
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Konten kreator, Didi Lionric, angkat bicara soal tudingan yang menyeret PDIP sebagai pihak di balik kerusuhan demo pada akhir Agustus lalu.
Dikatakan Didi, narasi tersebut janggal dan tidak masuk akal.
“Kemarin itu gue sempat baca berita yang isinya Presiden Prabowo dapat kabar kalau PDIP terlibat dalam kerusuhan kemarin. Makanya kader PDIP ditendang dari kabinet. Narasinya lucu juga sih,” ujar Didi dikutip pada Minggu (21/9/2025).
Didi menjelaskan, jika benar kabar itu sampai ke telinga Presiden, maka ada dua kemungkinan, informasinya keliru atau justru ada pembisik yang sengaja menyesatkan kepala negara.
“Ini kalau bukan informasinya yang ngaco, berarti pembisik yang ngibulin Presiden,” katanya.
Didi mengaku percaya terhadap pemberitaan media mainstream. Karena itu, ia menyimpulkan bahwa yang berani mengibuli Presiden adalah pihak di sekelilingnya.
“Karena gua percaya Tempo, gue anggap pembisiknya Presiden lah yang udah berani ngibulin Presiden,” lanjutnya.
Ia menambahkan, jika menengok kembali situasi di media sosial saat itu, pihak yang paling lantang justru bukan PDIP, melainkan kelompok yang ia sebut sebagai “anak gajah”.
“Kalau kita ingat-ingat lagi, keadaan waktu itu di medsos siapa yang teriak paling kenceng untuk bubarin DPR dan turunin Presiden Prabowo,” Didi menuturkan.
“Yang teriak paling kencang, berisik, waktu itu adalah akun-akun anak gajah, kader PSI, salah satunya Jati Erna Sahara,” sambung dia.
Kata Didi, seruan itu berkaitan dengan wacana jika Prabowo lengser.