Festival Nginguk Githok VII: Gegayuhan, Saat Tradisi dan Harapan Bertemu di Sekararum

May 17, 2025 - 18:35
 0  0
Festival Nginguk Githok VII: Gegayuhan, Saat Tradisi dan Harapan Bertemu di Sekararum

Seputarmuria.com, REMBANG – JAWA TENGAH – Festival Nginguk Githok yang telah memasuki tahun ketujuh kembali hadir di Dusun Sekararum, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang.

Acara ini berlangsung selama enam hari penuh, dari 13 hingga 18 Mei 2025. Dengan tema “Gegayuhan” yang berarti harapan atau cita-cita, festival ini mengajak warga untuk merefleksikan masa depan desa lewat budaya.

Festival Nginguk Githok diinisiasi oleh SKRM Squad dan Kolektif Hysteria Semarang merupakan penyelenggaraan tahun ketujuh sebagai bentuk revitalisasi sedekah bumi. Kolaborasi ini menghidupkan ruang desa dengan pertunjukan seni kontemporer dan tradisional.

Masyarakat bukan hanya sebagai penonton, tapi juga menjadi bagian dari proses kreatif. Rumah, halaman, dan gagasan mereka menjadi bagian dari panggung bersama.

Festival dibuka dengan pameran seni lukis karya seniman lokal dan nasional. Kemudian dilanjutkan pertunjukan tari sanggar Baledolan, komedi tunggal dari komika Rembang, hingga penampilan Rebana Nada Dien.

Hari-hari berikutnya diisi berbagai atraksi seni tari, seperti Barongan “Pandji Sabda Jagad” dari Blora dan Tari Gedruk dari “Prabu Erlangga”, Semarang.

Ritual sedekah bumi tetap menjadi inti festival. Prosesi gunungan menuju punden disertai doa-doa syukur atas hasil bumi.

Warga lalu menikmati pementasan tayub dan ketoprak, yang menyatukan suasana religi dan hiburan. Malam harinya, tahlil dan pengajian digelar dengan khidmat, menjadi pengingat hubungan spiritual antara manusia dan alam.

“Gegayuhan diangkat sebagai tema untuk mengajak masyarakat desa untuk membayangkan masa depan kampung mereka…” ujar Yasin, project manager Festival Nginguk Githok VII.

Sejak 2018, festival ini konsisten mengangkat tema berbeda setiap tahun. Kini, “Gegayuhan” menjadi simbol bahwa harapan bukan sekadar wacana, tapi gerakan nyata yang tumbuh dari kesadaran warga.

Festival Nginguk Githok VII membuktikan bahwa desa bisa menjadi pusat kreativitas dan pengetahuan, tanpa kehilangan akarnya.

Di tengah derasnya arus modernisasi, Sekararum menjawab dengan cara khas: menanam harapan di tanah tradisi.

Festival ini bukan hanya selebrasi budaya, tapi juga ruang kolektif untuk merancang masa depan yang lebih bermakna. (Ed).

The post Festival Nginguk Githok VII: Gegayuhan, Saat Tradisi dan Harapan Bertemu di Sekararum appeared first on Seputar Muria.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0