokus Optimalkan Suhu, Beri Cukup Banyak Benefit
We’ve plussed up the world’s fastest charger with Qualcomm Quick Charge 5+, featuring advanced thermal control and improved efficiency so you can stay productive without slowing down to charge. Learn more: https://t.co/6vUnxFHBhj pic.twitter.com/aJIjMGACbW
— Qualcomm (@Qualcomm) September 10, 2025
Sebagai konteks, kalau Quick Charge 5+ baru saja diperkenalkan kemarin (12/9), Quick Charge 5 sendiri sudah diumumkan sejak 2020—entah mengapa Qualcomm hanya gunakan embel-embel “plus” meski jaraknya sudah cukup lama. Meski memang, fokusnya kali ini ada pada teknik pengisian yang bisa mereduksi suhu, dan tentunya berikan banyak benefit tersendiri.
Disebutkan bila Quick Charge 5+ bisa menurunkan risiko overheat ketika smartphone sedang diisi daya dalam kecepatan maksimum. Caranya? Dengan secara pintar mengatur protokol isi daya secara adaptif, memanfaatkan voltase lebih rendah untuk menurunkan potensi panas, hingga 20V 7A.
Lantas apa saja benefitnya? Tentu dengan begitu, akan lebih aman bagi pengguna ketika menggunakan smartphone sembari proses pengisian daya berlangsung. Begitu juga para gamer yang tetap bisa bermain game secara lancar tanpa harus takut overheat atau mengaktifkan fitur seperti bypass charging.
Benefit lainnya juga tentu bakal dirasakan oleh komponen baterai—karena semakin jarang panas atau mencapai suhu tinggi, teknologi Quick Charge 5+ bisa memperpanjang masa pakai baterai. Dan tentunya, suhu yang lebih dingin juga bisa membuat smartphone bisa terus diisi daya dalam kecepatan maksimum. Tak harus melambat dalam waktu atau persentase tertentu.
Kompabilitas Diutamakan Lewat Quick Charge 5+
Qualcomm tidak menyebutkan secara gamblang apakah ada peningkatan dalam satuan watt atau maksimumnya yang dibawa lewat Quick Charge 5+, namun setidaknya sudah mendukung standar versi non-Plus sebelumnya, alias sudah mendukung setidaknya lebih dari 100W. Juga tidak disebutkan brand smartphone mana yang bakal siap mengimplementasikan teknologi terbaru satu ini.
Kabar baiknya, Quick Charge 5+ dirancang backward-compatible, alias pengguna smartphone yang belum mendukung teknologi ini tetapi sudah gunakan pengisi daya terbaru, masih bisa mendukung kecepatan maksimum. Disebutkan bila setidaknya aksesori Quick Charge 5+ siap hadir tahun ini.
Dan dalam waktu dekat, Qualcomm juga tengah mempersiapkan peluncuran dari cip kelas flagship terbarunya, disebut bakal dinamakan Snapdragon 8 Elite Gen 5. Namun begitu, disebutkan bila teknologi Quick Charge 5+ juga bisa disematkan ke smartphone atau gadget lain yang tak gunakan cip Snapdragon.
Artikel berjudul Qualcomm Luncurkan Quick Charge 5+, Janjikan Pengisian Daya Instan dalam Suhu Lebih Dingin yang ditulis oleh Prasetyo Herfianto pertama kali tampil di Gizmologi.id