Review Huawei Mate X6: Flagship Lipat Mewah, Andalkan Kamera Tanpa Google

Gizmologi Asus GU605 Tech Media Banner INTEL

Walaupun tak bisa menggunakan Android sepenuhnya dan harus melepas layanan Google ke dalam sistem operasinya, tak membuat Huawei untuk stop berinovasi dalam produk-produk andalannya. Tahun ini, Huawei Indonesia telah resmi hadirkan dua varian foldable, baik lipat dua maupun lipat tiga. Dan Huawei Mate X6 hadir sebagai foldable lipat dua premium yang andalkan kualitas kamera, serta daya tahan yang disempurnakan.

Sekilas Info

Ketika kita sudah merogoh kocek lebih dari Rp20 juta untuk sebuah flagship, tentu wajar untuk mendambakan sebuah smartphone dengan fitur komplit. Sayangnya, Huawei Mate X6 masih hadir dengan sejumlah keterbatasan. Selain absennya layanan Google, juga belum mendukung 5G, hingga fitur AI yang tergolong minim. Padahal hadirnya fitur AI sendiri menjadi salah satu nilai jual utama kompetitornya, terutama untuk mendukung produktivitas.

Terlepas dari sejumlah batasan tersebut, smartphone lipat Huawei satu ini masih membawa beberapa keandalan dalam aspek lain, salah satunya kamera yang bisa dibilang paling versatile dalam sebuah foldable. Apakah cocok untuk kebutuhan Gizmo friends? Berikut review Huawei Mate X6 selengkapnya.

Desain

Huawei Mate X6

Meski sudah mengulas beberapa opsi foldable terbaru tahun ini, saya masih bisa terkesima ketika menggenggam Huawei Mate X6 dan menggunakannya sehari-hari. Smartphone lipat Huawei satu ini benar-benar terasa solid dalam genggaman—selain karena kombinasi material premium, mungkin juga berkat bobotnya yang mencapai 239 gram. Setara dengan Galaxy Z Fold6, tapi terasa jauh lebih kokoh.

Sehingga kesan ringkih sama sekali tidak terasa, ketika menggunakannya sehari-hari. Profilnya sendiri juga sudah lebih tipis dari penawaran Samsung tahun lalu, yakni 4,6mm saat terbuka, dan 9,9mm saat terlipat. Bingkai aluminiumnya benar-benar terasa kokoh, dan hadirnya sertifikasi IPX8 juga memberi rasa nyaman ekstra, meski memang belum sepenuhnya tahan dari debu. Setidaknya masih aman ketika tercebur ke dalam kolam air bersih, membuatnya lebih mudah pula untuk dibersihkan menggunakan air.

Permukaan bodi belakang Huawei Mate X6 hadir dengan material kulit vegan, sehingga tidak membekas sidik jari, dan jauh dari kata licin. Namun tak dapat dipungkiri, modul kamera belakangnya menonjol cukup besar, dengan bingkai silver mengkilap yang terkadang terlihat kotor. Adanya modul tersebut, membuat saya lebih banyak meletakkan smartphone dengan layar luar menghadap ke bawah.

Tanpa lapisan pelindung bawaan terpasang, Huawei Mate X6 sukses jatuh dari meja ke permukaan aspal kasar, dengan layar depan “kontak langsung” ke aspal tersebut. Hasilnya? Hanya ada baret sangat tipis dan pendek, terlihat dalam sudut dan pencahayaan tertentu saja. Tergolong impresif, menandakan kekuatan Kunlun Glass generasi kedua pada Huawei Mate X6 tidak asal klaim. Tetap aman dari goresan untuk pemakaian harian.

Layar

Huawei Mate X6

Kedua layar Huawei Mate X6, sama-sama menggunakan panel LTPO OLED dengan refresh rate adaptif 1-120Hz. Di sisi luar berukuran 6,45 inci dengan tingkat kecerahan maksimum hingga 2500 nits, sudah sangat cukup untuk penggunaan di luar ruangan. Membawa keempat sisi bezel relatif tipis, dan dengan sedikit di keempat sisi layar yang membuat gestur swipe terasa lebih nyaman.

Sementara ketika lipatan terbuka, layar lipat Huawei Mate X6 yang berukuran 7,93 inci, siap menyapa penggunanya dengan saturasi yang pas, kontras tinggi, dan kecerahan yang sudah cukup hingga maksimum 1800 nits. Ukurannya yang besar, tentu membuat Huawei Mate X6 terasa lebih nyaman ketika menjalankan lebih dari satu aplikasi sekaligus, bermain game, atau menonton serial favorit.

Huawei Mate X6

Teknologi PWM 1440Hz pada kedua layar, juga memastikan agar mata tetap nyaman meski menggunakan smartphone dalam tingkat kecerahan lebih rendah, karena lebih minim efek flickering. Layar bagian dalamnya juga tergolong memiliki lipatan yang minim dan dangkal, sehingga tidak mengganggu pengalaman penggunaan sehari-hari. Namun serupa ketika menggunakan Honor Magic V3, saya merasa lapisan oleophobic pada layar dalamnya agak minim.

Dengan begitu, layar utama Huawei Mate X6 jadi mudah membekas sidik jari, dan membersihkannya pun sedikit sulit (selain harus lebih hati-hati karena materialnya tidak sekeras kaca konvensional). Selebihnya, kedua sisi layar punya ukuran yang pas baik untuk akses aplikasi harian hingga multitasking. Terasa ekspansif, meski ketika dilipat hanya terasa seperti menggenggam smartphone konvensional yang tergolong kompak.

Kamera

Huawei Mate X6

Smartphone Huawei selalu dikenal dengan kualitas kameranya yang jempolan, dan Huawei Mate X6 hadir sebagai salah satu foldable yang bisa berikan pengalaman fotografi terbaik tahun ini. Tidak lain lewat empat sensor di belakangnya, yang diperkuat dengan algoritma XMAGE rancangan sendiri.

Sensor utama kamera Huawei Mate X6 beresolusi 50MP, lengkap dengan OIS, dan diafragma yang bisa berubah secara otomatis atau manual, mulai f/1.4 hingga f/4. Sensor ultra-wide 40MP pada smartphone ini mendukung PDAF, dan telefoto 48MP OIS di belakang, tawarkan 4x optical zoom dan juga bisa berfungsi sebagai sensor telemacro—alias mendukung jarak fokus sangat dekat.

Lingkaran keempat, merupakan spectral sensor khusus, yang berfungsi untuk membuat hasil foto dari ketiga sensor lainnya lebih akurat secara warna. Sebelum membahas hasil kameranya, tampilan antarmuka kamera Huawei Mate X6, terlihat mirip seperti Honor Magic V3, namun sedikit lebih kaku dan lebih minim fitur. Yang saya temukan kurang, yakni tidak adanya opsi untuk mirroring viewfinder ke layar luar, tidak ada opsi ambil foto dengan gestur tangan, dan tidak bisa memindahkan viewfinder ke setengah porsi layar lainnya saat terbuka 90 derajat.

Setidaknya, opsi untuk mengambil gambar menggunakan kamera belakang dari layar luar tetap tersedia, sehingga kamu bisa ambil selfie lewat ketiga sensor utama, walaupun masing-masing sensor 8MP di masing-masing layar cukup berkualitas dan punya sudut pandang lebar. Overall, hasil foto dari kamera Huawei Mate X6 tergolong eye-pleasing. Sensor kamera utama berikan detail yang melimpah, warna yang pas, dengan noise minim, termasuk ketika menggunakan 2x zoom.

Ketika memasuki pencahayaan indoor, pendekatan Huawei lebih natural, alias foto bakal sedikit terlihat lebih soft, alih-alih membuatnya lebih tajam namun dengan risiko kurang natural. Kedua sensor lainnya, baik ultra-wide dan telefoto, bisa dibilang salah satu yang terbaik dalam sebuah foldable. Terutama telefotonya yang meski memberikan zoom cukup jauh, tetap bisa memberikan detail yang baik, termasuk pada wajah.

Kekurangan lain yang mungkin akan kamu temukan, adalah kemampuan untuk olah foto setelah diambil. Karena minim AI, fitur seperti object eraser memberikan tingkat akurasi yang masih tergolong rendah. Juga tidak ada opsi untuk meningkatkan ketajaman gambar menggunakan AI, sehingga kamu harus puas dengan hasil yang sudah ditangkap—kabar baiknya sih, hasil foto dari kamera smartphone ini selalu memuaskan.

Hasil foto lengkap kamera Huawei Mate X6 bisa kamu akses lewat album berikut ini ya.

AP1GczOxShkdydowV9bNrbX9nUO9pew1mWjdOCoqwAI0uiS4VKP3bi9RawnoSNI6WO31EZkbA0fQY0VfOYHRh6 b1FR C2ul4LRsU 2CaHq7HZtWZ0GzoBsb=w2400
AP1GczN kNdNPEIuk4jnlBehWDT GhI3SDlKnkutvjpAXwheHh01kFkxB3P02vtaTwJZBsqCxrXSVjnCL i01xN1ELj
AP1GczPRIrNUh29oo3PDJA pgq9Xz5zIoi4mq10bExTMY7rG44jr6sani SumNXs87kwEUAsS109SKTq oyNZQWdVh6lBdM3F6ICLzin3 jJi4HSNjW 7p3=w2400
AP1GczMjphkPQ7aQyzWiO1fPhfjUzUMZSsm2GByct e d2 7UVUV CQO6h6nSeMm2jMsKoZSwgDslE6O Ob u5prcDip1uNDGLerBU1zyW64UgJbl0I0JwAz=w2400
AP1GczP1tYI7pTwKJGSfdITDG y1Whkw3L18bx9ioQVp7SFx GdpceMXqZNfLcypC86wln0FE1OptBhcS4cy5fB4ACJwcCg EWH hDDZfHL e9j07nmIkLV3=w2400
AP1GczMcXtb8qhGi7l2xVo W2uQ j7o3WSDLcZ78Z0brfFf1sDwnGVBmN4rsI3QTf0iMZG3m9 cjbX6kehUcN4936LS9a jdzKv4rUfLFQRM9PIt8yMol4iM=w2400
AP1GczPvxRKPj1zr JMQuP6mwBMh9UwEE79fut5uDI1GN4hB TDqHkrsLf0KaVQpoOCpjj1r5OG QjDmlp0YJjWUjRdDFBUTg4gH0e5fOdeAQ01sK0QpjvwM=w2400

Bagaimana dengan perekaman videonya? Ketiga sensor kamera utama Huawei Mate X6, mampu merekam hingga resolusi 4K 60fps dengan stabilisasi aktif, sementara untuk stabilisasi tambahan, maksimum bisa hingga 2.7K 30fps. Menariknya, profil warna pada foto, juga bisa diterapkan dalam mode video, apakah inginkan warna orisinil, vivid, atau lebih cerah.

Kualitas videonya menurut saya sudah tergolong baik, selama kamu tidak memanfaatkan digital zoom, karena bakal signifikan lebih halus. Situasi serupa juga berlaku pada mode foto, jadi ada baiknya untuk tidak mengambil gambar dengan zoom jauh melebihi 4x. 

Fitur

Huawei Mate X6

Huawei Mate X6 yang dijual resmi di Indonesia, jalankan sistem operasi EMUI 15, alias bukan HarmonyOS, meski tampilan antarmukanya 11-12. Apakah benar-benar sepenuhnya tanpa Android? Tidak juga, karena Huawei sematkan inti dari Android versi 12 di dalamnya—terlihat ketika kita sambungkan perangkat sebagai linked devices di WhatsApp dan aplikasi lainnya. Sedikit disayangkan, karena versinya tergolong jadul, khawatirnya sih ketika digunakan hingga beberapa tahun ke depan dan versi minimum Android untuk aplikasi kebanyakan terus ditingkatkan.

Jumlah aplikasi yang tersedia di AppGallery, sudah semakin banyak dibandingkan terakhir saya mengulas Huawei P Series secara resmi. Dan menariknya, sejumlah aplikasi Google pun muncul dalam hasil pencarian aplikasi—meski disediakan dari toko aplikasi pihak ketiga. Setidaknya, bisa install langsung, alih-alih harus install GBox atau microG terlebih dahulu.

Huawei AppGallery - Huawei Mate X6

Namun tak dapat dipungkiri, menurut saya butuh waktu ekstra untuk setup Huawei Mate X6 dari pertama dinyalakan hingga akhirnya sudah siap diandalkan, termasuk situasi ketersediaan aplikasinya, terutama saat harus memasang aplikasi/layanan Google (karena bakal ada pop-up layar penuh untuk konfirmasi instalasi dan ketika sudah selesai pada setiap aplikasi). Ini juga berpengaruh terhadap bagaimana kamu menggunakan WhatsApp, misalnya. Kalau dari smartphone lama kamu mencadangkan data ke Google Drive, tentu bisa jadi halangan tersendiri.

Solusinya? Gunakan Huawei Mate X6 sebagai linked devices (asumsi kamu tidak menjual smartphone lama), atau melakukan proses pindah data yang disediakan dari aplikasi langsung, alias secara lokal. Selebihnya, bila kamu tidak begitu bergantung pada layanan Google, menggunakan Huawei Mate X6 terasa seperti smartphone Android pada umumnya. Kustomisasi cukup banyak, multitasking pun banyak opsinya—walaupun versi OPPO dan Samsung masih satu langkah lebih superior.

Bagian lain yang tergolong inferior, adalah ketersediaan dan kompabilitas AI. Ya, Huawei Mate X6 tidak punya fitur pendukung berbasis AI untuk produktivitas seperti merangkum dokumen atau transkrip rekaman suara—sejenis Circle to Search juga tidak disediakan alternatif lain. Aplikasi seperti Google Gemini atau ChatGPT pun tidak kompatibel—sebagai alternatif, kamu bisa mengakses masing-masing AI dalam versi web, lewat browser. Bagian ini memang cukup disayangkan, terutama ketika kita sudah merogoh kocek cukup dalam untuk membeli sebuah flagship yang seharusnya membawa fitur komplit tak terkecuali.

Performa

Skor Antutu Huawei Mate X6

Bukan Qualcomm, bukan pula MediaTek. Huawei selalu menggunakan cip rancangan sendiri, dan untuk Huawei Mate X6, disematkan seri Kirin 9020 octa-core 7nm yang disebut merupakan versi pengembangan dari seri 9010, yang sebelumnya digunakan pada Pura 70 Series. Di Indonesia, hanya tersedia dalam satu varian dengan RAM 12GB dan penyimpanan internal 512GB.

Menjadi cip rancangan sendiri, skor Antutunya tidak begitu besar, bahkan tidak bisa melewati Galaxy Z Fold6 rilisan tahun lalu. Tentu, bagian ini juga tidak bisa dijadikan satu-satunya acuan—flagship Google yang pakai cip Tensor pun tidak bisa mencetak skor yang begitu tinggi. Tetapi ketika digunakan sehari-hari, performa bisa dibilang flagship-grade, termasuk saat multitasking.

Lag atau stutter jarang bahkan nggak pernah saya temukan dalam pemakaian harian. Hanya saja memang, untuk sejumlah judul game dengan visual yang lebih kompleks, chipset terasa masih belum optimal untuk jalankan game tersebut dalam opsi grafis tertinggi. Begitu pula dengan aplikasi edit video populer, proses potong video terasa punya jeda sepersekian detik lebih lama.

Kabar baiknya, suhu perangkat bisa dibilang terjaga, tidak pernah sampai terlalu panas, hanya terasa hangat saja. Selain solusi termal yang optimal, rasanya permukaan bodi belakang yang pakai kulit vegan juga membantu untuk meredam rasa panas saat digenggam.

Baterai

Huawei Mate X6

Huawei Mate X6 menjadi salah satu dari sekian flagship lipat rilisan terbaru yang sudah mengusung teknologi baterai silikon karbon—dengan densitas energi lebih tinggi, daya yang dibawa bisa lebih besar. Baterai Huawei Mate X6 berkapasitas 5110 mAh, dan untuk penggunaan seharian penuh, sudah tergolong cukup. Tidak bisa dibilang boros, tetapi bukan yang paling irit juga, jika dibandingkan dengan Honor maupun OPPO.

Tebakan saya sih karena chipset-nya yang memang bukan generasi paling baru, dengan fabrikasi yang masih sedikit tertinggal. Namun dengan OS rancangan sendiri, bisa sedikit lebih efisien, jadi masih sangat cukup untuk penggunaan seharian penuh, tanpa perlu mengaktifkan mode hemat daya. Setidaknya, proses pengisian daya Huawei Mate X6 tergolong sangat cepat.

Lewat charger 66W yang sudah disematkan ke dalam paket penjualan, baterai Huawei Mate X6 bisa terisi hingga lebih dari 50% dalam waktu hanya 15 menit saja. Sementara untuk mencapai penuh, tak sampai satu jam. Opsi wireless charging pun tersedia, dengan kecepatan maksimum 50W, begitu pula reverse wireless charging sampai 7,5W. 

Kesimpulan

Huawei Mate X6

Sebagai orang yang mulai banyak memanfaatkan fitur AI, terutama untuk mendukung aktivitas harian, Huawei Mate X6 bukanlah pilihan tepat bagi saya pribadi. Namun tentu tidak bisa dipukul rata untuk orang lain, yang mungkin lebih mengedepankan fungsi lainnya dalam sebuah smartphone.

Absennya 5G bukanlah masalah besar buat saya pribadi, begitu pula dengan chipset yang mungkin kalah secara skor Antutu. Menyoal layanan Google, alternatif agar tetap bisa dijalankan dalam bentuk aplikasi, kini semakin mudah, meski tidak begitu seamless. Dan bila Gizmo friends merasa semua kekurangan di atas sebagai hal minor, tentu akan terasa puas dengan hasil kameranya yang memang superior di segmennya saat ini. Dikemas dalam desain premium yang sekaligus punya daya tahan kelas atas.

Spesifikasi Huawei Mate X6

Huawei Mate X6
Klik pada gambar untuk spesifikasi lebih lanjut.

General


Device Type
Smartphone

Model / Series
Huawei Mate X6

Released
05 Maret, 2025

Status
Available

Price
Rp 24.999.000

Platform


Chipset
Kirim 9020

CPU
Octa-core (1×2.5 GHz Taishan Big & 3×2.15 GHz Taishan Mid & 4×1.53GHz Cortex-A510)

GPU
Maleoon 920

RAM (Memory)
12GB

Storage
512GB

External Storage

Operating System
EMUI 15

User Interface
EMUI 15

Design


Dimensions
Unfolded: 156.6 x 144.1 x 4.6 mm, Folded: 156.6 x 73.8 x 9.9 mm

Weight
239 g

Design Features
Glass front
Eco Leather Back
Aluminum frame
IPX8 water resistance
Aerospace-grade aluminum
Colors: Classic Black, Gold

Battery
Si/C Li-Ion 5110 mAh
66W wired charging
50W wireless charging
7.5W reverse wired charging

Display


Screen Type
Foldable LTPO OLED

Size and Resolution
7.93-inch (2240 x 2440), 6.45-inch (1080 x 2440)

Touch Screen
capacitive touchscreen

Features
120Hz adaptive refresh rate
Kunlun Glass 2 protection
1800 nits max brightness (inner screen)
2500 nits max brightness (cover screen)

Cover display: LTPO OLED, 6.43 inches

Network


Network Frequency
GSM/ HSPA/LTE

SIM
Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by)

Data Speed
HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A (7CA) Cat20 2000/200 Mbps

Camera


Multi Camera
Yes (Rear)

Rear
50MP, f/1.4-f/4.0, 24mm (wide), PDAF, OIS; 48MP, f/3.0, 90mm (periscope telephoto), PDAF, OIS, 4x optical zoom; 40MP, f/2.2, 13mm, 120-degree (ultrawide), PDAF

Front
8MP f/2.2

Flash
LED flash

Video
4K@30/60fps, 1080p@30/60fps, gyro-EIS,

Camera Features
Panorama, HDR, Night mode, Snapshot, Pro mode, Light Painting, Time lapse, Super Macro, Dual View, High-Res, Aperture, Multi Cam, Story Creator

Connectivity


Wi-fi
Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6, dual-band, Wi-Fi Direct

Bluetooth
5.2, A2DP, LE, L2HC

USB
USB Type-C 3.1, OTG, Display Port 1.2

GPS
GPS (L1+L5), GLONASS (L1), BDS (B1I+B1c+B2a+B2b), GALILEO (E1+E5a+E5b), QZSS (L1+L5), NavIC

HDMI
No

Wireless Charging
Yes

NFC

Infrared
Yes

Smartphone Features


FM Radio
Yes

Web Browser
HTML5

Messaging
SMS; MMS

Sensors
Fingerprint (side-mounted), accelerometer, gyro, proximity, compass, barometer

Artikel berjudul Review Huawei Mate X6: Flagship Lipat Mewah, Andalkan Kamera Tanpa Google yang ditulis oleh Prasetyo Herfianto pertama kali tampil di Gizmologi.id

Sekilas Info