Rusia Siapkan “Vlad’s App”, Aplikasi Chat Pengganti WhatsApp dan Telegram

Pemerintah Rusia kembali menjadi sorotan global dengan langkah ambisiusnya di ranah teknologi digital. Kali ini, Moskow dikabarkan tengah menyiapkan aplikasi pesan instan buatan dalam negeri sebagai pengganti WhatsApp dan Telegram. Aplikasi tersebut diberi nama “Vlad’s App”, dan diproyeksikan bakal menggantikan peran dua aplikasi asing yang saat ini paling populer di negara tersebut.

Baca juga: Telegram Akhirnya Untung Setelah 11 Tahun, Apa Penyebabnya?

Langkah ini bukan sekadar pergantian platform komunikasi, tapi bagian dari rencana besar Rusia untuk mengurangi ketergantungan terhadap teknologi asing, sekaligus memperkuat infrastruktur digital yang dikontrol penuh oleh negara.

Rencana Pemblokiran WhatsApp dan Telegram

Menurut laporan dari Reuters, parlemen Rusia telah menyetujui pengembangan aplikasi “Vlad’s App”, dan saat ini tinggal menunggu persetujuan dari majelis tinggi parlemen. Hal ini disampaikan langsung oleh Sergei Boyarski, Kepala Komite Kebijakan Informasi Duma Rusia, yang juga menyebutkan bahwa aplikasi baru ini akan dirancang sebagai platform perpesanan yang “aman dan multifungsi”.

Sekilas Info

Dengan kata lain, Rusia menilai WhatsApp dan Telegram sudah tidak memenuhi standar keamanan nasional. Kedua aplikasi tersebut dianggap sebagai produk asing yang rentan terhadap pengawasan pihak luar, sesuatu yang sudah lama menjadi kekhawatiran bagi pemerintah Rusia, terutama sejak meningkatnya tensi geopolitik dengan negara-negara Barat.

Apa Itu “Vlad’s App”?

“Vlad’s App” merupakan aplikasi perpesanan buatan lokal yang dikembangkan oleh lembaga teknologi pemerintah, dan akan memiliki fungsi serupa dengan WhatsApp maupun Telegram. Pengguna bisa saling berkirim pesan, melakukan panggilan suara, dan bahkan kemungkinan besar akan tersedia fitur video call.

Namun, fitur paling menarik dari Vlad’s App adalah integrasinya dengan berbagai layanan digital milik pemerintah Rusia. Menurut Anton Gorelkin, Wakil Kepala Komite Kebijakan Informasi, keunggulan utama aplikasi ini adalah kemampuannya untuk terhubung secara langsung dengan sistem layanan publik.

Integrasi Layanan Digital Pemerintah

Beberapa layanan yang akan terintegrasi dengan Vlad’s App meliputi akses dokumen resmi, tanda tangan digital untuk kontrak, sistem pembayaran, hingga akses ke layanan pendidikan. Hal ini memungkinkan warga Rusia melakukan banyak aktivitas administratif hanya lewat satu aplikasi saja. Mirip seperti gabungan WhatsApp, DocuSign, Google Pay, dan aplikasi pemerintah dalam satu platform.

Namun, pemerintah menjanjikan bahwa seluruh layanan ini hanya bisa diaktifkan dengan persetujuan pengguna. Dengan kata lain, pengguna tetap punya kontrol atas data pribadi mereka, setidaknya dalam tataran kebijakan yang diumumkan secara resmi.

Menteri Pembangunan Digital Rusia, Maksut Shadeyev, mengakui bahwa pengembangan infrastruktur digital terpadu ini menjadi prioritas utama bagi negaranya. Ia juga menambahkan bahwa Rusia saat ini tertinggal dari negara-negara lain yang lebih dahulu mengintegrasikan layanan digital dalam satu sistem nasional.

Namun, tantangan terbesar bagi pemerintah Rusia adalah membangun kepercayaan publik. Upaya memblokir WhatsApp dan Telegram jelas menimbulkan kekhawatiran baru mengenai kebebasan komunikasi dan pengawasan negara. Meskipun Vlad’s App diklaim aman, tidak sedikit warga Rusia yang skeptis terhadap kemungkinan pemantauan ketat dari pihak berwenang.

Baca juga: Telegram Perketat Keamanan: CEO Pavel Durov Hapus Konten Ilegal dengan AI

Sebagai bagian dari strategi peralihan, pemerintah Rusia disebut-sebut akan secara bertahap memblokir akses ke WhatsApp dan Telegram. Dengan begitu, warga akan “didorong” untuk beralih ke Vlad’s App. Strategi ini memang cukup kontroversial, namun sesuai dengan gaya kebijakan teknologi Rusia yang menekankan kemandirian dan kontrol penuh atas ruang digital dalam negeri.

Satu hal yang pasti: Vlad’s App hanya akan tersedia di wilayah Rusia. Pengguna dari luar negeri tidak akan bisa mengakses layanan ini, memperkuat citra aplikasi sebagai alat komunikasi domestik yang eksklusif, dan bukan untuk keperluan internasional.

Langkah Rusia membangun Vlad’s App sekaligus memblokir dua raksasa perpesanan global menjadi bagian dari transformasi besar di dunia digital. Di satu sisi, ini menunjukkan tekad Rusia untuk mandiri secara teknologi. Namun di sisi lain, pertanyaan besar soal transparansi, kebebasan komunikasi, dan privasi data masih menghantui masa depan aplikasi ini.

Apakah Vlad’s App akan benar-benar sukses menggeser dominasi WhatsApp dan Telegram di Rusia? Ataukah justru memicu perlawanan publik yang lebih besar terhadap regulasi digital yang semakin ketat? Waktu yang akan menjawab.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(mo)

Sekilas Info