Seperti tahun-tahun sebelumnya, Samsung memperbarui opsi kelas menengahnya lewat sejumlah pilihan Galaxy A Series. Tahun ini, Samsung Galaxy A36 5G hadir sedikit belakangan dibandingkan saudaranya yang serupa namun lebih mahal, Galaxy A56. Namun saya tidak akan heran bila konsumen lebih tertarik pada versi lebih murah satu ini.
Dari tahun ke tahun, gap atau perbedaan antara Galaxy A3x dan A5x seolah dibuat semakin tipis. Sejak tahun lalu, akhirnya desain kamera depan dibuat serupa. Tahun ini, desain benar-benar identik sampai bisa tukar case, bahkan punya keunggulan seperti kecepatan fast charging sama—lebih kencang dari Galaxy S25 standar. Perbedaannya apa saja? Ya banyak juga, tapi mungkin termasuk minor untuk sebagian orang.
Opsi smartphone Samsung tahun ini tergolong menarik terutama untuk segmen menengah hingga entry-level, karena bisa menawarkan jaminan pembaruan OS lebih lama, alias tak hanya lini flagship-nya saja. Lantas apakah pilihan satu ini lebih pas untuk Gizmo friends? Berikut review Samsung Galaxy A36 5G selengkapnya.

Desain

Kalimat “serupa tapi tak sama” bisa diterapkan untuk menggambarkan aspek desain Samsung Galaxy A36 5G versus A56 5G. Dari depan, samping, belakang, hingga modul kameranya, semuanya terlihat identik. Meski memang sejatinya ada sejumlah perbedaan kecil. Apa saja?
Bingkai Samsung Galaxy A36 5G masih terbuat dari plastik alias belum aluminium—berdampak pada bobotnya yang jadi lebih ringan 3 gram, menjadi 195 gram. Secara dimensi juga sedikit lebih tinggi dan lebar, tapi hanya sekian milimeter saja. Pakai case punya Galaxy A56 pun bisa-bisa saja, asal bukan material keras seperti hard case. Warna unit yang saya ulas, seperti bunglon karena bisa berubah warna dari kemiringan dan tingkat pencahayaan berbeda.





Samsung Galaxy A36 5G juga tentu membawa proteksi IP67, membuatnya aman untuk terkena debu dan menyelam ke dalam air bersih sekalipun. Menurut saya, desain Galaxy A Series tahun ini jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Aksen kontras hitam pada modul kamera belakang, selain seolah menonjolkan kemampuan fotografi, juga membuatnya sedikit berbeda dari Galaxy S25 Series. Jadi punya identitas tersendiri.
Baik permukaan kaca depan dan belakang, sama-sama terproteksi oleh Gorilla Glass Victus+. Dan selama masa pengujian kurang lebih satu bulan, tidak terlihat ada goresan tipis pada kedua bagian tersebut, meski saya menggunakan Samsung Galaxy A36 5G tanpa case dan meletakkannya bersama obyek lain di dalam tas. Bila perlu, Samsung menjual case resmi dengan sejumlah bahan berbeda, untuk proteksi ekstra.
Layar

Setara dengan sang kakak yang lebih mahal, panel layar Samsung Galaxy A36 5G memiliki tingkat kecerahan maksimum lebih tinggi, yakni mencapai 1200 nits (atau 1900 nits pada kondisi tertentu). Ukuran layar sedikit lebih membesar di 6,7 inci (vs 6,6 inci pada A35), tetap menggunakan panel AMOLED 120Hz, resolusi full HD+, maupun kamera punch-hole.
Ketebalan bezel Samsung Galaxy A36 5G terasa masih bukan yang paling ramping di segmennya, meski kabar baiknya sudah berlapis Gorilla Glass Victus+. Setidaknya kualitas panelnya bisa dibilang terbaik di segmennya, berikan kontras dan reproduksi warna memuaskan, walau sedikit disayangkan masih belum mendukung konten HDR10+ pada platform seperti Netflix.
Tentu layar Samsung Galaxy A36 5G sudah mendukung fitur always-on display, serta in-display fingerprint sensor yang cukup responsif dengan peletakkan sensor sudah tergolong pas. Permukaan yang flat juga membuatnya mudah untuk dipasangkan proteksi tambahan seperti tempered glass, bila memang diperlukan.
Kamera

Kurang lebih sama seperti generasi sebelumnya, kamera Samsung Galaxy A36 5G dibekali tiga sensor berbeda di belakang, dan kamera selfie berjenis punch-hole di depan. Sekilas spesifikasinya mirip seperti A56, namun sensor yang digunakan tentunya berbeda. Sehingga berpengaruh kepada hasil tangkapannya.
Sama-sama punya sensor utama 50MP OIS, namun dimensi sensor lebih kecil di 1/1,96 inci, alias masih sama seperti yang kemarin. Ultra-wide 8MP juga masih sama, begitu pula sensor makro 5MP. Secara kualitas, tergolong baik di kelasnya, terutama untuk reproduksi warna dan dynamic range ketika digunakan dalam kondisi pencahayaan lebih ekstrem.
Sensornya yang sedikit lebih kecil, membuat Samsung Galaxy A36 5G lebih sering mengaktifkan mode malam dalam kondisi pencahayaan kurang—juga menjadi sebuah kewajiban saat pakai sensor ultra-wide, agar foto tidak menjadi terlalu halus alias kurang detail. Dan dalam mode portrait, belum ada opsi 2x crop. Selebihnya, kamera Samsung Galaxy A36 5G menawarkan pengalaman cukup menyenangkan untuk dibagikan ke media sosial.
Hasil kamera Samsung Galaxy A36 5G bisa kamu akses secara lengkap lewat album berikut ini.
Untuk perekaman video, baik kamera utama dan kamera depan Samsung Galaxy A36 5G sama-sama mendukung resolusi maksimum 4K 30fps, dan kamu bisa berpindah antara keduanya tanpa harus stop rekam video lebih dulu. Kualitas footage tergolong baik, begitu pula mikrofonnya. Pastikan untuk tidak begitu sering menggunakan ultra-wide di pencahayaan remang agar tidak menghasilkan video terlalu buram atau halus.
Fitur

Menjadi keunggulan smartphone Samsung, konsumen diberikan versi Android terbaru dengan jaminan pembaruan yang tergolong cukup lama, atau bahkan paling lama di segmennya. Ya, Samsung Galaxy A36 5G hadir membawa One UI 7 terbaru, berbasis Android 15, dan dijanjikan untuk mendapat pembaruan versi OS sebanyak 6 kali. Beberapa fitur yang diperkenalkan di Galaxy S25 Series pun turut dibawa, termasuk Now Bar.
Bukan Galaxy AI, namun Samsung Galaxy A36 5G membawa “Awesome Intelligence” yang berisi sejumlah fitur AI cerdas. Beberapa di antaranya termasuk Object eraser, filter kustom pada aplikasi kamera, opsi read aloud pada browser, sampai AI select. Circle to Search dan Gemini tentu ada, namun bila dibandingkan dengan A56, tidak ada Best Face dan Auto Trim.
Ya, fitur AI-nya memang tak begitu banyak, namun setidaknya UI smartphone Samsung sudah punya banyak fitur ekstra yang tergolong banyak dan fungsional. Samsung Knox yang bisa amankan data dengan lapisan tingkat hardware, misalnya, atau fitur yang bisa mencegah instalasi aplikasi di luar Play Store—membuat Samsung Galaxy A36 5G cocok untuk para orang tua. Jadi lebih aman digunakan, tanpa harus mengunduh aplikasi pihak ketiga.
Setup speaker stereo milik Samsung Galaxy A36 5G juga tergolong berkualitas dan lantang, pas untuk dipasangkan dengan layar superiornya. Smartphone ini tak dibekali headphone jack, jadi pastikan kamu memiliki earphone nirkabel, atau earphone kabel yang kompatibel dengan port USB-C.
Performa

Berbeda dengan seri A5x yang lebih konsisten pakai cip Exynos, seri A3x terus berganti produsen. Kalau A34 dengan MediaTek dan A35 pakai bikinan sendiri, chipset Samsung Galaxy A36 5G kini menggunakan rilisan Qualcomm, yakni seri Snapdragon 6 Gen 3 octa-core 4nm. Cip satu ini dirilis September 2024 lalu, andalkan peningkatan performa hingga AI dan ISP.
Menariknya lagi, Samsung kini berikan opsi RAM hingga 12GB. Dan sama seperti sang kakak, Samsung Galaxy A36 5G tak mendukung kartu microSD, sehingga Gizmo friends harus memastikan untuk memilih kapasitas yang memang sudah pas. Performanya sendiri menurut saya sudah cukup baik, sesuai ekspektasi untuk smartphone di kelasnya. Terasa gegas saat menjelajah aplikasi maupun multitasking.
Suhu perangkat juga tergolong lebih terjaga, sedikit lebih dingin dibandingkan A56 (yang juga nggak panas banget). Buat main game juga masih aman, bisa berikan visual yang oke meski tak bisa pakai setting grafis tertinggi pada sejumlah judul game. Samsung sematkan Game Booster yang bisa optimalkan performa hingga refresh rate, bahkan tools tertentu sampai opsi serupa bypass charging saat menggunakan pengisi daya kompatibel.
Baterai

Sama seperti sebelumnya, kapasitas baterai Samsung Galaxy A36 5G masih sebatas 5,000 mAh saja—dibilang “saja” karena kompetitornya mulai banyak yang naik kelas dengan kapasitas sekitar 20% lebih lega, memanfaatkan jenis baterai baru. Meski begitu, tak bisa dibilang Galaxy A36 5G boros. Jauh dari itu kok.
Untuk penggunaan seharian penuh sih aman banget, termasuk pada waktu-waktu lebih intens menjalankan game, mengaktifkan hotspot, sampai akses kamera untuk merekam video. Kalau pemakaiannya lebih ringan, bisa sampai 1,5 hari. Tentunya bisa memanfaatkan cukup banyak opsi mode hemat daya bila memang diperlukan. Kabar baiknya, ada pada kecepatan pengisian dayanya.
Ya, teknologi fast charging Samsung Galaxy A36 5G justru lebih baik dibandingkan Galaxy S25 standar, karena sudah mencapai 45W. Menggunakan pengisi daya yang kompatibel, dalam waktu 30 menit sudah bisa mengisi daya lebih dari 60%. Sementara untuk mencapai penuh, sayangnya masih melebihi satu jam. Setidaknya sudah lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya.
Kesimpulan

Lebih murah Rp1 juta dibandingkan A56, apakah lebih layak beli? Sejatinya tergantung tujuan membeli dan maksimal budget yang bisa dikeluarkan. Meski harga resminya Rp5,199 juta, di e-commerce seperti Tokopedia, harga Samsung Galaxy A36 5G bisa didapat mulai Rp4,6 jutaan dengan kapasitas memori 256GB.
Namun bila Gizmo friends memang sudah menyiapkan budget Rp5 jutaan dan bisa mengusahakan sekian ratus ribu Rupiah lagi, harga Galaxy A56 5G 256GB mulai Rp5,6 jutaan saja. Di mana kamu bisa mendapatkan fitur AI sedikit lebih lengkap, bodi lebih premium, dan kualitas kamera yang bisa menjadi faktor penentu utama. Lebih berkualitas, terutama pada malam hari, serta sensor ultra-wide lebih baik.
Tetapi kalau kualitas kamera Galaxy A36 5G sudah dirasa cukup dan merasa tak perlu fitur AI ekstra seperti Best Face, tidak ada salahnya mengambil opsi smartphone Samsung Rp4 jutaan satu ini. Tampil dalam desain stylish, layar cerah dan vibrant, performa bisa diandalkan, dan kecepatan isi daya lebih instan. Ditambah One UI yang sangat kaya fitur plus jaminan pembaruan sangat lama, pas untuk penggunaan jangka panjang.
Spesifikasi Samsung Galaxy A36 5G

General
Device Type |
Smartphone |
Model / Series |
Samsung Galaxy A36 5G |
Released |
21 Maret, 2025 |
Status |
Available |
Price |
Rp5.199.000 (8/128GB), Rp5.699.000 (8/256GB) Rp6.199.000 (12+256GGB) |
Platform
Chipset |
Qualcomm SM6475-AB Snapdragon 6 Gen 3 (4 nm) |
CPU |
Octa-core (4×2.4 GHz Cortex-A78 & 4×1.8 GHz Cortex-A55) |
GPU |
Adreno 710 |
RAM (Memory) |
8/12GB |
Storage |
128/256GB |
External Storage |
– |
Operating System |
Android 15 |
User Interface |
One UI 7 |
Design
Dimensions |
162.9 x 78.2 x 7.4 mm |
Weight |
195 gram |
Design Features |
Glass front (Gorilla Glass Victus+), glass back (Gorilla Glass Victus+), plastic frame Warna: Awesome Lavender, Awesome Black, Awesome White, Awesome Lime |
Battery |
Li-Po 5,000 mAh, non-removable 45W wired |
Display
Screen Type |
Super AMOLED, 120Hz, 1200 nits (HBM), 1900 nits (Peak) |
Size and Resolution |
6.7 inches, 1080 x 2340 pixels, 19.5:9 ratio |
Touch Screen |
capacitive touchscreen |
Features |
120Hz refresh rate 1200 nits (HBM) 1900 nits (peak) Gorilla Glass Victus+ |
Network
Network Frequency |
GSM/ HSPA/ LTE / 5G |
SIM |
Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by) |
Data Speed |
HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A (2CA) Cat6 400/50 Mbps, 5G |
Camera
Multi Camera |
Yes (Rear) |
Rear |
50 MP, f/1.8, (wide), 1/1.96-inch, PDAF, OIS; 8 MP, f/2.2, 123-degree, (ultrawide), 1/4.0-inch, 1.12µm; 5 MP, f/2.4, (macro) |
Front |
12 MP, f/2.2 (wide) |
Flash |
Yes |
Video |
UHD 4K (3840 x 2160) @30fps |
Camera Features |
panorama, HDR, PDAF, OIS, gyro-EIS |
Connectivity
Wi-fi |
Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6, dual-band, Wi-Fi Direct |
Bluetooth |
5.4, A2DP, LE |
USB |
USB Type-C 2.0, OTG |
GPS |
Yes, with A-GPS, GLONASS, BDS |
HDMI |
No |
NFC |
|
Infrared |
No |
Smartphone Features
Multimedia Features |
Stereo speakers |
FM Radio |
Yes |
Web Browser |
HTML 5, Google Chrome |
Messaging |
SMS, MMS, Instant Messaging |
Sensors |
Fingerprint (under display, optical), accelerometer, gyro, compass, Virtual Proximity Sensing |
Artikel berjudul Review Samsung Galaxy A36 5G: Opsi Lebih Terjangkau dengan Awesome Intelligence yang ditulis oleh Prasetyo Herfianto pertama kali tampil di Gizmologi.id
