
Jakarta, Gizmologi – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia gandeng Indosat dalam kerja sama menyelenggarakan pelatihan kecerdasan buatan (AI) bagi Aparatur Sipil Negara (AS) muda. Pelatihan dilakukan sebagai langkah maju dalam keterampilan strategis dan praktis untuk mengakselerasi reformasi pelayanan publik berbasis teknologi.
Komdigi melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia membawa tema “Next-Gen ASN: Leading with AI”. ASN didorong agar mampu mengimplimentasikan pengetahuan serta keterampilan dalam teknologi AI, sehingga layanan publik dapat lebih efisien.
Kemampuan menguasai AI menjadi salah satu tujuan sekaligus arah pembangunan nasional yang tertuang dalam UU No. 59/2024 tentang RPJPN 2025-2045. AI dan Big Data disebut sebagai pilar utama dalam transformasi digital pemerintah, termasuk menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
“Di era perkembangan teknologi saat ini, kecakapan digital bukan lagi opsi, melainkan keharusan. Dalam mengakselerasi reformasi sektor pelayanan publik, aspek utama yang perlu diperkuat adalah sumber daya manusianya. Karena itu, kami menggandeng para ahli seperti Indosat untuk membekali ASN dengan kompetensi teknologi terkini,” ujar Boni Pudjianto, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komdigi.
Baca juga: Kompetisi Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Berhadiah Total Rp1 Miliar
Komdigi Harus Berinovasi dan Beradaptasi

Teknologi AI memang sudah tidak terbendung. Perlahan namun pasti kemampuan AI dianggap berhasil membantu proses kerja menjadi lebih efisien. Para pekerja pun meyakini bahwa teknologi tersebut dapat meningkatkan efisiensi kerja mereka.
Hasil survei PwC (2024) mengungkapkan bahwa 76% pekerja di Indonesia percaya generative AI akan meningkatkan efisiensi kerja dalam 12 bulan ke depan, dan lebih dari 50% melihatnya sebagai peluang untuk memperoleh keterampilan baru. Fakta ini mempertegas pentingnya pengembangan kompetensi ASN agar semakin adaptif dalam menghadirkan layanan publik yang cepat, transparan, dan berkualitas.
Sebagai bagian dari pemerintahan sekaligus garda terdepan dalam teknologi digital, Komdigi tentu menyadari hal tersebut. Kemampuan beradaptasi dan berinovasi diperlukan agar peran Komdigi dapat tetap relavan menjawab kebutuhan zaman.
“Sebagai bagian dari pemerintahan, kita punya peran yang sangat penting. Kita harus bisa beradaptasi, berinovasi, dan bahkan menjadi yang terdepan dalam memanfaatkan teknologi ini. Dan disinilah peran kita, para ASN muda, sangat dibutuhkan. Kita adalah generasi yang akan memimpin birokrasi di era digital.”
Pelatihan Indosat bagi ASN Dimulai dari Hal Mendasar
Sementara itu Indosat yang ditunjuk menjadi rekanan pelatihan bagi para ASN tidak melewatkan kesempatan ini untuk memberi materi fundamental. Bukan sekadar mengajak ASN bisa menuliskan prompt saja. Indosat memulai pelatihan mulai dari konsep dasar AI, panduan prompt engineering, hingga strategi meningkatkan produktivitas kerja.
“Indosat Ooredoo Hutchison mendukung penuh inisiatif Komdigi dalam membekali ASN dengan kecakapan AI. Kesiapan aparatur negara dalam memanfaatkanteknologi ini akan menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam peta transformasi digital global.” Reski Damayanti, Chief Legal and Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison.
Penyampaian modul pembelajaran ini langsung dipaparkan oleh para pakar dari mitra global Indosat seperti Google dan McKinsey. Agenda ini juga menekankan pentingnya etika dan tata kelola AI untuk mendukung akuntabilitas dan transparansi dalam pemerintahan.
“Sebagai bagian dari tujuan besar memberdayakan Indonesia, Indosat Ooredoo Hutchison siap menjadi mitra pemerintah dalam menyiapkan ASN unggul dan siap AI, demi pelayanan publik yang adaptif dan berkualitas,” tutup Reski.
Artikel berjudul Komdigi dan Indosat Latih ASN Muda Kuasai AI untuk Pelayanan Publik yang ditulis oleh Ronggo pertama kali tampil di Gizmologi.id