
Jakarta, Gizmologi – Industri perjalanan online di Indonesia terus menunjukkan geliat positif meski dinamika ekonomi digital semakin kompetitif, terutama setelah pandemi yang membawa perubahan perilaku konsumen. Potensi ini yang dibidik perusahaan fintech DOKU. Mereka menghadirkan DOKU Travel Fest 2025, sebuah acara yang dirancang untuk menghubungkan berbagai penyedia layanan perjalanan dengan konsumen, menawarkan berbagai penawaran menarik, promosi eksklusif, serta kemudahan dalam proses booking.
Laporan e-Conomy SEA 2024 mencatat, nilai transaksi bruto (GMV) sektor online travel di Indonesia naik signifikan, mencapai sekitar 8 miliar dolar AS pada 2024, tumbuh 24% dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan sejak 2022, pertumbuhan sektor ini sudah melonjak lebih dari 100%, menandakan rebound kuat pascapandemi dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap perjalanan baik domestik maupun internasional.
Tren ini sejalan dengan meningkatnya belanja wisatawan Indonesia. Data Visa menunjukkan, pengeluaran traveler outbound asal Indonesia melonjak 400% sejak 2020, dengan lebih dari 50% dihabiskan di kawasan Asia Tenggara. Mayoritas alokasi belanja ini berada pada kategori belanja, penginapan, dan makanan. Fakta ini memperkuat potensi sektor travel sebagai salah satu motor pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, yang nilainya sendiri sudah menembus 90 miliar dolar AS pada 2024.
DOKU Travel Fest 2025
Dalam lanskap tersebut, DOKU kembali menggelar DOKU Travel Fest 2025. Acara ini hadir dalam format hybrid, dibuka melalui pameran offline di KAI Expo pada Agustus lalu, lalu berlanjut ke acara puncak secara online mulai 9 September (9.9) hingga 10 Oktober (10.10). Mengusung tema “Healing Tetap Jalan, Pakai Promo Andalan”, DTF 2025 dirancang lebih interaktif dengan promo yang bisa di-mix and match sesuai preferensi konsumen.
Himelda Renuat, Co-Founder sekaligus Chief Marketing Officer DOKU, mengungkapkan bahwa tahun lalu program DTF mendorong pertumbuhan transaksi sekitar 20% pada 79% merchant yang berpartisipasi. “Dengan semakin banyak merchant dan partner yang terlibat, kami optimistis DTF tahun ini berpotensi memberikan dampak konsisten baik bagi transaksi merchant maupun partner kami,” jelasnya.
Lebih dari sekadar festival promo, DOKU Travel Fest 2025 juga menjadi wadah kolaborasi lintas sektor. Tahun ini, kategori merchant diperluas tidak hanya pada travel, tetapi juga kuliner, asuransi, beauty, F&B, hingga merchant UKM DOKU. Program ini dibagi ke dalam empat kategori: Sobat Jelajah (kuliner dan travel kit lokal), Sobat Gaspol (tour & travel serta transportasi), Sobat Jalan (pengalaman wisata dan taman hiburan), serta Sobat Santai (hotel dan akomodasi).
Langkah ini penting karena ekosistem digital Indonesia sendiri tengah berkembang pesat. Laporan e-Conomy SEA 2024 menunjukkan digital payments di Indonesia sudah mencapai nilai transaksi lebih dari 404 miliar dolar AS pada 2024, tumbuh 19% dari tahun sebelumnya. Hal ini menegaskan bahwa integrasi pembayaran digital dengan sektor perjalanan, hiburan, dan konsumsi menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif.
DOKU sebagai perusahaan fintech lokal yang berdiri sejak 2007 memang punya pijakan kuat dalam industri ini. Dengan lebih dari 300.000 merchant lintas industri, termasuk nama besar seperti TikTok, Google, Garuda, Prudential, hingga Traveloka, DOKU menjadi salah satu pemain penting dalam mendorong penetrasi pembayaran digital di Indonesia. Perusahaan ini juga tercatat sebagai satu-satunya penyedia layanan pembayaran dengan enam lisensi resmi Bank Indonesia, mulai dari payment gateway, remitansi, uang elektronik, hingga operator QRIS.
Bagi konsumen, DOKU Travel Fest 2025 bisa dilihat sebagai peluang untuk memanfaatkan tren digital economy yang kian matang. Pertumbuhan online travel memberi indikasi bahwa masyarakat semakin nyaman memanfaatkan platform digital untuk merencanakan perjalanan. Ditambah dengan perluasan kategori merchant, konsumen kini bisa menjadikan DTF sebagai one-stop festival untuk kebutuhan liburan, kuliner, hingga lifestyle.
Dari perspektif industri, program ini mencerminkan bagaimana sinergi antara fintech dan sektor travel mampu menghasilkan dampak luas. Merchant mendapat akses lebih besar ke basis konsumen digital, sementara konsumen menikmati pengalaman berbelanja yang lebih personal melalui promo mix and match. Dalam jangka panjang, inisiatif seperti DTF berkontribusi pada penguatan fondasi ekonomi digital nasional, yang diproyeksikan bisa mencapai nilai hingga 200–360 miliar dolar AS pada 2030.
Secara keseluruhan, DOKU Travel Fest 2025 bisa menjadi strategi untuk memperkuat ekosistem pembayaran digital sekaligus mendukung pertumbuhan sektor perjalanan online yang tengah menjadi salah satu motor utama ekonomi digital Indonesia. Dengan dukungan tren belanja konsumen, merchant lintas sektor, serta momentum pertumbuhan digital payment, DOKU Travel Fest 2025 menjadi contoh bagaimana inovasi lokal bisa mengakselerasi transformasi digital Indonesia.
Artikel berjudul DOKU Travel Fest 2025 Digelar, Tumbuhkan Geliat Wisata di Indonesia yang ditulis oleh Bambang Dwi Atmoko pertama kali tampil di Gizmologi.id