AITHER adalah startup berbasis bioteknologi yang mengembangkan solusi pemurnian udara menggunakan teknologi mikroalga, sebagai respons terhadap krisis kualitas udara yang semakin memburuk di wilayah perkotaan, terutama Jakarta. Inovasi ini menghadirkan perangkat air purifier berbasis mikroalga yang tidak hanya menyaring partikel polutan, tetapi juga secara aktif menyerap emisi karbon melalui proses fotosintesis, menjadikannya solusi ganda untuk udara yang lebih bersih dan lebih sehat.
Sebagai bagian dari upaya untuk menyempurnakan teknologinya dan memperluas koneksi dengan stakeholder Jakarta, AITHER berpartisipasi dalam Hackathon UI 2025, ajang hilirisasi teknologi yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia. Kegiatan ini dirancang sebagai ruang kolaborasi untuk mendorong hasil riset dan pengembangan teknologi agar dapat dikomersialisasikan dan dilindungi dalam bentuk Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Melalui Hackathon UI, AITHER melihat peluang nyata untuk memecahkan permasalahan udara di Jakarta dengan pendekatan inovatif dan berbasis riset. Partisipasi ini membuka akses terhadap mentoring, validasi pasar, serta wawasan praktis terkait perlindungan HKI. Lebih dari sekadar ajang kompetisi, Hackathon UI menjadi momentum AITHER untuk memperkuat teknologi, menggali peluang kolaborasi, dan menguatkan posisi sebagai inovator di sektor keberlanjutan. Selama sesi inkubasi, para peserta dibekali pendalaman ide, penyusunan strategi, hingga pengembangan prototipe. Mereka dibimbing para mentor yang menyampaikan materi seputar Problem Framing and Design Thinking, How to Pitch Your Idea, serta walkthrough dan checkpoint yang memberikan arahan langsung dan umpan balik atas kemajuan tiap tim.

Salah satu keunggulan utama AITHER terletak pada kemampuannya mengurangi kadar karbon dioksida di dalam ruangan hingga 70%, berkat mekanisme penyerapan aktif melalui fotosintesis mikroalga yang digunakan dalam air purifier-nya. Capaian ini mencerminkan potensi teknologi biofiltrasi hidup yang dikembangkan AITHER, sekaligus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan solusi yang aplikatif dan berbasis sains untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Menurut Kurniawan Tirta Samudra, seorang pegiat continuous improvement dan praktisi corporate innovation, acara Hackathon UI dirancang sebagai ruang elaborasi gagasan yang lebih luas melalui sesi talkshow dan diskusi publik. Para pembicara memaparkan peran strategis universitas dalam mendukung ekosistem inovasi nasional. Kurniawan juga berharap, acara ini tidak berhenti pada idea saja, namun bisa melahirkan startup yang benar-benar beroperasi dan memberikan dampak sosial-ekonomi serta bagi peserta diharapkan bisa memanfaatkan event ini untuk membangun jejaring dengan investor, mentor, dan institusi lain dan juga mendapatkan dana awal serta akses ke pasar dan mentor industri untuk memajukan ide mereka.
Lebih lanjut menurut Kurniawan Hackathon UI 2025 ,menghadirkan talenta-talenta muda terbaik bangsa untuk beradu ide, kreativitas, dan solusi digital dalam menjawab tantangan masa depan. Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, Hackathon UI menjadi wadah generasi muda untuk menciptakan solusi konkret berbasis teknologi yang berdampak bagi masyarakat luas.
Sejalan dengan Ashta Cita Presiden Prabowo, terutama dalam poin:
1. Menyediakan lapangan kerja yang luas dan berkualitas,
2. Menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dan biaya hidup murah, serta
3. Meningkatkan produktivitas dan kreativitas generasi muda.
Hackathon UI berperan strategis sebagai laboratorium ide untuk membentuk ekosistem digital yang mendorong kemandirian bangsa, mempercepat transformasi digital, dan memberdayakan potensi anak muda sebagai pelopor perubahan.
Melalui acara ini, diharapkan lahir startup-startup baru, solusi smart city, serta platform teknologi yang dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat berbasis kemandirian inovasi.
