
Jakarta, Gizmologi – Apple kembali menarik perhatian dunia lewat peluncuran iPhone Air, lini terbaru yang kini sudah tersedia untuk pre-order di lebih dari 60 negara. Antusiasme penggemar terlihat jelas, mengingat produk ini membawa desain tipis dengan dukungan penuh teknologi eSIM. Namun, meski sukses membuka jalur pemesanan di berbagai pasar, kondisi berbeda justru terjadi di Tiongkok.
Di negara tersebut, para calon pembeli masih harus menunggu. Padahal, Apple sebelumnya sudah mengumumkan bahwa pre-order di Tiongkok akan dimulai bersamaan dengan negara lain. Penundaan ini memunculkan pertanyaan publik: apakah ada kendala teknis, atau justru hambatan regulasi yang menahan distribusi produk anyar tersebut?
Situasi ini menarik karena Tiongkok merupakan salah satu pasar terbesar bagi Apple. Tidak sedikit analis yang menilai bahwa setiap langkah Apple di sana akan berdampak signifikan terhadap kinerja globalnya. Maka, wajar jika keterlambatan ini menjadi sorotan, baik dari konsumen, pelaku industri, maupun pengamat teknologi.
Baca Juga: Apple: Daya Tahan Baterai iPhone Air Setara iPhone 16 Pro
Hambatan Regulasi Terkait eSIM
Menurut laporan South China Morning Post, alasan utama keterlambatan iPhone Air di Tiongkok adalah karena kebijakan perangkat ini yang hanya mendukung eSIM. Berbeda dengan banyak negara lain yang sudah mulai terbiasa dengan konsep ini, Tiongkok masih menempatkan regulasi tambahan sebelum perangkat berbasis eSIM bisa beredar secara luas.
Apple sendiri dikabarkan tengah bekerja sama dengan pihak berwenang di Tiongkok untuk menyelesaikan masalah ini. Ketiga operator besar di daratan utama—China Mobile, China Unicom, dan China Telecom—dilaporkan sudah siap mendukung layanan eSIM untuk iPhone Air. Namun, tanpa restu regulator, distribusi produk belum bisa dilakukan.
Hingga kini, Apple belum memberikan kepastian kapan pre-order di Tiongkok akan resmi dibuka. Situs resmi Apple Store di negara tersebut hanya menampilkan tulisan: “Release information will be updated later.” Hal ini menunjukkan bahwa proses negosiasi dan perizinan masih berjalan, dan kemungkinan besar membutuhkan waktu lebih lama.
Dampak bagi Pasar dan Konsumen
Bagi konsumen di Tiongkok, penundaan ini tentu mengecewakan, terutama bagi mereka yang sudah menantikan perangkat baru sejak diumumkan. iPhone Air membawa beberapa fitur unggulan yang membuatnya menonjol di kelas flagship, sehingga keterlambatan akses dirasa cukup mengganggu. Tidak sedikit calon pembeli yang akhirnya mempertimbangkan opsi lain, termasuk membeli dari pasar internasional atau menunggu kepastian regulasi.
Dari sisi industri, hambatan ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi Apple. Pasar Tiongkok bukan hanya besar dalam jumlah penjualan, tetapi juga strategis karena menjadi indikator penerimaan produk di Asia. Jika keterlambatan berlangsung terlalu lama, bukan tidak mungkin momentum awal iPhone Air akan tereduksi, apalagi dengan persaingan ketat dari merek lokal seperti Huawei, Xiaomi, hingga Oppo.
Namun, di sisi lain, ini juga bisa menjadi kesempatan bagi Apple untuk memperkuat komunikasinya dengan regulator setempat. Keberhasilan menyelesaikan isu eSIM di Tiongkok bisa membuka jalan bagi perangkat serupa di masa depan, tidak hanya iPhone Air, tetapi juga model lain yang berpotensi mengadopsi sistem eSIM penuh.
Prospek ke Depan
Meski ada hambatan di Tiongkok, Apple tetap melanjutkan penjualan iPhone Air di lebih dari 60 negara lainnya. Hal ini membuktikan bahwa strategi global perusahaan masih berjalan sesuai rencana. Dengan pasar yang besar di Eropa, Amerika, hingga Asia Tenggara, Apple masih memiliki pijakan kuat untuk mendorong angka penjualan awal.
Bagi Tiongkok, situasi ini bisa menjadi sinyal bahwa adopsi teknologi eSIM membutuhkan koordinasi lebih matang antara regulator, operator, dan produsen perangkat. Jika berhasil menemukan titik temu, maka keterlambatan ini mungkin hanya akan menjadi catatan kecil dalam perjalanan panjang iPhone Air.
Sejauh ini, Apple memilih untuk tidak memberikan pernyataan lebih detail selain konfirmasi bahwa mereka terus bekerja sama dengan otoritas setempat. Konsumen pun diminta bersabar menunggu pengumuman resmi berikutnya.
Pada akhirnya, pre-order iPhone Air yang tertunda di Tiongkok mencerminkan bagaimana regulasi lokal dapat memengaruhi distribusi global sebuah produk teknologi. Ini bukan hanya tentang kesiapan teknis, tetapi juga soal kepatuhan terhadap aturan yang berlaku di setiap pasar. Bagi Apple, ujian ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk memperkuat hubungannya dengan salah satu pasar terpenting di dunia.
Artikel berjudul Pre-Order iPhone Air Global Dibuka, Tiongkok Masih Tertahan Regulasi yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id