
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Rumahnya hangus terbakar, warga Jalan Poros Kandea III, Haji Sultan (50) meluapkan kekecewaannya kepada Polisi, khususnya Polsek Tallo.
Dikatakan Sultan, sebelum perang antar kelompok warga itu membesar seperti pada sore hingga malam, ia telah menelepon ke call center Polsek Tallo.
“Saya telpon Polsek 8, tidak ada yang angkat. Sekitar jam 2 siang. Masih anak-anak ceritanya yang terlibat perang. Tolong pak, tidak ada yang datang,” ujar Sultan di depan rumahnya yang hangus terbakar, Selasa (23/9/2025) malam.
Tidak lama setelah menelpon call center Polsek Tallo, rumahnya menjadi sasaran pelemparan bom molotov.
“Begitu lama-lama tambah banyak, dia lempari saya bom molotov (ke rumah), jadi saya matikan itu api,” sebutnya.
Lanjut Sultan, ada rasa ketakutan ketika ia membuka pintu. Sebab, bisa saja arah panah busur yang dilontarkan pelaku perang mengarah pada dirinya.
“Terus saya pikir kalau saya buka pintu, jelas saya dibusur. Karena banyak orang di luar,” tukasnya.
Rasa kesal Sultan sebagai warga tidak cukup pada saat teleponnya tidak digubris Polsek Tallo, tapi ia menganggap Kapolsek, Kompol Syamsuardi memang tidak memberikan respons.
Alasannya masuk akal, sebab perang antar kelompok itu telah berlangsung berhari-hari.
“Dari kemarin dulu ini, satu mobil di belakang habis. Tapi tidak ada respons di sini Kapolsek. Saya berani tadi, ada Pak Wali, ada Kapolrestabes. Kenapa dia menonton ji di jembatan,” sesalnya.
“Susah di sini, sudah berapa kali perang. Jelas ada pembiaran,” tambahnya.