Review iPad Air M3: Update Minor dengan Performa Lebih Kencang

Gizmologi Asus GU605 Tech Media Banner INTEL

Pada bulan April kemarin, Apple terbilang cukup sibuk dengan merilis banyak pembaruan pada lini perangkatnya. Mulai dari Mac Studio, MacBook Air dengan cip M4, iPad versi dasar, hingga iPad Air M3 yang kembali tersedia dalam dua ukuran. Ya, tidak langsung naik ke M4, namun Apple percaya peningkatan yang dibawa sudah cukup memikat.

Sekilas Info

Dibandingkan generasi sebelumnya, Apple membawa peningkatan performa, serta Magic Keyboard baru untuk produktivitas yang ditingkatkan. Selebihnya, kurang lebih sama—Apple seolah menargetkan kehadiran tablet satu ini untuk mereka yang masih menggunakan generasi M1, atau dengan cip A Series sebelumnya.

Dengan sudah diumumkannya iPadOS 26 beberapa waktu lalu, rasanya konsumen bakal lebih tertarik untuk melirik tablet Apple terbaru satu ini sebagai pengganti laptop, terutama dengan kemampuan multitasking yang ditingkatkan. Berikut review iPad Air M3 selengkapnya.

Desain

iPad Air M3

Opsi layar sama, dimensi sama, pilihan warnanya pun masih sama. Ya, dibandingkan generasi M2, aspek desain iPad Air M3 tak alami perubahan sama sekali—well, ternyata ada sih, saya baru tahu belakangan setelah beberapa hari pakai. Kalau dulu ada teks cetak “iPad Air” di sisi belakang, sekarang dibuat polos. Cukup logo Apple di tengah yang berperan sebagai identitas perangkat.

Perbedaan lain ada pada bobotnya. Ketika saya bandingkan dengan generasi sebelumnya, berat iPad Air M3 turun sekitar dua gram, kini menjadi 460 gram untuk varian 11 inci. Dimensinya sendiri menurut saya tergolong portabel, sangat mudah masuk ke berbagai ukuran kantong tas. Juga tipis di 6,1mm saja, sehingga secara keseluruhan masih sangat mudah dibawa ke mana saja, termasuk ketika dipasangkan dengan aksesori seperti Magic Keyboard.

Bodi iPad Air M3 juga terasa sangat solid dalam genggaman, menggunakan material aluminium unibodi hasil daur ulang. Saya juga lebih menyukai tonjolan kamera belakang yang tak sebesar iPad Pro, sehingga relatif lebih stabil saat diletakkan di atas permukaan seperti meja. Kaca depannya juga sudah diperkuat, meski bukan standar Ceramic Glass seperti pada iPhone terbaru.

Kalau dipasangkan bersama keyboard rilisan Apple dengan bobot kisaran 600 gram, bobotnya masih sedikit lebih ringan dibandingkan MacBook Air. Di satu sisi, perbedaan hanya sedikit, namun MacBook Air berikan bidang layar lebih luas. Di sisi lain, iPad Air M3 bakal terasa jauh lebih ringan ketika dibawa tanpa keyboard saat tak diperlukan. Untuk hal ini, sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Layar

iPad Air M3

Kalau yang generasi sebelumnya menjajal versi 13 inci, kali ini saya mencoba iPad Air M3 versi 11 inci—yang menurut saya pribadi terasa lebih pas. Kenapa? Karena masih nyaman untuk akses dua aplikasi dalam satu waktu, dan tidak lebih berat dari MacBook Air ketika dipasangkan bersama aksesori seperti Magic Keyboard. Apakah ada peningkatan? Sayangnya tidak.

Layar iPad Air M3 tetap menggunakan panel IPS, tetap sebatas 60Hz, dengan tingkat kecerahan maksimum 500 nits (vs 600 nits pada versi 13 inci). Keluhan saya sama ketika menjajal iPhone 16 Plus beberapa waktu lalu, di mana sudah waktunya Apple sematkan layar dengan refresh rate lebih mulus pada varian non-Pro.

iPad Air M3

Selebihnya, seperti pada iPhone, panel IPS yang digunakan menurut saya salah satu (bila bukan) yang terbaik. Saturasi warna cukup vibrant sekaligus akurat, sehingga cukup memanjakan mata. Layarnya juga sudah terlaminasi sehingga tidak ada gap dengan permukaan kaca luar, dan Apple berikan lapisan anti-reflektif khusus untuk bisa mengurangi bekas sidik jari. Walaupun tidak se-efektif solusi pihak ketiga (dengan konsekuensi tertentu seperti ketajaman layar yang turun).

Bezel layar iPad Air M3 masih terasa pas, tak begitu tebal, dan bukan yang paling tipis. Dibandingkan versi 13 inci, saya masih bisa menggunakan tablet ini satu tangan di tempat publik seperti saat sedang di MRT, atau untuk akses e-book lebih nyaman.

Kamera

iPad Air M3

Meski fungsinya tidak sepenting ketika disematkan ke smartphone, Apple tetap berikan setup kamera iPad Air M3 dengan kualitas yang tergolong oke. Di belakang, terdapat sensor 12MP f/1.8 yang mendukung digital zoom sampai 5x. Sementara di depan, ada sensor 12MP f/2.0 yang punya sudut pandang lebar, untuk hadirkan fitur Center Stage.

Sama merasa, ketika menggunakan kamera belakang iPad Air M3, seperti sedang memakai kamera iPhone agak lawas. Namun ketika foto sudah diambil atau video selesai direkam, hasilnya masih tergolong bagus—rasanya ISP pada chipset baru berperan besar untuk mengantarkan Smart HDR terbaru atau stabilisasi pada video. Tentunya sudah sangat cukup untuk mengambil foto dokumen dan lainnya, meski memang tak dilengkapi lampu kilat.

Sudah mulai bermunculan beberapa konten TikTok yang memanfaatkan kamera depan ekstra lebar dari iPad untuk mengabadikan momen saat berlibur. Saya pribadi, kini lebih sering menggunakan iPad Air M3 untuk WhatsApp (yes, sudah ada!) video call dengan orang tua. Saya letakkan tablet di sudut kamar, dan kamera akan secara otomatis “mengikuti” saya meski berpindah-pindah sudut kamar. Lebih nyaman dibandingkan sekadar pakai smartphone.

Fitur

iPad Air M3

Ulasan iPad Air M2 sebelumnya pada bagian ini bakal terasa masih sangat relevan, karena kurang lebih impresinya masih sama. Sama-sama pakai Touch ID untuk keamanan kunci layar dan lainnya, setup speaker stereo yang berkualitas terutama untuk dimensinya yang ramping, serta masih menjalankan iPadOS 18 dengan fitur yang kurang lebih sama.

Mendukung Apple Intelligence, kamu bisa akses sejumlah fitur yang memanfaatkan AI untuk mempermudah pekerjaan. Termasuk kemampuan untuk transkrip hasil rekaman suara (selama bahasanya sudah didukung), sampai Writing Tools untuk koreksi penulisan hingga mengubah gaya penulisan. Image Playground juga bisa dimanfaatkan untuk membuat ilustrasi gambar sebagai pendukung dokumen atau materi presentasi.

  • iPad Air M3
  • iPad Air M3
  • iPad Air M3

Bila ingin menikmati kemampuan multitasking dengan menjalankan sejumlah jendela aplikasi bersamaan, bisa memanfaatkan fitur Stage Manager. Namun untuk sistem kerja lebih fleksibel, pengguna iPad Air M3 masih harus menanti kehadiran iPadOS 26, yang bakal mengubah kemampuan tablet satu ini semakin mendekati komputer Mac. Membuatnya semakin pas sebagai alternatif pengganti laptop.

Kemampuannya juga bisa semakin maksimal, ketika iPad Air M3 dipasangkan bersama aksesori lain seperti Apple Pencil dan Magic Keyboard—untuk aksesori yang kedua, kini hadir versi baru dengan function row dan touchpad lebih lega. Sangat nyaman ketika digunakan, lengkap dengan port USB-C tambahan. Meski memang, harganya benar-benar mahal, walaupun sudah diturunkan dari versi sebelumnya. Yakni USD269 atau sekitar Rp4,3 jutaan, dan hingga Rp7 jutaan di toko ritel resmi seperti iBox Indonesia.

Performa

iPad Air M3

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, perubahan hardware yang paling mencolok dibandingkan generasi kemarin, adalah penggunaan cip Apple M3 sesuai namanya. Hal ini membuat iPad Air M3 semakin pas untuk para kreator maupun gamer, yang membutuhkan kemampuan komputasi lebih tinggi. Terutama yang berkaitan dengan visual maupun grafis.

Bila dibandingkan dengan cip M2, peningkatannya tidak begitu signifikan pada aspek CPU. Maka dari itu, Apple lebih banyak membandingkan peningkatan performa iPad Air M3 pada generasi M1. Hadir dengan empat inti CPU dan sembilan inti GPU, kapasitas RAM tablet Apple satu ini juga masih tetap 8GB.

Untuk pemrosesan grafis lebih andal, iPad Air M3 membawa kemampuan ray tracing tingkat hardware, serta dynamic caching yang bakal memperlancar sistem kerja dengan grafis lebih intensif. Selebihnya, performa iPad Air M3 terasa kurang lebih sama dengan versi M2, dan bukanlah hal buruk. Karena sama-sama terasa kencang dan mulus, termasuk ketika menjalankan beberapa aplikasi sekaligus.

Menurut saya, potensi iPad Air M3 bakal jauh terbuka ketika iPadOS 26 hadir resmi. Di mana pengguna bisa menjalankan lebih banyak aplikasi sekaligus secara lebih nyaman dalam beberapa ukuran jendela berbeda, maupun menjalankan aplikasi edit video yang nantinya bisa berjalan pada latar, sembari pengguna akses aplikasi lainnya. Meski iPad versi termurah juga bakal membawa fitur app windowing serupa, performanya pasti berbeda.

Baterai

iPad Air M3

Seperti biasa, Apple tak mengungkapkan satuan kapasitas daya baterai iPad Air M3 secara gamblang. Namun diketahui bila varian 11 inci satu ini membawa daya sekitar 7,600 mAh. Dan Apple mengklaim bila daya tahannya bakal tetap andal seperti generasi sebelumnya, hingga 10 jam untuk nonton video atau menjelajah web.

Pengalaman saya menggunakannya selama beberapa pekan terakhir, baterai iPad Air M3 lebih dari cukup untuk penggunaan seharian penuh, termasuk saat digunakan sebagai pengganti laptop untuk bekerja. Namun yang saya rasakan, ketika digunakan lebih ringan, tidak terasa begitu hemat, terutama waktu standby. Rasanya Apple masih perlu menyempurnakan efisiensi cip M3, terutama ketika tidak sedang digunakan secara maksimal, agar tak begitu menghabiskan banyak daya.

Untuk pengisian dayanya, iPad Air M3 mendukung kecepatan hingga 30W. Sayangnya, prosesnya tergolong cukup lama, membutuhkan waktu sekitar dua jam dari hampir habis hingga penuh, alias kurang lebih sama antar varian ukuran layar. Sedikit tertinggal bila dibandingkan tablet Android di segmennya yang bisa tawarkan kecepatan pengisian daya dengan watt hingga hampir kali lebih kencang.

Kesimpulan

iPad Air M3

iPad Air M3 hadir sebagai opsi tengah terbaru dari Apple, untuk sebuah tablet serbabisa, tidak hanya untuk hiburan atau gaming, namun juga kreator kelas profesional berkat penggunaan cip Apple M3. Meski berada di antara iPad standar dan iPad Pro, saya merasa pendekatannya lebih menyasar tablet kelas atas—walaupun beberapa fiturnya kurang “kelas atas” seperti layar 60Hz.

Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, potensi iPad Air M3 bakal sepenuhnya terbuka ketika iPadOS 26 sudah dirilis secara resmi, memanfaatkan chipset yang sangat kencang untuk skenario penggunaan lebih beragam. Bila Gizmo friends ingin sedikit menghemat, tidak ada salahnya untuk memilih iPad Air M2 yang sudah turun harga. Namun juga tetap bisa memilih yang satu ini, untuk alasan future-proofing. Sesuaikan dengan bujet kamu ya.

Spesifikasi iPad Air M3

iPad Air M3
Klik pada gambar untuk spesifikasi lebih lanjut

General


Device Type
Tablet

Model / Series
iPad Air M3

Released
19 Mei, 2025

Status
Available

Price
128GB: IDR11.999.000 (Wi-Fi), IDR14.999.000 (5G), IDR15.499.000 (13 inci Wi-Fi), IDR19.499.000 (13 inci 5G)

Platform


Chipset
Apple M3 (3 nm)

CPU
Octa-core (4 performance cores and 4 efficiency cores)

GPU
9-core, hardware-accelerated ray tracing support

RAM (Memory)
8GB RAM

Storage
128GB/256GB/512GB/1TB

External Storage

Operating System
iPadOS

User Interface
iPadOS

Design


Dimensions
247.6 x 178.5 x 6.1 mm

Weight
460 gram

Design Features
Glass front, aluminium frame, aluminium back

Colors: Space Gray, Starlight, Purple, Blue


Battery
7606 mAh
20-30W fast charging

Display


Screen Type
IPS LCD

Size and Resolution
11”/13″, 2360 x 1640/2732 x 2048 pixels, 7:5 ratio, 264ppi

Touch Screen
Yes

Features
60Hz refresh rate
Fingerprint-resistant oleophobic coating
Antireflective coating
500 nits max SDR brightness (600 nits for 13″)
P3 wide color
True Tone

Network


Network Frequency
HSPA, LTE, 5G

SIM
Yes

Data Speed

Camera


Multi Camera
No

Rear
12MP f/1.8, 5x digital zoom, Smart HDR 4

Front
12MP f/2.0

Flash
Retina Flash with True Tone (front)

Video
4K30/60fps (back), 1080p 60fps (front)

Camera Features
Time-lapse video, Center Stage,

Connectivity


Wi-fi
Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6e, dual-band, hotspot

Bluetooth
5.3, A2DP, LE

USB
USB Type-C 2.0

GPS
GPS, GLONASS (5G version only)

HDMI
No

Wireless Charging
No

NFC

Infrared
No

Smartphone Features


Multimedia Features
Stereo speakers, Dolby Atmos

FM Radio
No

Web Browser
Safari

Messaging
SMS (threaded view), MMS, Email, Push Email, IM

Sensors
Fingerprint (top-mounted), accelerometer, gyro, compass, barometer

Artikel berjudul Review iPad Air M3: Update Minor dengan Performa Lebih Kencang yang ditulis oleh Prasetyo Herfianto pertama kali tampil di Gizmologi.id

Sekilas Info