
FAJAR.CO.ID, GAZA — Warga Palestina yang berada di Gaza hingga kini masih menderita. Total korban tewas sejak Oktober 2023 bertambah menjadi 64.455 dan korban luka menjadi 162.776, menurut otoritas kesehatan Gaza pada Minggu (7/9/2025).
Diketahui, pada 18 Maret, Israel melanjutkan operasi militernya di Gaza. Setidaknya 11.911 warga Palestina tewas dan 50.735 lainnya luka-luka sejak Israel melanjutkan serangan intensif.
Hal tersebut jadi sorotan dunia dan membuat sejumlah pimpinan negara di Eropa membuat kebijakan untuk menyudutkan Israel.
Terbaru, Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez pada Senin (8/9/2025) mengumumkan serangkaian kebijakan terkait Israel dalam pidato yang disiarkan di televisi dari kediaman resminya di Palacio de la Moncloa.
Ada sembilan langkah yang akan diambil pemerintahannya, mengonfirmasi bahwa pada Selasa (9/9/2025) kabinet akan menyetujui dekret yang memberlakukan embargo senjata terhadap Israel.
Selain itu, Spanyol juga akan menutup wilayah udara dan pelabuhannya bagi pesawat pengangkut senjata ke Israel atau kapal pengangkut bahan bakar untuk angkatan bersenjata Israel.
Negara itu juga akan melarang produk yang berasal dari permukiman ilegal Israel dan meningkatkan pendanaan untuk Badan Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Dekat (UNRWA), di antara sejumlah langkah lainnya.
Meski langkah-langkah tersebut dinilai “tidak akan cukup”, sang PM mengungkap bahwa semua itu dimaksudkan untuk menambah tekanan terhadap Israel sekaligus ‘membantu meringankan penderitaan rakyat Palestina’. (bs-sam/fajar)