Xiaomi Rilis AI Glasses: Kacamata Pintar dengan Fitur Terjemahan Real-Time

 Kamu pasti pernah menonton film sci-fi di mana karakter utama memakai kacamata pintar yang bisa menerjemahkan bahasa asing secara instan, menampilkan petunjuk jalan di udara, atau bahkan mengontrol gadget lain hanya dengan gerakan mata. Sekarang, itu bukan lagi khayalan. Xiaomi baru saja merilis AI Glasses, dan setelah mencobanya, aku bisa bilang: kita sedang selangkah lebih dekat ke masa depan yang dulu hanya ada di layar lebar.

Menurut laporan Counterpoint Research, pasar wearable AI diprediksi tumbuh 35% per tahun, dengan smart glasses menjadi salah satu produk paling diminati. Xiaomi, yang dikenal sebagai raja inovasi harga terjangkau, kali ini membawa sesuatu yang benar-benar berbeda.

Fitur Maksimal dengan Desain yang Minimalis

Pertama kali memegang Xiaomi AI Glasses, yang langsung menarik perhatian adalah betapa ringannya—hanya 38 gram, lebih enteng daripada kebanyakan kacamata hitam biasa. Bingkainya terbuat dari bahan TR90 yang fleksibel dan tahan lama, dengan lensa yang bisa diganti sesuai kebutuhan (plus minus, atau bahkan tinted untuk mode sunglasses).

Sekilas Info

Tapi jangan tertipu oleh tampilannya yang sederhana. Di balik batang kacamatanya yang ramping, tersembunyi mikrofon ganda, speaker mini, kamera kecil, dan serangkaian sensor gerak. Ini bukan sekadar aksesori fashion, melainkan komputer wearable yang siap membantumu sehari-hari.

Fitur-Fitur yang Bikin Kamu Terkesima

https://twitter.com/Bhuvan_RJ46/status/1938282891932262844

1. Real-Time Translation: “Bawa Penerjemah di Depan Matamu”

Fitur ini yang paling disukai. Cukup aktifkan mode terjemahan, dan setiap perkataan dalam bahasa asing akan langsung muncul sebagai teks di lensa. Uji coba dengan bahasa Jepang dan Prancis berhasil dengan akurasi sekitar 90%, bahkan dalam percakapan cepat.

Sebuah studi dari Stanford University menyebut bahwa teknologi AI-powered translation seperti ini akan mengurangi 75% kesalahpahaman dalam komunikasi multibahasa dalam 5 tahun ke depan. Bayangkan betapa mudahnya traveling atau meeting bisnis tanpa lagi khawatir dengan language barrier.

2. Augmented Reality Navigation: “Jalan-Jalan Tanpa Perlu Lihat HP”

Kamu pernah tersesat di kota baru sambil terus menunduk melihat Google Maps? Dengan AI Glasses, petunjuk arah akan muncul sebagai garis virtual di dunia nyata, mengarahkanmu seperti hologram personal.

Beberapa orang telah mencobanya di kompleks perkantoran yang ramai, dan sistemnya cukup responsif—bahkan memberi notifikasi ketika ada halte bus atau restoran terdekat. Tidak perlu lagi berhenti dan membuka ponsel setiap 2 menit.

3. Kontrol Perangkat Pintar: “Gerakan Mata Bisa Jadi Remote Control”

Bagian ini benar-benar terasa seperti melompat ke masa depan. Dengan hanya gerakan mata atau sentuhan di bingkai, pengguna dapat mengatur volume musik, menerima atau menolak panggilan, hingga mengambil foto atau merekam video—semuanya tanpa menyentuh ponsel.

Dalam wawancara eksklusif dengan The Verge, seorang engineer Xiaomi menjelaskan visi mereka: “Kami ingin membuat interaksi dengan teknologi lebih alami. Gerakan mata adalah input yang paling intuitif.” Pendekatan ini menandai langkah besar menuju antarmuka manusia-mesin yang lebih seamless, di mana teknologi menyesuaikan diri dengan pengguna, bukan sebaliknya.

Keterbatasan yang Perlu Kamu Tahu

Tentu, tidak ada teknologi yang sempurna. Baterainya hanya bertahan 4-5 jam dalam penggunaan intensif, dan desainnya belum sepenuhnya tahan air (hanya splash-proof). Selain itu, harganya—sekitar Rp 5 jutaan—mungkin masih terlalu mahal untuk sebagian orang.

Tapi ingat, ini baru generasi pertama. Jika melihat sejarah produk Xiaomi, versi berikutnya pasti akan lebih terjangkau dan lebih canggih.

Apakah Xiaomi AI Glasses Worth It untuk Dibeli?

Dengan mempertimbangkan kebutuhan dan gaya hidup, kacamata ini jelas bukan sekadar aksesori—ia adalah asisten pribadi yang bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman. Jika kamu sering berpindah antarnegara atau bekerja di lingkungan multibahasa, fitur penerjemah real-time bisa menjadi game-changer.

Penggemar teknologi AR dan AI akan dimanjakan dengan pengalaman interaktif yang responsif dan imersif. Dan bagi early adopters yang gemar menjajal inovasi, gadget ini adalah tiket ke masa depan.

Namun, jika kebutuhanmu lebih pada estetika atau fungsi standar, seperti hanya mendengarkan musik atau melihat notifikasi, ada baiknya menunggu versi berikutnya—mungkin dengan harga lebih terjangkau, atau dengan fitur yang lebih disesuaikan untuk pengguna kasual.

Singkatnya, ini bukan hanya soal “bisa” atau “tidak bisa”—tapi apakah gaya hidupmu sudah siap menyatu dengan teknologi secerdas ini.

Baca juga: Canggihnya Kacamata Berbasis AI dari Ray-Ban x Meta, Bisa Rekam Hingga Live Streaming

Masa Depan Teknologi Wearable Ada di Depan Mata

Xiaomi AI Glasses bukan sekadar produk—ia adalah pintu gerbang ke era baru di mana teknologi dan realitas semakin menyatu. Dalam 5-10 tahun ke depan, kita mungkin akan melihat smart glasses menggantikan smartphone untuk banyak fungsi.

Jadi, apa kamu siap memakai kacamata yang bisa lebih dari sekadar melindungi matamu dari sinar UV? Atau masih ragu dengan teknologi wearable seperti ini?

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(mo)

Sekilas Info