Apple Siapkan MacBook Murah Pakai Chip iPhone!

 Apple sepertinya sedang menyiapkan kejutan besar di dunia laptop. Setelah bertahun-tahun mempertahankan kesan eksklusif di lini MacBook, raksasa teknologi asal Cupertino ini dikabarkan bakal merilis MacBook dengan harga yang jauh lebih terjangkau, di bawah 999 dolar AS atau sekitar Rp 16 jutaan.

Baca juga: iPhone 17 Pro Max Akan Punya Baterai Terbesar Sepanjang Sejarah Apple?

Yang bikin lebih mengejutkan, MacBook ini disebut-sebut akan menggunakan chip A18 Pro, prosesor yang sama seperti di iPhone 16 Pro. Bukan chip M-series seperti M1, M2, atau M3 yang selama ini jadi otak utama MacBook.

Chip iPhone Masuk MacBook? Berani dan Tak Biasa

Selama ini, Apple memang selalu memisahkan platform iPhone dan Mac. iPhone memakai chip seri A (seperti A15, A16, A18), sementara MacBook dan iPad Pro memakai chip M-series yang lebih bertenaga dan dirancang khusus untuk kebutuhan komputasi berat.

Namun kali ini, Apple disebut mencoba pendekatan baru. Menggunakan chip A18 Pro untuk MacBook murah dinilai sebagai langkah strategis. A18 Pro sendiri dibangun dengan teknologi 3nm generasi kedua dari TSMC, yang menjanjikan efisiensi daya tinggi dan performa AI yang semakin canggih.

Dalam benchmark awal, chip ini mencatatkan skor single-core hingga 3.500 poin dan multi-core 8.780 poin, hasil yang setara dengan performa chip M1. Ini menunjukkan bahwa meskipun bukan dari keluarga chip M, A18 Pro punya taji yang cukup untuk menangani kebutuhan pengguna laptop harian.

MacBook Murah Ini Cocok untuk Siapa?

Apple sepertinya sedang menargetkan pelajar, mahasiswa, dan pengguna pemula yang selama ini memilih Chromebook atau laptop Windows murah karena keterbatasan anggaran. Dengan harga lebih ramah di kantong dan sistem operasi macOS versi penuh, MacBook murah ini bisa menjadi alternatif serius di pasar entry-level.

Sekilas Info

Belum lagi jika desainnya benar-benar lebih tipis dan ringan dari MacBook Air, dengan layar 13 inci dan varian warna menarik seperti biru, pink, dan kuning pastel. Desain yang stylish ditambah harga yang lebih “manusiawi” bisa jadi kombinasi maut untuk menyasar pasar Gen Z dan kalangan kreatif pemula.

Potensi Besar, Produksi Masal Disiapkan

Analis ternama Ming-Chi Kuo memperkirakan bahwa Apple akan memproduksi antara 5 hingga 7 juta unit MacBook murah ini pada tahun 2026. Angka ini menunjukkan optimisme Apple bahwa laptop ini akan sukses besar di pasar.

Jika benar terealisasi, strategi ini berpotensi membuka jalan baru bagi ekosistem Apple. Bagi banyak pengguna, inilah kali pertama mereka bisa mencicipi pengalaman menggunakan macOS tanpa harus menguras dompet terlalu dalam.

Dan jika penjualannya moncer, bukan tidak mungkin Apple akan menjadikan model murah ini sebagai lini tetap, bukan sekadar eksperimen sesaat.

Tantangan Tak Kecil, Tapi Apple Punya Senjata

Meski terdengar menjanjikan, tentu ada tantangan yang harus dihadapi. Misalnya, bagaimana macOS akan bekerja secara optimal dengan chip A-series yang awalnya dirancang untuk ponsel. Apakah sistem bisa berjalan lancar dalam jangka panjang? Bagaimana dengan manajemen daya dan suhu?

Tapi jangan lupa, Apple adalah satu dari sedikit perusahaan yang mengembangkan hardware dan software secara terintegrasi. Mereka punya kontrol penuh untuk mengoptimalkan sistem operasi agar sesuai dengan kapabilitas chip A18 Pro. Ini berarti, meski pakai chip iPhone, pengalaman penggunaan tetap bisa halus dan menyenangkan.

MacBook Entry-Level: Strategi Baru atau Jalan ke Masa Depan?

Meluncurkan MacBook dengan chip iPhone adalah keputusan yang terbilang nekat, tapi juga cerdas. Di satu sisi, Apple bisa memangkas biaya produksi secara signifikan. Di sisi lain, mereka bisa memperluas pangsa pasar tanpa mengorbankan performa dasar dan kualitas desain yang selama ini jadi ciri khas Apple.

Jika semua berjalan lancar, ini bisa jadi langkah awal dari revolusi baru MacBook yang membawa macOS ke lebih banyak pengguna, menjangkau segmen yang selama ini tertinggal, dan bahkan mengubah persepsi bahwa MacBook hanya untuk kalangan atas.

Baca juga: Mark Zuckerberg Bajak Pentolan AI Apple, Makin Serius Kejar Dominasi AI Dunia

Dalam beberapa tahun terakhir, Apple terlihat makin inklusif. Mereka merilis iPhone SE untuk pasar smartphone murah, iPad generasi entry-level, dan sekarang, kemungkinan besar, MacBook versi hemat. Semua ini menunjukkan bahwa Apple mulai menyadari pentingnya menjangkau lebih banyak pengguna global dari berbagai kelas ekonomi.

Kehadiran MacBook murah bukan hanya soal spesifikasi atau harga. Ini soal memperluas akses terhadap ekosistem Apple, sekaligus menjawab kebutuhan pasar digital masa kini: perangkat tipis, ringan, terjangkau, tapi tetap powerful.

Kalau rumor ini jadi kenyataan, maka bagi banyak orang yang selama ini hanya bisa “melirik” MacBook, tahun 2026 bisa menjadi waktu yang tepat untuk akhirnya memeluknya.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(mo)

Sekilas Info