Cerita Susanto, Program JKN Jadi Penyelamat Hidup dan Harapan Bagi Keluarga

May 19, 2025 - 05:04
 0  0
Cerita Susanto, Program JKN Jadi Penyelamat Hidup dan Harapan Bagi Keluarga

Seputarmuria.com, PATI – JAWA TENGAH – Jumlah peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional yang dikelola oleh BPJS Kesehatan saat ini telah mencapai angka luar biasa, yakni sekitar 98 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

Capaian tersebut tentu bukan sekadar statistik belaka, melainkan bukti nyata bahwa perlindungan kesehatan kini semakin menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Di balik angka itu, tersimpan jutaan kisah haru tentang bagaimana program ini hadir sebagai penolong di saat genting.

Salah satunya datang dari Susanto (36), seorang buruh tani asal Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, yang dengan penuh rasa syukur membagikan pengalamannya ketika sang anak harus dirawat di rumah sakit.

Pada hari Jumat (16/5/2025), di salah satu sudut ruang bangsal perawatan kelas 3 RS Mitra Bangsa, Susanto duduk dengan wajah lelah namun tetap menyimpan ketenangan. Ia tengah menemani anak keduanya yang dirawat akibat demam tinggi yang tak kunjung reda sejak dua hari sebelumnya.

Meski cemas, rasa syukur tak bisa disembunyikan dari raut wajahnya. Sebab, Susanto merasa sangat tertolong dengan adanya program JKN saat mendapat pelayanan kesehatan.

“Waktu anak saya demam tinggi dan nggak turun-turun meski sudah dikasih obat, saya langsung khawatir. Tapi saya ingat kami sekeluarga sudah terdaftar sebagai peserta JKN. Saya langsung bawa ke RS Mitra Bangsa tanpa mikir biaya,” ungkap Susanto.

Ia menyampaikan, bagaimana ia dan istrinya bergegas menuju rumah sakit tanpa harus diliputi rasa panik soal biaya pengobatan. Setibanya di IGD, langkah-langkah administratif berjalan begitu cepat. Ia hanya menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan dalam waktu singkat, anaknya sudah ditangani oleh tim medis.

“Pelayanannya baik, petugasnya juga ramah. Anak saya langsung dapat penanganan medis di IGD, lalu dirawat di bangsal anak. Saya benar-benar merasa lega,” imbuhnya. sambil sesekali melirik anaknya yang tengah tidur.

Bagi Susanto, yang sehari-hari menggantungkan hidup dari kerja kasar di sawah, pengalaman ini bukan hanya soal kesehatan, tapi juga tentang kehadiran negara. Sebagai buruh tani tanpa tabungan medis, ia menyadari betapa beratnya jika harus menanggung biaya rumah sakit secara mandiri.

“Kalau nggak ada JKN, mungkin saya harus pinjam sana-sini. Tapi dengan adanya BPJS, semua bisa ditanggung. Itu sangat membantu,” ujarnya.

Selama beberapa hari mendampingi anaknya di rumah sakit, Susanto memperhatikan bagaimana seluruh pasien, baik umum maupun peserta JKN mendapatkan pelayanan yang adil dan setara. Tidak ada perbedaan perlakuan. Semua dilayani dengan profesional dan empatik.

“Saya perhatikan dan rasakan untuk pelayanannya sangat bagus, tidak ada perbedaan. Dokter ataupun perawat memberikan pelayanan yang sama dengan pasien umum,” imbuhnya.

Ia juga mengapresiasi pendekatan petugas rumah sakit yang ramah dan komunikatif. Penjelasan tentang prosedur pelayanan diberikan dengan bahasa yang mudah dipahami.

“Orangnya ramah, sabar menjelaskan. Nggak bikin kita merasa takut atau minder karena nggak tahu prosedur dan itu benar-benar sangat berarti,” tambahnya sambil tersenyum kecil.

Kini, setelah merasakan sendiri manfaatnya, ia menyampaikan keinginannya untuk menceritakan pengalamannya kepada para tetangga di Muktiharjo. Ia mengajak warga sekitar untuk ikut mendaftar menjadi peserta JKN, terutama mereka yang selama ini belum paham atau enggan mengurus kepesertaan.

“Saya sudah buktikan sendiri, makanya saya ingin orang lain juga merasakannya. Ini bukan soal gratis atau nggaknya, tapi soal jaminan kalau kita sakit. Kita nggak pernah tahu kapan butuh rumah sakit,” ungkapnya menutup perbincangan dengan senyuman.

Kisah Susanto menjadi satu dari ribuan testimoni yang menggambarkan betapa strategis dan vitalnya Program JKN dalam kehidupan masyarakat. Bukan hanya menjadi instrumen kebijakan, JKN telah menjelma sebagai bentuk nyata kehadiran negara di tengah rakyat kecil.

“Tentunya, JKN bukan sekadar program pemerintah melainkan penyelamat, harapan, dan penguat semangat hidup”, pungkasnya. (Er)

The post Cerita Susanto, Program JKN Jadi Penyelamat Hidup dan Harapan Bagi Keluarga appeared first on Seputar Muria.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0