
Jakarta, Gizmologi – Setelah terdampak oleh sejumlah momen unjuk rasa yang terjadi beberapa hari lalu, sejumlah stasiun Transjakarta maupun MRT Jakarta mengalami kerusakan, yang mengakibatkan hal seperti dinonaktifkannya sejumlah stasiun maupun pintu MRT yang tak bisa diakses. Untuk itu, Diberlakukan tarif MRT Jakarta Rp1, yang juga sekaligus berlaku pada Transjakarta.
Umumnya, penerapan tarif MRT Jakarta Rp1 hanya diberlakukan pada hari-hari tertentu saja, termasuk saat sedang merayakan HUT RI. Namun kali ini, diberlakukan tarif Rp1 sebagai bentuk kompensasi dari masing-masing penyedia layanan transportasi massal tersebut, yang memang sehari-hari dimanfaatkan bagi masyarakat ibukota untuk bepergian dari satu titik ke titik lain, terutama untuk bekerja.
Sebelumnya, MRT Jakarta sempat menerapkan sistem layanan short loop, di mana armada kereta hanya beroperasi pada sejumlah stasiun saja, menghindari situasi ricuh yang sempat terjadi di beberapa area dekat stasiun MRT, termasuk wilayah Sudirman. Namun sejak Senin (1/9) kemarin, layanan full loop sudah diberlakukan, alias kembali beroperasi penuh dengan pembatasan entre untuk stasiun tertentu.
Baca juga: Viral Netizen Luar Negeri Pesan Makanan untuk Pendemo dan Driver Ojol Indonesia
Pemerintah DKI Jakarta Gelontorkan Dana Rp18 Miliar
Pemberlakukan tarif MRT Jakarta Rp1 sendiri, sudah diumumkan secara resmi melalui situs MRT Jakarta maupun semua kanal media sosialnya. Dalam rilisnya, disebutkan bila “hal ini merupakan bagian dari kebijakan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dilaksanakan oleh transportasi publik di Jakarta. Masyarakat dapat menggunakan tarif khusus ini untuk seluruh lintas perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Bundaran HI Bank Jakarta dan sebaliknya.”
Dalam rilis yang terbit 30 Agustus tersebut, disebutkan bila layanan MRT Jakarta tak berhenti di Stasiun Istora Mandiri. Namun berdasarkan informasi terbaru dari media sosial Instagram @mrtjkt, saat ini sudah bisa berhenti, hanya saja lewat sejumlah entre khusus dikarenakan beberapa entre yang sempat terkena dampak unjuk rasa beberapa hari lalu.
Selain tarif MRT Jakarta Rp1, juga berlaku tarif serupa untuk Transjakarta. Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengatakan, pemerintah DKI telah menggelontorkan bujet sekitar Rp18 miliar, sebagai bentuk subsidi layanan transportasi umum di DKI Jakarta.
“Kita harus memberikan subsidi transportasi karena gratis tadi kurang lebih Rp18 miliar, sampai dengan seminggu ini,” jelasnya dari Balai Kota DKI Senin (1/9), dikutip dari BeritaNasional. Pramono menambahkan, setidaknya ada 22 halte yang terdampak aksi unjuk rasa, dan 6 di antaranya terbakar.
“Seluruh halte yang dirusak tersebut mulai dari hari Sabtu kemarin kita sudah melakukan pembersihan dan segera akan kita lakukan perbaikan. Mudah-mudahan baik yang rusak sedang, rusak berat, akan bis akita selesaikan tanggal 8 atau 9 September,” tambahnya.
Tarif Transjakarta & MRT Jakarta Rp1 Bisa Lewat KUE Maupun Aplikasi
Bagi kamu yang ingin menikmati tarif MRT Jakarta Rp1 maupun Transjakarta Rp1, tidak ada persyaratan yang begitu spesifik. Pihak MRT Jakarta sebutkan bila kamu dapat menikmatinya lewat semua metode pembayaran. Baik dengan menggunakan kartu uang elektronik, menggunakan tiket QR yang bisa diakses lewat aplikasi MyMRTJ, sampai mesin penjualan tiket QR dari MyMRTJ Lite.
Kartu Multi Trip (KMT) dan Kartu JakLingko juga tetap bisa digunakan, dan tentunya berlaku untuk semua pelanggan baik pelanggan lama maupun baru, hingga 7 September 2025 pukul 23:59. Begitu pula dengan Transjakarta, di mana Gizmo friends bisa menikmati tarif Transjakarta Rp1 dengan menggunakan kartu uang elektronik, atau aplikasi JakLingko.
Artikel berjudul Naik Transjakarta & MRT Jakarta Rp1 Sampai Akhir Pekan, Cek Persyaratannya yang ditulis oleh Prasetyo Herfianto pertama kali tampil di Gizmologi.id