
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kejadian keracunan massal akibat mengonsumsi menu makan bergizi gratis (MBG) terus terjadi di berbagai daerah. Kondisi yang terus berulang itu mulai dikhawatirkan warga, terutama terkait masalah keselamatan jiwa anak-anak sekolah.
Karena itu, pemerintah diminta memberikan perhatian serius dengan kejadian keracunan massal ini, jangan sampai program yang diharapkan memberikan gizi kepada anak didik, justru berubah menjadi racun yang mematikan.
Terkait kejadian yang semakin ramai itu, pihak Istana angkat suara. Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi mengatakan, pemerintah bakal memberikan sanksi kepada satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang lalai saat membuat makan bergizi gratis (MBG).
Hal tersebut dia utarakan karena banyaknya kasus siswa yang keracunan karena MBG.
“Harus (diberikan sanksi). Sanksi kalau memang itu adalah faktor-faktor kesengajaan atau lalai dalam melaksanakan SOP,” ucap Pras di Istana Negara, pada Jumat (19/9).
“Tentunya akan ada sanksi kepada SPPG yang dimaksud,” lanjutnya.
Menurut dia, meski sanksi diberikan kepada SPPG, dipastikan tidak akan mengganggu para penerima manfaat MBG.
“Sanksi yang akan diterapkan jangan sampai kemudian itu mengganggu dari sisi operasional sehingga mengganggu penerima manfaat untuk tidak mendapatkan MBG,” kata dia.
Politikus Partai Gerindra itu yakin pemberian MBG adalah keputusan terbaik yang kini diterapkan pemerintah. Pras menuturkan belum ada wacana untuk mengganti MBG dengan uang tunai.
“Konsep yang sekarang dijalankan BGN itu lah yang dianggap oleh pemerintah oleh BGN, itulah yang terbaik untuk saat ini dikerjakan,” tuturnya.