Jakarta, Gizmologi – Cloudflare resmi memperkenalkan sistem kontrol baru yang memungkinkan pemilik situs web memilih apakah kontennya boleh diakses oleh perayap AI. Keputusan ini menjadikan Cloudflare sebagai penyedia infrastruktur internet pertama yang secara default memblokir perayap AI yang tidak mendapat izin eksplisit dari pemilik konten. Langkah ini menjadi bentuk perlindungan terhadap konten orisinal yang semakin terancam seiring perkembangan teknologi AI generatif.
Selama bertahun-tahun, internet tumbuh dengan prinsip saling menguntungkan: mesin pencari membantu pengguna menemukan informasi, lalu mengarahkan mereka kembali ke situs asli. Namun, model ini mulai terganggu dengan munculnya perayap AI. Alih-alih membawa pengguna ke sumbernya, sistem AI kini menyedot konten tanpa memberikan lalu lintas balik atau kompensasi bagi pemilik aslinya. Hasilnya, banyak kreator kehilangan insentif untuk terus membuat konten berkualitas.

Melalui pengaturan terbaru ini, Cloudflare memberikan kembali kendali kepada para kreator. Situs yang tergabung dalam layanan mereka bisa dengan mudah menentukan apakah mereka ingin kontennya digunakan untuk pelatihan AI, inferensi, atau keperluan pencarian. Langkah ini dinilai sebagai awal dari model ekonomi baru di era internet modern dengan berbasis izin, transparansi, dan penghargaan atas karya.
Baca Juga: Lebih dari 19 Juta Serangan Siber Gunakan Game Favorit Gen Z Sebagai Umpan
Menjaga Hak Kreator dan Masa Depan Internet

Langkah Cloudflare mendapatkan dukungan luas dari berbagai penerbit dan perusahaan media global, mulai dari Condé Nast, BuzzFeed, TIME, hingga Universal Music Group. Mereka sepakat bahwa sudah waktunya penerbit dan kreator diberi kuasa untuk memutuskan siapa yang boleh mengakses karya mereka dan untuk tujuan apa. Di tengah ledakan konten AI, penting ada sistem yang memastikan hak cipta dan kepemilikan intelektual tidak sekadar jadi bahan bakar gratis bagi model AI.
Penerapan kontrol ini juga menyederhanakan proses teknis bagi pemilik situs. Cloudflare menyediakan fitur satu klik untuk memblokir perayap AI, dan lebih dari satu juta situs sudah mengaktifkannya. Bahkan, untuk setiap domain baru yang terdaftar, pengaturan default kini meminta keputusan eksplisit apakah akan mengizinkan perayap AI atau tidak, tanpa harus menyesuaikan secara manual.
Dengan sistem ini, kreator tidak perlu lagi merasa khawatir kontennya digunakan tanpa sepengetahuan mereka. Sebaliknya, perusahaan AI yang ingin mengakses data harus lebih transparan dan bertanggung jawab. Ini bisa membuka ruang negosiasi, kolaborasi, hingga model lisensi baru yang lebih adil. Sebuah langkah yang menempatkan etika dan transparansi sebagai landasan pertumbuhan teknologi.
Mendorong Kolaborasi Inklusif di Era AI

Selain memberikan perlindungan bagi pemilik konten, inisiatif Cloudflare juga dirancang untuk tetap mendukung kemajuan AI. Perusahaan AI kini memiliki jalur resmi untuk menyatakan perayap mereka dan menjelaskan penggunaannya. Cloudflare juga tengah mengembangkan protokol standar agar bot AI bisa mengidentifikasi diri secara publik dan diverifikasi oleh situs yang dikunjungi. Ini memberi ekosistem web mekanisme untuk mengenali dan mengatur siapa saja yang bisa mengakses kontennya.
Berbagai pihak di industri teknologi, media, hingga jurnalisme menyambut baik pendekatan ini. Mereka melihat sistem izin ini sebagai pondasi yang adil untuk pertukaran nilai. Beberapa bahkan menyebut langkah Cloudflare sebagai upaya menyelamatkan masa depan jurnalisme dan ekonomi digital secara keseluruhan. Ketika perayapan tidak lagi liar, maka relasi antara teknologi dan kreator bisa dibangun atas dasar kepercayaan.
Dalam konteks global, sistem berbasis izin ini bisa menjadi titik balik. Internet akan tetap terbuka, tapi bukan tanpa aturan. Penerbit punya kontrol, perusahaan AI punya kewajiban. Dan yang paling penting, masyarakat tetap bisa menikmati konten berkualitas tanpa mengorbankan mereka yang membuatnya. Cloudflare mungkin baru memulai, tapi dampaknya bisa meluas ke cara seluruh ekosistem digital berjalan di masa depan.
Artikel berjudul Cloudflare Buka Akses Kontrol terhadap Perayapan AI, Ubah Cara Internet Beroperasi yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
