Mark Zuckerberg Bajak Pentolan AI Apple, Makin Serius Kejar Dominasi AI Dunia

Foto: New York Post

Teknologi.id – Dunia teknologi kembali digemparkan oleh langkah agresif CEO Meta, Mark Zuckerberg. Ia secara terang-terangan membajak Ruoming Pang, sosok penting di balik pengembangan kecerdasan buatan (AI) di Apple.

Ruoming Pang selama ini berperan besar dalam membangun model dasar AI untuk Siri dan Apple Intelligence. Perekrutan ini bukan sekadar langkah biasa, tapi sinyal kuat bahwa Zuckerberg sedang menyiapkan lompatan besar Meta di dunia AI.

Siapa Ruoming Pang, “Otak” AI Apple?

Sekilas Info

Nama Ruoming Pang mungkin tidak setenar Tim Cook atau Sundar Pichai, tetapi di kalangan praktisi dan peneliti AI, ia adalah figur penting. Sebelum bergabung dengan Meta, Pang memimpin tim Apple yang mengembangkan model AI untuk iPhone, iPad, dan Mac.

Sayangnya, meskipun teknologinya canggih, Apple dinilai tertinggal dalam persaingan AI global. Produk mereka masih belum mampu menandingi kualitas dari OpenAI (ChatGPT), Anthropic (Claude), atau bahkan Meta sendiri (LLaMA series). Keterlambatan ini disebut sebagai salah satu alasan utama Pang hengkang.

Baca juga: Dominasi Talenta China di Tim AI Super Meta, Zuckerberg Bertaruh pada Otak Tiongkok


Gabung ke Meta Superintelligence Labs

Menurut laporan Bloomberg dan TechCrunch, Pang akan memperkuat “Meta Superintelligence Labs (MSL)”, sebuah unit elit baru bentukan Zuckerberg yang ditujukan sebagai pusat riset dan pengembangan AI paling mutakhir di dunia.

Superteam AI: Ambisi Besar Zuckerberg

Pang bukan satu-satunya talenta top yang direkrut Meta. Dalam beberapa bulan terakhir, Meta membajak sejumlah tokoh besar dari Google DeepMind, OpenAI, Anthropic, dan lainnya. Beberapa nama di antaranya:

  • Alexandr Wang (mantan CEO Scale AI) – kini menjabat Chief AI Officer Meta

  • Nat Friedman (mantan CEO GitHub) – memimpin pengembangan produk AI

  • Trapit Bansal, Huiwen Chang, Joel Pobar, Ji Lin, dan belasan lainnya dari OpenAI, Google, hingga Anthropic

Dengan komposisi ini, banyak analis menyebut tim AI Meta sebagai “Avengers-nya dunia AI”.

Tawaran Gaji Fantastis

Mark Zuckerberg disebut menawarkan kompensasi bernilai jutaan hingga puluhan juta dolar AS per tahun untuk tiap talenta yang direkrut. Dalam rupiah, nilainya mencapai Rp30–160 miliar per tahun, atau sekitar Rp13 miliar per bulan.

Terlalu mahal? Tidak, jika tujuannya adalah mendominasi teknologi AI global.

Mengapa Pang Pindah ke Meta?

Ada beberapa alasan utama di balik kepindahan Pang:

  1. Strategi AI Apple Kurang Agresif

    Siri masih jauh tertinggal dari ChatGPT. Bahkan, Apple mempertimbangkan menggunakan model dari OpenAI atau Anthropic untuk Siri generasi berikutnya.

  2. Minim Dukungan Internal

    Tim AI Apple disebut mulai kehilangan kepercayaan pada arah kebijakan perusahaan, termasuk perubahan kepemimpinan dan restrukturisasi internal.

  3. Tawaran Meta Terlalu Menggiurkan

    Di Meta, Pang bukan hanya mendapat gaji besar, tapi juga kesempatan memimpin riset AI berskala global dan mewujudkan visinya secara langsung.

Apa Itu Meta Superintelligence Labs (MSL)?

MSL merupakan inisiatif Zuckerberg yang diumumkan secara internal pada akhir Juni 2025. Fokus utamanya meliputi:

  • Pengembangan Large Language Models (LLM) seperti LLaMA

  • Produk AI konsumen: asisten virtual, pencarian multimodal, dan konten generatif

  • Riset fundamental AI lewat divisi FAIR

Zuckerberg menyebut MSL sebagai “langkah pertama menuju era baru kecerdasan buatan super” yang bisa menyaingi atau bahkan melebihi kemampuan manusia.

“Saya yakin ini akan menjadi awal dari era baru bagi umat manusia. Dan saya berkomitmen penuh agar Meta memimpin di bidang ini,” tulis Zuckerberg dalam memo internal.

Pukulan Telak bagi Apple

Kepergian Pang menjadi pukulan keras untuk Apple. Ia adalah pilar penting dalam pengembangan AI internal perusahaan. Jika lebih banyak talenta ikut hengkang, posisi Apple dalam persaingan AI bisa semakin terjepit.

Apple bahkan dilaporkan mulai mempertimbangkan penggunaan model dari pihak ketiga, seperti OpenAI, untuk mengembangkan Siri — langkah yang cukup mengejutkan bagi perusahaan yang selama ini sangat menjaga ekosistem tertutup.

Dampak bagi Industri Teknologi

Dengan MSL dan tim AI supernya, Meta kini menjadi penantang serius dominasi OpenAI dan Google DeepMind. Jika berhasil, Meta bisa memimpin era AI, baik untuk konsumen (Facebook, Instagram, WhatsApp) maupun sektor enterprise.

Bagi Apple, ini bisa menjadi “wake-up call” untuk memperkuat strategi AI mereka dan menjaga talenta kunci agar tak kabur ke kompetitor.

Baca juga: Pemuda Rp 58 Triliun Ini Resmi Pimpin Tim Super AI Meta: Ambisi Baru Zuckerberg

Apa pun persepsi publik terhadap Mark Zuckerberg, satu hal jelas: ambisinya sangat besar. Saat para bos teknologi lain masih bicara soal potensi AI, Zuck sudah menggelontorkan miliaran dolar dan merekrut para “dewa AI” dunia.

Dengan membajak otak AI Apple, Meta bukan hanya memperkuat pasukannya, tapi juga mengirim sinyal keras ke seluruh industri: Meta siap menjadi pemimpin utama di era AI.

Kita tunggu siapa yang akan tertawa paling akhir — Apple yang mempertahankan tradisi, atau Meta yang berani menyongsong masa depan?

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(fnf)

Sekilas Info