Jakarta, Gizmologi – Cisco memperkenalkan serangkaian inovasi baru yang dirancang untuk mendukung percepatan adopsi kecerdasan buatan (AI) secara aman dan efisien di berbagai sektor industri. Di tengah lonjakan penggunaan AI yang semakin masif, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat ini berupaya menjawab tantangan terbesar perusahaan global: bagaimana membangun infrastruktur digital yang siap menghadapi kompleksitas AI sekaligus menjaga keamanan dan efisiensi operasional.
Dalam ajang Cisco Live US, Cisco memamerkan berbagai produk baru yang mencakup jaringan, keamanan, observabilitas, hingga kolaborasi berbasis AI. Semuanya dirancang untuk membantu organisasi modern mentransformasi pusat data dan tempat kerja mereka agar selaras dengan tuntutan AI agentik, yakni sistem AI yang mampu mengambil keputusan dan bertindak secara otonom.
Presiden dan Chief Product Officer Cisco, Jeetu Patel, menyatakan bahwa perusahaannya kini tengah membangun infrastruktur vital yang mampu menggerakkan ekonomi global di era AI. Dari pengelolaan jaringan yang otomatis hingga perlindungan terhadap ancaman siber berbasis AI, Cisco ingin menjadi tulang punggung transformasi digital di berbagai skala bisnis.

Baca Juga: Tokopedia dan TikTok Shop Gandeng Kemenperin Jalankan Program KALCER untuk Mendorong Bisnis UMKM
Tempat Kerja yang Cerdas dan Operasional Lebih Sederhana

Untuk mendukung transformasi tempat kerja, Cisco menghadirkan berbagai perangkat baru bagi jaringan kampus, cabang, dan industri. Perangkat ini dilengkapi dengan manajemen berbasis AI yang memungkinkan perusahaan beralih dari model kerja reaktif ke pendekatan proaktif dan otonom. Solusi ini dirancang agar karyawan bisa bekerja lebih efektif, aman, dan fleksibel, baik di kantor maupun secara hybrid.
Salah satu inovasi menarik adalah kamera PTZ Room Vision berbasis AI yang mampu mengubah pengalaman rapat menjadi lebih sinematik dan interaktif. Selain itu, fitur Jira Workflow Automation pada Cisco AI Assistant untuk Webex Suite mempercepat proses kerja, sementara Webex AI Agent menyederhanakan layanan pelanggan dengan template otomatis yang bisa disesuaikan untuk berbagai industri.
Dalam sisi operasional, Cisco memperkenalkan konsep AgenticOps sebagai operasional TI yang dipermudah oleh agen AI. Hadir pula Cisco AI Canvas dan Cisco AI Assistant yang menjadi antarmuka generatif pertama di industri, memungkinkan kolaborasi real-time antara tim keamanan dan jaringan. Semua ini didukung oleh Deep Network Model, sebuah LLM (Large Language Model) yang dilatih khusus menggunakan pengetahuan dari kursus Cisco U dan materi CCIE.
Keamanan, Pusat Data, dan Observabilitas AI
Transformasi digital tanpa keamanan yang kuat jelas berisiko. Untuk itu, Cisco menyempurnakan solusi Hybrid Mesh Firewall dan Universal ZTNA (Zero Trust Network Access), serta memperkenalkan dua firewall baru dari seri 6100 dan 200 yang diklaim memiliki performa dan efisiensi harga terbaik di kelasnya. Semua teknologi ini dirancang untuk mendukung keamanan AI agentik yang lebih terintegrasi dan adaptif terhadap ancaman modern.
Untuk kebutuhan pusat data, Cisco juga memperkenalkan solusi komputasi dan jaringan yang mendukung AI agentik dengan fokus pada bandwidth tinggi, latensi rendah, dan efisiensi energi. Cisco bahkan bergabung dengan EPRI Open Power AI Consortium untuk memperkuat jaringan tenaga listrik dengan kecerdasan buatan. Selain itu, perusahaan kini juga menawarkan solusi monetisasi layanan AI bagi penyedia jaringan dan operator.
Sisi observabilitas tak luput dari perhatian. Cisco memperkuat integrasinya dengan Splunk melalui pembaruan besar pada Splunk Observability Cloud dan AppDynamics. Kolaborasi ini memungkinkan visibilitas mendalam terhadap performa jaringan secara real-time, serta memberi insight penting untuk menjaga ketahanan digital perusahaan.
Platform Manajemen Terpadu untuk Masa Depan

Cisco juga tidak lupa untuk mengumumkan Cisco Cloud Control, sebuah platform manajemen terpadu yang mencakup jaringan, keamanan, observabilitas, dan kolaborasi. Platform ini dilengkapi tools AI seperti Cisco AI Canvas dan Cisco AI Assistant, memungkinkan tim TI menyelesaikan alur kerja lintas produk dengan lebih mudah dan proaktif.
Dengan semua inovasi ini, Cisco membuktikan dirinya bukan sekadar penyedia perangkat jaringan, melainkan mitra strategis dalam menghadapi kompleksitas era AI. Dukungan ini juga mencakup pelatihan di Cisco U dan solusi pembayaran fleksibel dari Cisco Capital di lebih dari 100 negara.
Perusahaan seperti Ford Motor Company pun sudah merasakan manfaatnya. Chief Information Security Officer Ford, Patrick Milligan, menyebut solusi jaringan dan keamanan Cisco sebagai fondasi penting dalam membangun sistem AI mereka yang kini digunakan dari desain produk hingga layanan pelanggan.
Ke depan, dengan dukungan infrastruktur digital yang lebih tangguh dan aman, Cisco berharap mampu membantu organisasi di seluruh dunia membuka potensi AI secara menyeluruh.
Artikel berjudul Cisco Hadirkan Infrastruktur Aman dan Modern untuk Era AI yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
