Gratis Ongkir E-commerce Tetap Jalan, Diskon Kurir Hanya 3 Hari Sebulan

Aturan ini memuat ketentuan khusus soal diskon tarif layanan pos komersial, termasuk pembatasan potongan harga di bawah biaya pokok layanan hanya untuk periode tertentu, maksimal tiga hari dalam sebulan. Kemudian, ini disalahpahami oleh sejumlah pihak sebagai pelarangan penuh terhadap program gratis ongkir belanja daring. Padahal, esensi kebijakan ini lebih pada menjaga keseimbangan antara kepentingan konsumen, keberlanjutan bisnis logistik, dan kesejahteraan para kurir.
Inti aturan yang menjadi sorotan ada pada Pasal 45 Ayat 3 dan 4:
(3) Potongan harga yang mengakibatkan besaran Tarif Layanan Pos Komersial di bawah biaya pokok layanan hanya dapat diterapkan untuk kurun waktu tertentu.
(4) Kurun waktu tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan paling lama 3 (tiga) hari dalam satu bulan.
Artinya, diskon ongkir dari pihak kurir, baik melalui aplikasi pengiriman maupun loket, hanya boleh dijalankan maksimal tiga hari dalam sebulan. Sekilas, ini memang terdengar seperti jeratan bagi promo gratis ongkir yang selama ini jadi senjata jitu para e-commerce untuk menarik pembeli.
Baca juga: Gratis Ongkir Dibatasi Cuma 3 Hari Sebulan? Ini Dampaknya untuk E-commerce dan UMKM
Namun, menurut Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat Abdullah, inti kebijakan sama sekali bukan membatasi promo gratis ongkir milik platform belanja online.
“Perlu kami luruskan, peraturan ini tidak menyentuh ranah promosi gratis ongkir oleh e-commerce. Yang kami atur adalah diskon biaya kirim yang diberikan langsung oleh kurir di aplikasi atau loket mereka, dan itu dibatasi maksimal tiga hari dalam sebulan,” ujar Edwin dalam keterangan resminya, Minggu (18/5).
Bedanya Diskon Kurir dan Subsidi E-Commerce
Penting untuk memahami dua istilah yang kerap tertukar:
-
Diskon dari kurir: potongan ongkir yang diberikan langsung oleh penyedia jasa pengiriman (misalnya Gojek, J&T, SiCepat), baik melalui tarif kurir, angkutan antarkota, penyortiran, maupun layanan penunjang.
-
Subsidi ongkir e-commerce: potongan harga yang sepenuhnya ditanggung marketplace atau toko online sebagai bagian dari strategi promosi dagang.
Menurut Edwin, aturan baru hanya mengatur poin (1). Sementara poin (2)subsidi dari e-commerce tidak dapat diatur dan bebas diberikan tanpa batasan jumlah hari. Dengan demikian, konsumen sejatinya masih bisa menikmati gratis ongkir setiap hari jika promo itu merupakan bagian dari belanja online mereka.
Mengapa Harus Dibatasi?
Tanpa kontrol, diskon kurir yang terus-menerus bisa menyebabkan beberapa dampak negatif:
-
Bayaran kurir turun: tarif yang ditekan terus-menerus membuat pendapatan pengantar paket kian mengecil.
-
Kerugian operator logistik: ongkir di bawah biaya pokok layanan artinya penyedia jasa mengoperasikan layanan dengan merugi.
-
Penurunan mutu layanan: perusahaan terdorong mengurangi investasi pada armada, infrastruktur, atau SDM demi menekan biaya.
“Kita ingin menciptakan ekosistem layanan pos yang sehat, berkelanjutan, dan adil. Kalau tarif terus ditekan tanpa kendali, maka kesejahteraan kurir yang jadi taruhannya. Ini yang ingin kita jaga bersama,” tambah Edwin.
Dampak untuk Semua Pihak
-
Kurir: mendapat kepastian tarif minimum sehingga bisa mendapat upah untuk menafkahi keluarga secara layak.
-
Perusahaan logistik: menjaga arus kas agar tidak terpukul rugi berkepanjangan, memungkinkan mereka berinvestasi kualitas layanan.
-
Konsumen: tetap dimanjakan oleh promo gratis ongkir e-commerce, tanpa kehilangan opsi pengiriman cepat dari kurir pilihan.
-
Pemerintah: memastikan ekosistem digital tumbuh sehat, tanpa adanya praktik tarif “predatory” yang merugikan pekerja dan industri.
Kronologi Singkat
-
9 Mei 2025: Permenkomdigi No. 8/2025 diteken.
-
Pasal 45 Ayat 3–4 mencantumkan aturan tiga hari diskon kurir setiap bulan.
-
Reaksi publik: muncul kekhawatiran bahwa e-commerce tak bisa lagi memberi gratis ongkir.
-
Penjelasan Komdigi: diskon kurir dibatasi, subsidi e-commerce tetap bebas.
Baca juga: 5 Cara Membuat Website E-Commerce Mudah dan Cepat
Menjaga Keseimbangan Ekosistem Digital
Aturan baru Komdigi sejatinya adalah upaya menyeimbangkan kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pekerja logistik. Dengan memisahkan antara diskon kurir bertujuan memacu transaksi dagang. Pemerintah menunjukkan bahwa kesejahteraan kurir dan kelangsungan bisnis logistik sama pentingnya dengan kenyamanan belanja online masyarakat.
Ini langkah kecil tapi krusial untuk memastikan industri digital tanah air terus berkembang secara adil dan berkelanjutan.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(mo)
What's Your Reaction?






