Penyuluh Agama di Blora Didorong Inovatif Jadikan Medsos Ruang Dakwah Digital

HALO BLORA – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blora, Roziqun mengajak dan mendukung penyuluh agama, untuk lebih inovatif memanfatkan media sosial (medsos), sebagai ruang dakwah digital, guna memberikan pencerahan dan informasi kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing.

Ajakan itu disampaikan Roziqun, saat membuka pelatihan konten kreatif, bagi para penyuluh agama, di ruang pertemuan Kantor Kemenag Blora, Selasa (27/5/2025).

“Media sosial bukan sekadar tempat hiburan, tetapi juga ladang dakwah yang luas. Jika kita tidak masuk ke sana dengan konten yang baik, maka akan ada pihak lain yang mengisi ruang itu dengan hal-hal yang belum tentu bermanfaat. Penyuluh harus siap, kreatif, dan inovatif, jangan jadikan beban,” kata dia, seperti dirilis blorakab.go.id.

Roziqun juga menjelaskan langkah ini bertujuan untuk memperluas jangkauan dakwah dan meningkatkan literasi keagamaan di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda yang merupakan pengguna aktif media sosial.

“Penyuluh agama diharapkan dapat memanfaatkan platform digital seperti Instagram, Facebook, YouTube, dan lainnya untuk menyebarkan pesan-pesan keagamaan yang moderat dan toleran,” harapnya.

Selain membuat konten, penyuluh agama juga diajak untuk membangun komunitas virtual yang aktif dan saling mendukung.

Dengan cara ini, pesan-pesan dakwah tidak hanya sampai, tetapi juga mampu menciptakan dampak nyata dalam kehidupan masyarakat.

Langkah ini sejalan dengan visi untuk menjadikan dakwah lebih inklusif, modern, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat masa kini.

Dengan keterlibatan aktif penyuluh agama di media sosial, diharapkan nilai-nilai agama dapat semakin meresap ke dalam berbagai lapisan masyarakat.

Sejumlah nara sumber dihadirkan pada pelatihan yang diselenggarakan Seksi Binmas Islam Kemenag Blora. Yakni dari Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Dinkominfo Blora dan Humas Kantor Kemenag Blora.

Sekitar 73 penyuluh agama, sangat antusias mengikuti pelatihan yang menjadikannya pemantik untuk mewarnai ruang digital.

Salah satu peserta, Ali dari penyuluh agama dar Kecamatan Jiken mengaku sangat menjiwai saat diminta praktik membuat konten video tentang dakwah.

“Saya dulu itu pernah juara lomba puisi, jadi saat menyampaikan materi seperti dakwah melalui konten video perlu penjiwaan, ekspresi, intonasi, serta pendalaman karakter sesui materi,” ucapnya.

Ia mengucapkan terima kasih, karena dengan diselenggarakannya pelatihan konten video itu bisa lebih motivasi untuk mengisi ruang digital melalu media sosial. (HS-08)