Baca juga: Plant Heroes: Aplikasi Karya Mahasiswi RI yang Dipuji Langsung oleh CEO Apple
Liquid Glass: Antarmuka Transparan Serba Dinamis
Liquid Glass adalah nama fitur desain baru Apple yang diterapkan secara menyeluruh ke iOS 26. Elemen antarmuka kini terlihat seperti kaca yang bersifat transparan, reflektif, dengan tepi membulat, dan mampu bertransformasi tergantung interaksi pengguna. Apple mengklaim desain ini sebagai evolusi antarmuka terbesar mereka dalam satu dekade terakhir.
Fitur ini diterapkan mulai dari layar kunci, home screen, kontrol aplikasi, hingga tab bar. Bahkan, jam di lock screen kini bisa “menyatu” secara dinamis dengan wallpaper, menghasilkan efek 3D yang memikat. Kontrol di berbagai aplikasi seperti Kamera, Safari, dan Apple Music kini juga lebih minimalis, dengan transisi yang halus dan intuitif.
Terinspirasi Apple Vision Pro
Vice President of Human Interface Design Apple, Alan Dye, menyebut Liquid Glass sebagai “material visual masa depan”. Gaya desain ini terinspirasi dari sistem operasi visionOS milik Apple Vision Pro, headset mixed reality yang diluncurkan awal 2024.
“Liquid Glass menggabungkan kualitas optik kaca dengan fluiditas khas Apple. Material ini mampu berubah tergantung konteks pengguna, dan menciptakan pengalaman baru yang terasa menyenangkan dan magis,” ujar Dye saat peluncuran.
Mirip Windows Vista? Warganet: iOS atau Microsoft?

Meski diklaim sebagai inovasi, Liquid Glass justru menjadi bahan guyonan di media sosial. Banyak pengguna menilai tampilannya mirip dengan antarmuka Aero Glass milik Windows Vista, yaitu OS komputer yang dirilis Microsoft pada 2006.
Komentar seperti “iPhone sekarang pakai tema Windows Vista” hingga “Ini iOS 26 atau Vista 2.0?” ramai di platform X (sebelumnya Twitter). Bahkan YouTuber teknologi terkenal, Marques Brownlee (MKBHD), ikut membandingkan keduanya dalam unggahan di akun pribadinya.
Meskipun begitu, Apple bukan kali ini saja bereksperimen dengan desain transparan. Pada 2001, mereka sudah menerapkan elemen transparansi lewat macOS Aqua. Lalu di tahun 2020, efek serupa juga muncul kembali di macOS Big Sur.
Namun, yang membuat Liquid Glass iOS 26 jadi sorotan adalah pendekatannya yang benar-benar mobile-first, menyatu dengan kontur iPhone modern, berbeda dengan Aero Glass Windows Vista yang lebih cocok untuk desktop.
Perombakan Desain di Banyak Aplikasi
Apple menyebut Liquid Glass sebagai “unified design”. Artinya, tampilan baru ini tak hanya berlaku di satu bagian, tetapi diterapkan secara menyeluruh di seluruh antarmuka sistem.
Misalnya, tab bar di aplikasi Safari kini mengambang transparan dan akan mengecil saat pengguna menggulir ke bawah, yaitu sebuah trik visual agar pengguna bisa lebih fokus ke konten. Di aplikasi Kamera, kontrol menyatu di bagian bawah layar dengan tata letak baru yang lebih bersih.
Apple Music dan Podcast juga mengadopsi elemen visual baru ini, menampilkan slider volume dan kontrol lainnya dalam gaya mengambang dan responsif.
Baca juga: Apple Intelligence Muncul dalam Versi Terbaru, Apa Hal Baru yang Ditawarkan?
Apple tak hanya fokus pada estetika, tapi juga pengalaman pengguna. Berkat dukungan teknologi layar terbaru dan chip AI yang tertanam di iPhone generasi terbaru, animasi di iOS 26 terasa lebih halus dan intuitif. Transisi antar menu dibuat lebih hidup, mendekati pengalaman pengguna dengan perangkat AR/VR.
Tampilan jam dan widget kini juga lebih adaptif. Bahkan, sistem bisa menyesuaikan posisi teks secara otomatis agar tidak menghalangi objek penting di wallpaper pengguna, semuanya berlangsung secara real-time.
Liquid Glass: Evolusi Desain iPhone atau Sekadar Gimik Retro?
Dengan Liquid Glass, Apple tampaknya ingin membawa sentuhan futuristik yang lebih immersive dan menyatu dalam pengalaman mobile. Namun, kehebohan di internet membuktikan bahwa desain lama yang “revolusioner” bisa hadir kembali dengan sentuhan baru—dan tetap mengundang debat nostalgia.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(mo)
