
Menjadi suksesor dari generasi sebelumnya yang sempat sulit stoknya dalam periode penjualan perdana, POCO melanjutkan lini produk unggulannya pada segmen mid-range lewat kehadiran POCO F7. Hadir dalam desain lebih segar dan material bodi lebih solid, performanya tetap unggul di segmennya—meski tak luput dari 1-2 kekurangan, yang mungkin terbilang minor.
Skor Antutu tinggi? Checked. Bisa jalankan banyak game populer dalam fps tinggi? Checked. Baterai besar? Checked. Kamera sudah lebih bagus, dan bodi smartphone kini juga terasa jauh, jauh lebih solid dibandingkan POCO F6 terdahulu. Namun POCO masih belum bisa meracik formula terbaik untuk mencegah timbulnya panas pada bodi smartphone.
Hal tersebut bisa tergolong kekurangan minor, karena bergantung dari skenario penggunaan Gizmo friends, dan juga kekurangan tersebut tergolong umum dialami pada smartphone yang memang utamakan performa, tanpa memberikan limit yang tinggi demi suhu lebih terjaga. Lantas apakah semua fitur yang ditawarkan membuatnya lebih menarik dari generasi kemarin? Berikut review POCO F7 selengkapnya.
Desain
Mari kita mulai bagian awal ulasan dengan betapa kagetnya saya ketika pertama kali memegang POCO F7. Ya, memang tidak kelihatan dalam visualnya saja, tapi bodi smartphone POCO satu ini terasa sangat solid. Terutama bila dibandingkan dengan sejumlah smartphone dalam segmen harga tak jauh berbeda, mulai dari iQOO Neo 10, Galaxy A56, sampai Honor 400. Lebih solid, terutama pada bingkai alias frame yang digunakan.
Dan dibandingkan generasi sebelumnya yang menurut saya cenderung membosankan atau biasa aja, desain POCO F7 terlihat lebih punya ciri khas tersendiri—masih punya sedikit kesan “gaming” lewat sedikit aksen pada modul kameranya, tetapi juga tampil cukup stylish untuk pengguna mainstream lainnya. Menurut saya, opsi warna putih jadi yang terbaik. Tampil cerah, sekaligus terus terlihat bersih karena bisa samarkan bekas sidik jari.
Kalau mau aksen gaming-nya lebih kuat, tentu bisa pilih opsi two-tone yang sebagian atas bodinya terlihat seolah transparan memperlihatkan komponen di dalamnya. Bodinya yang solid, juga dipadukan bersama sertifikasi IP68, membuat POCO F7 tahan dari debu dan air. Overall, aspek desain sudah terbilang sesuai standar flagship terkini.
Hanya saja memang, desain POCO F7 sedikit lebih tebal (8,2mm) dan cukup jauh lebih berbobot (215 gram) dibandingkan POCO F6. Setidaknya, peningkatan kedua angka tersebut, diimbangi dengan penggunaan material premium nan solid, sekaligus membawa kapasitas baterai yang juga lebih besar.
Layar
Kalau kualitas layar jadi salah satu aspek utama bagi Gizmo friends dalam memilih smartphone, maka POCO F7 sangat layak untuk dilirik. Di segmennya, layar POCO F7 terbilang superior—dimensi layar sangat lega, bezel tipis, dan membawa kualitas panel yang benar-benar memanjakan mata. Tidak hanya pas untuk gamer, namun juga pengguna kasual lainnya.
Ya, dimensi layarnya mencapai 6,83 inci. Dan walaupun terasa sangat besar dalam satuan angka, masih relatif nyaman di tangan berkat keempat sisi bezel sangat tipis, sudah setara dengan flagship yang dijual 2-3 kali lipat lebih mahal. Permukaannya flat sehingga pas untuk gamer (dan mereka yang gemar memasang pelindung layar tambahan), gunakan panel AMOLED 1.5K dengan refresh rate maksimum 120Hz.
POCO sebutkan touch sampling rate sampai 480Hz, yang bisa meningkat sampai 2.560Hz dalam bentuk instant-touch sampling rate lewat mode khusus di Game Turbo. Sementara tingkat kecerahan maksimum 3.200 nits sudah lebih dari cukup untuk penggunaan luar ruangan. Saturasi dan kontras tergolong flagship-grade, dan POCO berikan sejumlah profil warna khusus. Sehingga POCO F7 bisa berikan opsi warna vibrant, atau opsi lebih akurat yang pas untuk kreator.
Layar POCO F7 juga membawa lebih dari satu sertifikasi dari TUV Rheinland, demi mengurangi risiko mata lelah. Kalau harus ada poin kekurangan yang harus disebut, paling-paling proteksi Gorilla Glass 7i yang tergolong inferior. Walau menurut saya bagian ini hanya kekurangan minor.
Kamera
Bukan unggulan, tetapi sudah lebih dari cukup untuk dokumentasi harian. Di atas kertas, spesifikasi kamera POCO F7 sama persis dengan generasi sebelumnya; 50MP OIS untuk sensor utama, 8MP ultra-wide, dan 20MP untuk kamera depannya. Jenis sensor utamanya pun masih sama, namun dengan diafragma sedikit lebih besar, mencapai f/1.5. Apakah hasil fotonya masih serupa?
Overall, saya bisa melihat adanya peningkatan baik dalam detail, kualitas 2x zoom, dan hasil foto malamnya, bila dibandingkan dengan POCO F6. Namun tetap saja, kalau melakukan komparasi dengan iQOO Neo 10, masih setingkat di bawahnya. Termasuk dalam kualitas sensor ultra-wide angle.
Setidaknya, foto yang dihasilkan punya warna yang pas atau socmed-ready, dan juga punya fitur seperti 2x portrait. Detail yang terasa kurang di beberapa skenario, membuat Gizmo friends punya limitasi tersendiri ketika ingin lakukan cropping. Kamera selfie POCO F7 juga masih oke kok, termasuk dalam kondisi indoor, dengan sudut pandang tergolong lebar.
Hasil foto lengkap dari kamera POCO F7, bisa Gizmo friends akses lewat album berikut ini.
Sensor utama POCO F7 bisa merekam video sampai 4K 60fps, sementara sensor ultra-wide dan sensor kamera depan, masing-masing sebatas 1080p 30fps & 1080p 60fps. Khusus pada 1080p 30fps, kamu bisa berganti kedua sensor kamera belakang sembari perekaman berlangsung. Sayangnya, stabilisasinya masih tergolong inferior untuk smartphone di segmen harganya.
Fitur
Tampilan antarmuka POCO F7, jalankan HyperOS 2 milik Xiaomi, berbasis Android 15. Pihak POCO sendiri janjikan hingga 4 tahun pembaruan OS, dan 6 tahun pembaruan keamanan rutin. Apakah ada iklan? Paling-paling berupa notifikasi dari sejumlah aplikasi bawaan, dapat di-disable dengan mudah, tak begitu mengganggu.
Wajar bila POCO sematkan cukup banyak fitur berbasis software yang mendukung pengalaman gaming. Yang cukup melampaui ekspektasi, adalah komplitnya fitur AI pada sektor produktivitas hingga editor foto. Mulai dari AI Writing yang bisa koreksi penulisan, AI Speech Recognition untuk transkrip rekaman suara, dan sejumlah fitur edit foto seperti AI Image Expansion sampai AI Remove Reflection untuk hapus bayangan/pantulan kaca dalam sebuah foto.
Tentunya POCO F7 juga terintegrasi dengan AI Google, mulai dari Circle to Search sampai Gemini Live. POCO juga sematkan cip khusus, Surge T1S yang diklaim bisa tingkatkan performa jaringan seluler, Wi-Fi, sampai konektivitas Bluetooth. Bagaimana dengan kualitas speaker stereonya? Tergolong cukup lantang dan solid, dengan dentuman bass yang cukup terdengar.
Di Indonesia, POCO F7 hanya tersedia dalam satu varian memori saja, dengan RAM 12GB dan penyimpanan internal 512GB. POCO tak sediakan slot kartu microSD, alias hanya ada dua slot kartu nanoSIM saja. Juga tidak ada opsi untuk menggunakan eSIM. Namun fitur ekstra lain seperti sensor inframerah masih ada, untuk kendali sejumlah elektronik rumah secara praktis langsung dari smartphone.
Performa
Aspek performa menjadi salah satu daya tarik utama POCO F7, karena membawa cip Snapdragon 8s Gen 4 yang terbilang cukup bertenaga, namun paling terjangkau dibandingkan opsi dari sejumlah brand lain. Untuk mendukung cip tersebut, POCO memasangkannya dengan sejumlah komponen prima, termasuk penyimpanan UFS 4.1, RAM LPDDR5x, sampai sistem pendingin 3D dual-channel yang diklaim terbesar dari POCO.
Lantas bagaimana performanya, terutama ketika digunakan untuk bermain game? Sisi positifnya, kamu bisa jalankan beragam judul game populer terkini dalam fps tinggi, termasuk PUBG Mobile sampai Genshin Impact—menandakan POCO turut optimalkan sektor software sehingga potensi maksimalnya “terbuka”. Namun memang, suhu perangkat tergolong panas.
Apakah bisa dibilang wajar? Well, smartphone gaming flagship sekelas ROG Phone pun juga panas, sampai ASUS hadirkan aksesori kipas pendingin resmi. Tetapi tak dapat dipungkiri, iQOO berhasil menjinakkan chipset ini pada seri Neo 10. Karena isu panas satu ini, stabilitas performa gaming POCO F7 jadi sedikit kurang baik.
Jadi kalau tidak ingin muncul frame-drop berlebih, kamu memerlukan aksesori pendingin tambahan agar performa POCO F7 bisa berjalan optimal. Mungkin aspek yang satu ini tidak begitu menjadi masalah, terutama bagi kamu yang lebih banyak bermain game kasual, main game dalam durasi waktu singkat, atau jarang main game dan lebih banyak akses aplikasi harian.
Baterai
Di atas kertas, kapasitas baterai POCO F7 memang termasuk sangat besar, mencapai 6,500 mAh. Apakah benar-benar irit? Bisa dibilang di atas rata-rata, namun besaran angka tersebut membuat saya berekspektasi lebih di awal. Singkatnya, tak jauh berbeda dibandingkan smartphone berbaterai 6,000 mAh lainnya.
Bahkan masa pakai dengan skenario penggunaan serupa, tak jauh berbeda dengan Motorola Edge 60 Fusion yang punya baterai 5,200 mAh—meski memang, chipset-nya pun berbeda. Sisi positifnya, untuk skenario yang lebih ringan, baterai POCO F7 lebih dari cukup hingga dua hari pemakaian. Dan saat lebih banyak akses kamera hingga hotspot, juga masih bisa lebih dari satu hari penuh.
Dengan selisih “hanya” 500 mAh, kompetitornya yakni realme GT7 yang pakai chipset sama, tawarkan daya tahan jauh lebih baik (termasuk harga jualnya, memang). Kabar baiknya, kecepatan pengisian daya kedua perangkat tersebut kurang lebih sama. Tidak lain berkat POCO F7 yang mendukung fast charging 90W.
Untuk mencapai 50%, hanya butuh waktu sekitar 15 menit. Bahkan 30 menit sudah bisa mengisi daya lebih dari 80%, dan kalau mau mencapai 100% hanya perlu tambah waktu 10 menit. Plus, mendukung reverse charging sampai 22,5W, yang bisa mengubah POCO F7 sebagai power bank fast charging.
Kesimpulan
Harganya yang sangat kompetitif membuat POCO F7 menggiurkan. Chipset kencang, kapasitas memori lega, baterai besar, semua kini hadir dalam desain yang cukup stylish termasuk bagi pengguna mainstream alias non-gamer, dengan daya tahan yang juga ditingkatkan lewat sertifikasi IP lebih tinggi dan kombinasi material premium.
Asalkan Gizmo friends oke dengan suhu perangkat yang bisa meningkat cukup signifikan bila digunakan untuk bermain game secara intens, dan kualitas kameranya, maka tidak ada salahnya untuk memiliki POCO F7 sebagai pilihan smartphone Rp5-6 jutaan terbaik saat ini. Bisa memberikan pengalaman menyeluruh yang menyenangkan, termasuk beberapa aspek yang juga sudah setara flagship.
Spesifikasi POCO F7
General
Device Type |
Tablet |
Model / Series |
Xiaomi Pad 6 |
Released |
13 Maret, 2025 |
Status |
Available |
Price |
IDR 5.499.000 (8/256GB) |
Platform
Chipset |
Qualcomm SM7675-AB Snapdragon 7+ Gen 3 (4 nm) |
CPU |
Octa-core (1×2.8 GHz Cortex-X4 & 4×2.6 GHz Cortex-A720 & 3×1.9 GHz Cortex-A520) |
GPU |
Adreno 732 |
RAM (Memory) |
8GB |
Storage |
256GB |
External Storage |
None |
Operating System |
Android 15 |
User Interface |
HyperOS 2 |
Design
Dimensions |
251.2 x 173.4 x 6.2 mm |
Weight |
500 g |
Design Features |
Colors: Gray, Blue, Green Armor Aluminum unibody |
Battery |
8850 mAh mendukung fast charging 45W |
Display
Screen Type |
IPS LCD Touchscreen |
Size and Resolution |
11.2″ 3200 x 2136 pixels, 144Hz |
Touch Screen |
Yes |
Features |
144Hz Refresh Rate HDR10 Dolby Vision 800 nits brightness |
Network
Network Frequency |
WiFi |
SIM |
None |
Data Speed |
– |
Camera
Multi Camera |
Yes (Rear) |
Rear |
13 MP, f/2.2, PDAF |
Front |
8MP, f/2.2 ultrawide |
Flash |
LED Flash |
Video |
4K 30fps front, FHD 30fps rear |
Camera Features |
Portrait, pro mode, night mode |
Connectivity
Wi-fi |
Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/a/6, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot |
Bluetooth |
5.4, LHDC 5, A2DP, LE |
USB |
USB Type-C 3.2, reversible connector; accessory connector |
GPS |
No |
HDMI |
No |
Wireless Charging |
No |
NFC |
|
Infrared |
No |
Smartphone Features
Multimedia Features |
Loudspeaker with stereo speakers (4 speakers) Dolby Atmos |
FM Radio |
No |
Web Browser |
HTML5 |
Sensors |
accelerometer, gyro, proximity |
Artikel berjudul Review POCO F7 Setelah 3 Bulan: Masih Jadi Opsi Unggulan Untuk Performa yang ditulis oleh Prasetyo Herfianto pertama kali tampil di Gizmologi.id