Cisco: Kesiapan Keamanan Siber Indonesia Masih Jauh dari Ideal

May 27, 2025 - 15:35
 0  0
Cisco: Kesiapan Keamanan Siber Indonesia Masih Jauh dari Ideal

Jakarta, Gizmologi – Transformasi digital yang didorong oleh teknologi AI membawa banyak manfaat, tapi juga memunculkan tantangan baru dalam hal keamanan siber. Menurut laporan terbaru Cisco bertajuk Cybersecurity Readiness Index 2025, hanya 11% organisasi di Indonesia yang dinilai benar-benar siap menghadapi ancaman siber. Angka ini bahkan menurun dibanding tahun lalu, yang mencapai 12%.

Temuan ini mencerminkan betapa gentingnya kondisi keamanan siber di Tanah Air. Meskipun teknologi terus berkembang, kesiapan organisasi untuk menghadapinya justru stagnan, bahkan menurun. Kompleksitas sistem keamanan, kurangnya integrasi antar solusi, serta minimnya pemahaman terhadap risiko baru menjadi hambatan utama.

AI memang menjadi alat bantu yang sangat potensial, namun juga membuka celah ancaman baru. Cisco mencatat bahwa 91% organisasi di Indonesia mengalami insiden siber yang terkait dengan AI sepanjang tahun lalu. Fakta ini menegaskan bahwa tanpa strategi yang jelas, adopsi AI justru bisa menjadi pedang bermata dua bagi keamanan digital perusahaan.

Baca Juga: Promo Blibli Payday Mei 2025, Cashback Belanja & Bayar Tagihan Sampai Rp700 Ribu

Tantangan Baru di Era AI dan Shadow Technology

Cisco 001

Salah satu tantangan paling nyata saat ini adalah meningkatnya penggunaan AI tanpa pengawasan, atau yang dikenal sebagai shadow AI. Sebanyak 55% organisasi di Indonesia menyatakan tidak yakin bisa mendeteksi penggunaan AI yang tidak diatur secara resmi. Ini menimbulkan risiko besar, mulai dari pelanggaran data hingga celah keamanan yang tak terdeteksi.

Di sisi lain, perangkat yang tidak dikelola alias unmanaged device juga memperburuk kondisi. Dalam model kerja hybrid saat ini, 92% organisasi melaporkan risiko keamanan meningkat karena akses jaringan dilakukan lewat perangkat yang tidak terkontrol. Ditambah lagi, 34% tim IT bahkan tidak menyadari bahwa karyawannya menggunakan GenAI pihak ketiga dalam aktivitas kerja mereka.

Meskipun 96% organisasi sudah menggunakan AI untuk memahami dan merespons ancaman, hanya sebagian yang benar-benar memaksimalkannya secara aman. Banyak yang masih bergantung pada solusi keamanan terpisah (point solution) tanpa integrasi. Akibatnya, saat serangan terjadi, respon pun menjadi lambat dan tidak efektif. Cisco menekankan pentingnya infrastruktur keamanan yang lebih sederhana dan terpusat.

Krisis Talenta dan Minimnya Investasi Keamanan

Cisco 002

Tak hanya teknologi, sumber daya manusia juga menjadi tantangan besar dalam menjaga keamanan siber. Cisco mengungkap bahwa 95% organisasi kekurangan tenaga profesional di bidang ini, dan dua pertiga di antaranya memiliki lebih dari 10 posisi yang belum terisi. Kondisi ini sangat menghambat kemampuan organisasi untuk membangun sistem pertahanan yang andal.

Parahnya lagi, hanya 55% organisasi yang mengalokasikan lebih dari 10% anggaran TI mereka untuk keamanan siber. Padahal, seluruh responden menyatakan berencana meningkatkan infrastruktur IT di masa mendatang. Penurunan 11% alokasi anggaran dibanding tahun lalu menunjukkan bahwa keamanan belum menjadi prioritas utama, meski ancaman semakin meningkat.

Tanpa investasi yang memadai, risiko akan terus membayangi. Cisco menekankan bahwa strategi pertahanan siber yang komprehensif harus menjadi bagian inti dari transformasi digital. Mengandalkan AI saja tidak cukup, karena keberhasilan perlindungan tergantung pada kolaborasi antara teknologi, tim yang kompeten, serta budaya keamanan yang tertanam dalam organisasi.

Situasi yang digambarkan oleh studi Cisco menunjukkan urgensi yang tinggi untuk bertindak. Organisasi perlu menyederhanakan infrastruktur keamanan mereka, berinvestasi pada solusi yang digerakkan oleh AI, dan meningkatkan kesadaran terhadap ancaman baru, termasuk risiko dari penggunaan teknologi tanpa pengawasan. Tanpa perubahan strategis, risiko bisnis akibat serangan siber hanya tinggal menunggu waktu.

Artikel berjudul Cisco: Kesiapan Keamanan Siber Indonesia Masih Jauh dari Ideal yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0