OpenAI Gandeng Eks Desainer iPhone, Siap Ciptakan Pengganti HP Masa Depan

Akuisisi ini menjadi tonggak penting bagi OpenAI yang selama ini dikenal lewat perangkat lunak seperti ChatGPT. Kini, mereka berambisi menggabungkan kecerdasan buatan (AI) dengan perangkat keras guna menciptakan teknologi baru yang disebut-sebut bisa menggantikan peran smartphone.

Baca juga: Apple Kembangkan Teknologi Kontrol iPhone dengan Pikiran

Io adalah perusahaan rintisan yang didirikan Jony Ive bersama beberapa mantan rekan kerjanya di Apple, seperti Scott Cannon, Evans Hankey, dan Tang Tan pada 2024. Berbeda dengan LoveFrom—firma desain konsultan yang juga didirikan Ive pada 2019—Io fokus pada pengembangan perangkat keras berbasis AI.

CEO OpenAI, Sam Altman, diketahui telah memiliki 23% saham di Io sebelum akuisisi ini. Hubungan persahabatan antara Altman dan Ive bahkan sudah terjalin sejak lama, dan mereka kerap mendiskusikan visi masa depan AI. Dengan pembelian 77% saham sisanya, kini OpenAI secara penuh mengendalikan Io dan mengintegrasikan seluruh timnya, yang terdiri dari sekitar 55 orang, ke dalam struktur OpenAI.

Bukan Sekadar Smartphone: Hadirnya Perangkat AI Tanpa Layar

Produk perdana hasil kolaborasi OpenAI dan Io direncanakan rilis pada 2026. Meski belum ada bocoran bentuknya, perangkat ini digadang-gadang sebagai screenless AI device—perangkat tanpa layar yang didukung penuh oleh kecerdasan buatan generatif. Desainnya akan ditangani langsung oleh LoveFrom, memastikan produk ini tampil dengan kualitas dan estetika premium khas Apple.

Menariknya, Sam Altman telah menjajal purwarupa awal perangkat ini. Ia menyebutnya sebagai “teknologi paling keren yang pernah ada saat ini.” Menurut Altman, perangkat ini dirancang untuk menemani pengguna dalam kehidupan sehari-hari dan menawarkan pengalaman yang terasa alami serta manusiawi.

Baca juga: Daftar HP Android dan iPhone yang Bisa Pakai eSIM 2025

Meskipun belum jelas apakah perangkat ini akan menyerupai AI Pin buatan Humane atau Rabbit R1 dari Rabbit Tech, Altman menegaskan bahwa produk tersebut tidak dimaksudkan untuk bersaing langsung dengan smartphone, melainkan menghadirkan cara baru dalam berinteraksi dengan teknologi.

Jony Ive juga menyampaikan optimismenya terhadap masa depan teknologi ini. “Saya yakin kita sedang berada di ambang teknologi generasi baru yang akan membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik,” ujarnya.

Langkah ini memperlihatkan bahwa masa depan teknologi tak hanya soal layar dan aplikasi, tetapi tentang menciptakan pengalaman AI yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(dwk)