
Jakarta, Gizmologi – vivo tengah menyiapkan seri X300 untuk debut resmi. Kehadiran perangkat ini menarik perhatian, bukan hanya karena spesifikasi yang digadang-gadang tinggi, tetapi juga karena menjadi ajang unjuk gigi prosesor terbaru MediaTek Dimensity 9500.
Bocoran terbaru dari Geekbench dan via Wiebo menunjukkan bahwa vivo X300 berhasil menjalankan pengujian performa dengan hasil impresif. Bahkan, kabarnya perangkat ini akan menembus angka 4 juta poin di AnTuTu, menjadikannya salah satu ponsel dengan kinerja paling tinggi saat ini. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa Vivo ingin bersaing langsung dengan para rival besar seperti Samsung, Apple, dan Xiaomi di kelas premium.
Selain performa mentah, Vivo juga menekankan aspek kamera melalui integrasi chip pemrosesan gambar buatannya sendiri, V3+. Fitur ini diproyeksikan menghadirkan pengalaman video sinematik dengan kualitas yang belum pernah dicapai oleh ponsel Android sebelumnya. Namun, sejauh mana kemampuan ini relevan bagi pengguna sehari-hari, masih menjadi pertanyaan yang patut ditunggu jawabannya.
Baca Juga: Melihat Tiongkok dan Hong Kong dari Lensa ZEISS vivo V60
Dimensity 9500 dan Kolaborasi Teknologi
Salah satu sorotan utama dari vivo X300 adalah digunakannya chipset MediaTek Dimensity 9500, yang dijadwalkan meluncur pada 22 September, sehari sebelum Snapdragon 8 Elite Gen 5 diumumkan. Persaingan antar chipset flagship generasi terbaru ini diyakini akan mempengaruhi arah tren smartphone tahun depan.
Dimensity 9500 diklaim membawa peningkatan signifikan dalam hal efisiensi daya, pemrosesan AI, dan performa grafis. Vivo sendiri bekerja sama dengan ARM dan MediaTek untuk meningkatkan kemampuan NPU, memungkinkan pengolahan data lebih cepat. Salah satu contohnya adalah motion tracking dan shutter response yang bisa mencapai tingkat milidetik. Fitur ini berpotensi membantu fotografer mobile maupun pengguna kasual yang ingin hasil lebih tajam saat memotret objek bergerak.
Namun, tidak sedikit yang menilai bahwa performa tinggi di benchmark belum tentu mencerminkan pengalaman nyata pengguna. Stabilitas, manajemen suhu, dan optimalisasi perangkat lunak juga akan menentukan apakah Dimensity 9500 benar-benar bisa menyaingi Snapdragon 8 Elite Gen 5 dalam hal kenyamanan sehari-hari.
Kamera dan Inovasi Video
Sektor kamera juga jadi nilai jual utama vivo X300. Dengan chip V3+, perangkat ini disebut mampu merekam video portrait sinematik 4K pada 60fps. Jika benar, maka ini akan menjadi pertama kalinya fitur tersebut hadir di dunia smartphone, melampaui iPhone 17 yang masih terbatas pada 4K 30fps.
Untuk mendukung klaim tersebut, vivo X300 Ultra kabarnya akan membawa dua kamera 200MP, sebuah langkah berani yang berpotensi mengubah standar fotografi mobile. Namun, pertanyaan muncul: apakah resolusi besar ini benar-benar akan memberikan hasil yang jauh lebih baik, atau justru lebih banyak digunakan untuk tujuan pemasaran?
Vivo juga menjanjikan pengalaman visual lebih stabil berkat kombinasi sensor besar, pemrosesan AI, dan peningkatan software. Bagi penggemar fotografi, fitur-fitur ini tentu menggoda. Namun bagi pengguna umum, yang lebih penting mungkin bukan megapiksel besar, melainkan konsistensi hasil foto dan video di kondisi nyata, mulai dari cahaya rendah hingga perekaman dalam waktu lama.
Dengan hadirnya vivo X300, persaingan di segmen flagship semakin menarik untuk diikuti. Dimensity 9500 dan chip V3+ menjadi senjata utama Vivo dalam membangun identitas sebagai brand yang serius di ranah performa sekaligus fotografi. Klaim angka tinggi di benchmark dan kemampuan kamera sinematik memang terdengar menjanjikan, tetapi realisasinya di lapangan masih harus dibuktikan.
Sementara itu, konsumen dihadapkan pada banyak pilihan, dengan masing-masing produsen membawa keunggulannya sendiri. Apakah vivo X300 akan benar-benar memberi pengalaman berbeda, atau justru hanya menambah deretan smartphone flagship dengan pendekatan serupa? Menarik untuk menunggu dan melihat respons pasar setelah peluncuran resmi.
Artikel berjudul vivo X300 Siap Jadi Flagship Baru, Dimensity 9500 Unjuk Gigi di Geekbench yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id