Jakarta, Gizmologi – Capcom baru saja mengungkapkan fakta menarik soal pengembangan Resident Evil: Requiem. Lewat sebuah video developer diary, tim di balik game ini mengaku sempat bereksperimen dengan konsep dunia terbuka (open world) dan elemen online untuk game ini. Namun, semua ide tersebut akhirnya dibatalkan demi mempertahankan ciri khas seri Resident Evil sebagai game horor yang intens dan terfokus.
Dalam cuplikan versi awal yang dibatalkan itu, terlihat beberapa karakter protagonis terlibat dalam aksi tembak-menembak yang cukup eksplosif. Konsep ini jelas lebih mendekati gaya action shooter modern ketimbang nuansa survival horror yang selama ini jadi identitas seri. Namun setelah melalui berbagai pertimbangan, Capcom memilih untuk kembali ke formula klasik.

Keputusan ini disambut positif oleh sebagian besar penggemar. Mereka merasa bahwa fokus pada cerita tunggal dan atmosfer horor yang mencekam adalah kekuatan utama dari Resident Evil. Oleh karena itu, saat Requiem rilis tahun depan, game ini akan sepenuhnya menjadi pengalaman single-player dan hanya bisa dimainkan secara offline.
Baca Juga: Hideo Kojima Puji Clair Obscur: Expedition 33 Sebagai Contoh Ideal Pengembangan Game
Eksperimen Open World dan Online Gagal Menemukan Arah

Menurut sang produser, Masachika Kawata, tim pengembang sempat menjajaki berbagai sistem gameplay yang ambisius di awal proses pengembangan. Mulai dari format dunia terbuka hingga integrasi fitur online, semuanya sempat diuji coba dalam tahap prototipe. Tapi, meski idenya menarik di atas kertas, hasilnya ternyata tidak sesuai harapan.
Sutradara Requiem, Koshi Nakanishi, juga mengonfirmasi bahwa mereka mendengar rumor soal versi online dari Resident Evil, dan itu bukan isapan jempol. “Kami benar-benar mencoba ide tersebut,” katanya. “Tapi pada akhirnya, kami sadar bahwa itu bukanlah pengalaman yang dicari oleh para penggemar.”
Setelah membatalkan konsep tersebut, Capcom memutuskan untuk kembali ke papan gambar dan menyusun ulang game ini dari awal. Hasilnya adalah Resident Evil: Requiem seperti yang diumumkan sekarang sebuah game horor tunggal yang lebih intim, tanpa gangguan elemen sosial atau dunia terbuka yang luas.
Requiem Hadirkan Raccoon City dan Suasana Urban
Selain gameplay, Capcom juga mengungkapkan detail baru tentang latar tempat yang akan digunakan. Berbeda dari Resident Evil 7, Village, maupun Resident Evil 4 Remake yang berlatar pedesaan atau tempat terpencil, Requiem akan mengambil setting utama di kawasan urban. Raccoon City disebut-sebut akan kembali menjadi pusat aksi utama.
Art Director Tomonori Takano menjelaskan bahwa pendekatan ini diambil untuk memberikan penyegaran visual dan atmosfer. “Kebanyakan game sebelumnya berlatar di tempat terpencil dan penuh elemen alam,” ujarnya. “Kali ini kami ingin menyoroti suasana kota dan drama modern, termasuk kembalinya Raccoon City.”
Pilihan setting ini dipercaya akan menciptakan dinamika baru dalam gameplay horor. Kota besar menawarkan lebih banyak ruang untuk eksplorasi yang mencekam, serta potensi interaksi dengan NPC atau situasi sosial yang lebih kompleks dibanding desa-desa terpencil.
Apakah Leon Akan Kembali?

Salah satu pertanyaan besar dari para penggemar adalah apakah Leon S. Kennedy, karakter ikonik dari seri ini, akan muncul di Requiem. Sampai saat ini, Capcom baru mengumumkan satu karakter utama, yaitu agen FBI bernama Grace Ashcroft. Sementara itu, keberadaan Leon masih diselimuti misteri.
Dalam presentasi Capcom Spotlight 2025, Nakanishi menyebut bahwa Leon akan menjadi “pasangan yang buruk untuk atmosfer horor”. Namun, ia tidak secara eksplisit menyatakan bahwa Leon tidak akan tampil. Pernyataan ini justru memicu spekulasi bahwa Leon bisa saja muncul dalam bagian game yang lebih berfokus pada aksi.
Banyak fans percaya Capcom sengaja menyembunyikan bagian-bagian penuh aksi dari Requiem, dan Leon kemungkinan akan muncul dalam konteks tersebut. Mengingat reputasinya sebagai karakter action hero, sangat masuk akal jika Capcom menahan kejutan ini hingga waktu yang tepat.
Resident Evil: Requiem dijadwalkan rilis pada 2026, dan dari segala informasi terbaru, tampaknya Capcom ingin memastikan game ini kembali memuaskan para penggemar lama. Fokus pada cerita tunggal, atmosfer horor kota, dan potensi kembalinya karakter klasik—semuanya mengarah pada satu tujuan: menghidupkan kembali esensi sejati dari Resident Evil.
Artikel berjudul Capcom Batalkan Konsep Open World untuk Resident Evil: Requiem, Genre Horror Jadi Solusi Terbaik yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
