Tapi memilih tablet untuk coding bukan sekadar mencari yang spesifikasi tinggi. Kamu perlu pertimbangkan keyboard yang nyaman, kompatibilitas dengan tools developer, dan tentu saja – baterai yang tahan lama saat menjalankan Docker atau compiler berat.
1. Samsung Galaxy Tab S9 Ultra

Jika budget bukan masalah, Galaxy Tab S9 Ultra adalah pilihan yang sulit ditolak. Layar AMOLED 14,6 inci dengan resolusi 2960×1848 pixel membuatmu bisa membuka tiga jendela kode sekaligus tanpa merasa sesak. Chipset Snapdragon 8 Gen 3 di dalamnya lebih dari cukup untuk menjalankan Android Studio atau VS Code dengan lancar.

Yang membuatnya istimewa adalah S Pen yang memiliki latency hanya 2,8ms – nyaris seperti menulis di kertas. Fitur DeX mode mengubah tablet ini menjadi desktop mini, lengkap dengan dukungan multi-window yang sempurna untuk coding. Harga memang mahal (sekitar Rp 18 jutaan), tapi ini investasi yang worth it untuk developer serius.
2. Lenovo Yoga Tab 13

Lenovo Yoga Tab 13 hadir dengan desain unik – engsel built-in yang memungkinkannya berdiri di berbagai posisi. Layar 13 inci dengan rasio 16:10 sangat ideal untuk membaca kode panjang, sementara baterai 10.000 mAh bisa bertahan hingga 15 jam pemakaian IDE.
Tablet ini unggul dalam hal konektivitas dengan port HDMI-in, memungkinkanmu menggunakannya sebagai monitor sekunder untuk laptop utama. Dengan harga sekitar Rp 12 jutaan, ini pilihan cerdas untuk developer yang sering bekerja di berbagai lokasi.
3. Xiaomi Pad 6 Pro

Di kisaran Rp 8 jutaan, Xiaomi Pad 6 Pro menawarkan nilai terbaik untuk uang yang kamu keluarkan. Chipset Snapdragon 8+ Gen 1 dan RAM 12GB bisa menangani kebanyakan tugas coding tanpa lag. Layar 11 inci dengan refresh rate 144Hz membuat scrolling kode terasa sangat halus.
Meski OS-nya MIUI kurang ideal untuk developer, tablet ini mendukung bootloader unlock dengan mudah. Kamu bisa install custom ROM seperti LineageOS untuk pengalaman coding yang lebih bersih. Aksesori keyboard resminya juga termasuk yang paling nyaman di kelasnya.
Baca juga: Mengapa Tablet Populer untuk Hiburan?
4. Apple iPad Pro M2

Untuk kamu yang berkutat di pengembangan iOS atau aplikasi Apple ecosystem, iPad Pro dengan chip M2 adalah pilihan wajib. Dengan Xcode dan Swift Playgrounds yang dioptimalkan sempurna, tablet ini bisa menggantikan MacBook untuk banyak tugas pengembangan dasar.
Magic Keyboard-nya memiliki key travel 1mm yang cukup baik untuk mengetik kode panjang. Harga memang premium (mulai Rp 15 jutaan), tapi performanya setara laptop profesional. Keterbatasan utamanya adalah sistem operasi iPadOS yang masih kurang fleksibel untuk beberapa tools developer.
5. Microsoft Surface Pro 9

Surface Pro 9 adalah hybrid sempurna antara tablet dan laptop. Dengan prosesor Intel Core i7-1265U atau SQ3 (ARM-based), perangkat ini bisa menjalankan Windows 11 lengkap dengan semua tools developer favoritmu.
Keunggulan utamanya adalah kompatibilitas penuh – kamu bisa install Visual Studio, Docker, WSL, atau bahkan Linux subsystem tanpa batasan. Layar 13 inci dengan PixelSense dan dukungan Surface Pen membuatnya ideal untuk diagram arsitektur. Harga mulai Rp 17 jutaan, tapi ini satu-satunya tablet yang benar-benar bisa menjadi workstation utama.
Cara Memilih Tablet yang Memiliki Performa Maksimal untuk Coding
Sebelum memutuskan, ada beberapa faktor krusial yang perlu dipertimbangkan. Pertama, kompatibilitas software – pastikan tablet mendukung IDE dan tools yang kamu gunakan sehari-hari. Kedua, pengalaman mengetik – keyboard eksternal yang nyaman adalah must-have.
Jangan lupa pertimbangkan juga konektivitas. Port USB-C dengan dukungan display output bisa sangat berguna. Dan yang tak kalah penting – dukungan stylus untuk menggambar diagram alur atau membuat catatan cepat tentang struktur kode.
Dunia pengembangan software semakin mobile, dan tablet-tablet ini adalah buktinya. Mulai dari yang terjangkau seperti Xiaomi Pad 6 Pro hingga powerhouse seperti Surface Pro 9, pilihannya ada di tanganmu.
Yang perlu diingat, tablet terbaik adalah yang paling sesuai dengan alur kerjamu. Apakah kamu sering coding di cafe? Butuh menjalankan virtual machine? Atau sekadar ingin perangkat ringan untuk hackathon? Pertimbangkan kebutuhan spesifikmu sebelum memutuskan.
Sekarang tinggal pertanyaan terakhir – tablet mana yang akan menemani petualangan codingmu berikutnya?
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(ipeps)
