
Jakarta, Gizmologi – Platform edukasi teknologi Dicoding umumkan kerja sama dengan IBM (3/10), menghadirkan program pendidikan gratis untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan teknologi. Program bernama PIJAK tersebut ditujukan untuk membantu keterampilan kecerdasan buatan (AI) di kalangan siswa vokasi.
Program ini juga bertujuan untuk mengembangkan ekonomi di masa depan dengan membekali para siswa dengan keterampilan digital yang siap menghadapi masa depan serta jalur menuju peluang karier.
Kolaborasi antara Dicoding dan IBM yang diluncurkan pertama kalinya di Politeknik Negeri Bandung ini, juga memperkuat komitmen IBM untuk meningkatkan keterampilan 30 juta orang pada tahun 2030. Dari angka tersebut, ditargetkan hadir 2 juta orang yang terampil dalam bidang AI pada tahun 2026.
“Kami sangat berterima kasih kepada IBM karena telah mempercayakan Dicoding sebagai penyedia kurikulum dan penyelenggara PIJAK. Dengan memanfaatkan IBM SkillsBuild, kami berkomitmen untuk menghadirkan pembelajaran AI berkelas dunia bagi siswa vokasi di seluruh Indonesia,” terang Narendra Wicaksono, CEO Dicoding.
Bagi Dicoding, program PIJAK merupakan wujud cerminan visi platform dalam memperluas literasi digital secara nasional. Menurut Narendra, pengalaman Dicoding dalam kurikulum berstandar global melalui para ahli industri dapat memastikan hadirnya para lulusan yang siap berkarier di dunia teknologi.
Baca juga: Studi CEO IBM: Integrasi Arstitektur Data dari Teknologi AI Jadi Hal Krusial Bagi Bisnis Perusahaan
Kurikulum Program Dicoding Beri Pelatihan Khusus untuk Karier

Mempersiapkan generasi penerus untuk keterampilan di teknologi AI memang menjadi hal yang penting, terutama dalam bidang bisnis. Selain itu para pekerja yang terampil menggunakan AI dapat menjadikan mereka tetap relevan. Teknologi AI belakangan dianggap sebagai sebuah tools penguat, alih-alih mengancam kedaulatan pekerja.
Laporan Future of Jobs terbaru dari World Economic Forum menunjukkan bahwa kesenjangan keterampilan tetap menjadi hambatan paling signifikan bagi transformasi bisnis, dan pada tahun 2030, 39% keterampilan yang ada saat ini mungkin tidak lagi relevan.
Selain itu, laporan terbaru dari IBM mengungkapkan bahwa 87% eksekutif memperkirakan bahwa pekerjaan akan diperkuat, bukan digantikan, oleh generative AI. Pada saat yang sama, 47% eksekutif mengatakan bahwa karyawan mereka masih memiliki pengetahuan dan keterampilan yang terbatas untuk secara efektif mengimplementasikan dan mengembangkan AI di seluruh lingkungan perusahaan.
“Kolaborasi kami dengan Dicoding merupakan bagian dari komitmen jangka panjang IBM untuk memperkuat kapasitas AI di Indonesia dan juga komitmen global kami untuk memberikan pelatihan AI gratis kepada 2 juta orang pada tahun 2026. Melalui PIJAK, kami memastikan para pelajar di Indonesia bisa mendapatkan akses tidak hanya ke pelatihan AI secara langsung, tetapi juga ke perangkat-perangkat praktis untuk mempersiapkan karir yang dapat mengubah peluang menjadi kesempatan yang nyata,” ujar Roy Kosasih, Presiden Direktur, IBM Indonesia.
Kurikulum yang diberikan mencakup pengenalan Artificial Intelligence, Generative AI, dan Etika AI. Selain itu, sekelompok siswa yang terpilih untuk jalur intensif akan mengikuti pelatihan khusus yaitu “Career Management Essentials” untuk memperoleh kredensial digital khusus yang diharapkan dapat meningkatkan prospek kerja atau kewirausahaan mereka setelah menyelesaikannya.
Program ini akan memanfaatkan komunitas Dicoding yang beranggotakan lebih dari satu juta pelajar serta jaringan mitra di 10 provinsi, sehingga memastikan jangkauan yang luas. PIJAK pun bertujuan untuk menghasilkan tidak hanya lulusan yang siap kerja, tetapi juga wirausahawan digital pemula yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Artikel berjudul Kolaborasi Dicoding – IBM, Hadirkan Program Pendidikan Gratis Siswa Vokasi yang ditulis oleh Ronggo pertama kali tampil di Gizmologi.id